Denpasar (Atnews) - India tengah menjadi perhatian. Apalagi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menjadi undangan istimewa Perdana Menteri (PM) Narendra Modi untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia India.
Kunjungan kenegaraan itu merupakan yang pertama bagi Presiden Prabowo Subianto ke India sebagai Tamu Kehormatan pada perayaan Hari Republik India, dari tanggal 24 hingga 26 Januari 2025.
Pengamat dan Pelaku Ekonomi Keuangan Drs. I Nyoman Sender, SH.MM yang juga Bankir Senior BNI 1946 mengatakan, setelah China (Tiongkok) melesat pertumbuhannya dalam dua dekade abad ke - 21.
"Kini menyusul raksasa India yang dalam sekejap telah membuntuti Tiongkok," kata Sender di Denpasar, Rabu (22/1).
Menurutnya, sejak kepemimpinan PM Modi, India menunjukkan kelasnya dikancah internasional.
Oleh karena, SDM India terkenal hebat, sebagian besar CEO perusahaan multi nasional dunia dipegang orang India, walaupun sebagian sudah menjadi warga negara Amerika, Eropa dan sebagainya.
CEO perusahaan ternama dunia yakni Sundar Pichai adalah CEO Alphabet dan Google keturunan India, The President of World Bank Group Ajay Banga, CEO Microsoft Satya Narayana Nadella, CEO Adobe Inc Shantanu Narayen, CEO Twitter Parag Agrawal, CEO IBM, Arvind Krishna, CEO Vimeo Anjali Sud.
Beberapa di antaranya seperti Jayshree Ullal (CEO Arista Networks), Revathi Advaithi (CEO Flex), Nikesh Arora (CEO Palo Alto Networks), Sanjay Mehrotra (CEO Micron Technology), dan Grorge Kurian (CEO NetApp).
Ada pula Aneel Bhusri (CEO Workday), Aman Bhutani (CEO GoDaddy), Steve Sanghi (CEO Microchip Technology), CEO SanDisk Sanjay Metrohtra, CEO Nokia Rajeev Suri, CEO Novartis Vasant Narasimhan, CEO MasterCard Ajaypal Singh Banga, CEO Micron Sanjay Mehrotra, CEO Reckitt Benckiser Group PLC Laxman Narasimhan.
"Tetapi mereka tetap India origin, dan mereka bangga dengan ke India-anya. Kualitas pendidikan India memang tergolong bagus," ujarnya.
Hal itu bukan saja mereka beruntung karena pernah dijajah Inggris sehingga penguasaan bahasa Inggris orang India tergolong bagus.
Hal tersebut menguntungkan orang India dalam pergaulan international. Orang India juga tergolong pekerja keras, terutama orang-orang India yang hidup diluar negara India, sekarang kembali menggunakan nama lamanya yakni Bharata atau Bharat.
Faktor jumlah penduduk yang saat ini terbesar di dunia, lebih dari 1,4 miliar, telah melampaui penduduk RRC atau Tiongkok.
Persaingan yang mendorong mereka harus bekerja keras. Disamping kerja keras, orang-orang India juga terkenal penuh perhitungan, tepat sasaran, untung rugi. "Soal biaya apalagi ongkos, orang India mungkin hanya sedikit dibawah orang-orang Yahudi," paparnya.
Diatas itu semua, ada satu hal yang juga penting dalam kemajuan India adalah mayoritas penduduknya yang penganut Hindu, sangat berpegang teguh pada kepercayaan Karma Phala yang merupakan keyakinan dasar umat Hindu atau Sanatana Dharma, disamping sradha dan empat lainnya .
"Faktor itu membuat mereka takut untuk melakukan kecurangan termasuk kejahatan korupsi," ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 100 pengusaha nasional akan menghadiri Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia-India yang akan dilangsungkan pada 24-28 Januari 2025 di New Delhi, India.
Kunjungan ke India itu sebagai lanjutan dari kerja sama Kadin Indonesia dan The Confederation of Indian Industry (CII/ Konfederasi Industri India) yang diawali dengan CEO Forum Indonesia-India di Jakarta pada tahun 2018 yang menitikberatkan pada empat sektor, yaitu manufaktur, pertambangan, farmasi, dan infrastruktur.
Kunjungan bisnis itu akan difokuskan pada lima sektor yang dianggap strategis dan tepat. Kelima sektor tersebut adalah agrikultur, pangan, pelayanan kesehatan, clean energy, manufaktur, dan teknologi.
Enam kadet Universitas Pertahanan Nasional india (UNHAN) telah tiba di India untuk berpartisipasi dalam Perkemahan Hari Republik Korps Kadet Nasional dari 16-29 Januari 2025.
Program Pertukaran Pemuda Pemerintah India mencakup kunjungan ke Tugu Perang, tempat-tempat budaya Taj Mahal, Benteng Agra, kuil Akshardham, Qutub Minar serta museum & pusat perbelanjaan etnik.
Sebelumnya, Kadet UNHAN juga akan menyaksikan Parade Hari Republik, di mana Kontingen Marching and Band terbesar dari Akademi Militer Indonesia berpartisipasi bersama dengan rekan-rekan mereka dari India.
Duta Besar India Jakarta Sandeep Chakravorty mengucapkan semoga kunjungan mereka ke India menyenangkan dan berkesan bagi mereka, dimana mereka pasti akan mendapatkan kenangan indah dan teman-teman. (GAB/001)