Tabanan (Sm@rtdesa) - Aplikasi Sm@rtDesa247 pertama yang hadir di tanah air yang memiliki slogan “IndONEsiA, Jempolnya Indonesia” siap mendigitalisasikan pedesaan.
Kehadirannya dapat memberikan salah satu solusi bangsa yang akan memasuki persaingan global dan industri 4.0.
Inovasi sm@rtdesa telah menarik minat berbagai desa baik yang berasal dari Bali, Bengkulu dan Jawa Timur untuk menerapkannya dalam mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
“Aplikasi sm@rtdesa yang dipelopori oleh Desa Duda Timur memiliki program yang kompleks dan terintegrasi,” kata Ketua Asosiasi Sm@rtdesa Indonesia I Gede Pawanan di Tabanan, Senin (19/12).
Hal itu disampaikan ketika workshop penggunaan dana desa di Gedung Mario yang dibuka oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dihadiri oleh Prebekel Se-Tabanan.
Sm@rtDesa247 sebagai aplikasi administrasi desa yang membantu pemerintah desa dalam mempromosikan daerahnya (visi, misi, prestasi, kuliner, tempat wisata maupun denah lokasi terkoneksi dengan map digital).
Selain itu, mampu mengetahui kejadian kriminalitas, bencana alam dan kecelakaan. Pengguna dapat melakukan komunikasi audio atau visual dengan warganya dan Petugas Daerah yang lain tanpa batas jumlah peserta.
Aplikasi itu juga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pelayanan administrasi ke warga. Menyebarkan pengumuman kepada warga atau aparat pemerintah lain.
Sekaligus mendukung Gerakan Nasional Desa Non-Tunai maupun mampu memiliki data warga yang akurat dan terupdate secara “real-time” bahkan lengkap dengan statistik.
Dengan keunggulan itu, Sm@rtdesa telah memiliki lima penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Desa Duda Timur yakni Aplikasi Kependudukan Berdasarkan Data Sosial Warga, Aplikasi Kependudukan Secara Online Tanpa Internet, Program Administrasi sm@rtBudgeting, Program Keuangan “Cashles Management”, Aplikasi Pemantau Lokasi Warga Secara “Real-Time” Berdasarkan Golongan Darah.
Untuk itu, pengembangan aplikasi sehingga mendapatkan dukungan dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Eko Putri Sandjojo.
Upaya itu mampu mensejahterakan masyarakat yang adil dan makmur dengan bantuan teknologi.
Teknologi dan kemudahannya agar dihadirkan di tengah-tengah masyarakat sebagaj jawaban dari kebutuhan pada “zaman now” atau era millineal.
Kemajuan trend dan perkembangan zaman diharapkan desa menjadi pelopor bukan hanya menjadi pengikut atau terburuknya lagi bisa tergilas oleh zaman.
“Desa agar terus berinovasi agar pelayanan masyarakat lebih maju dan kekinian,” tutupnya. (ART)