Denpasar (Atnews) - Perilaku pengusaha yang dinilai tidak mengindahkan dan menunjukkan rasa hormat terhadap Bali serta penganut Hindu di pulau tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak. Banyak pihak menilai tindakan semacam ini sebagai bentuk penghinaan terhadap keyakinan mayoritas umat Hindu di Bali.
Dalam pernyataan yang disampaikan, Dewan Pimpinan Daerah Prajaniti Hindu Indonesia Provinsi Bali mengkritik keras tindakan pengusaha yang hanya datang ke Bali untuk mencari keuntungan pribadi tanpa menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan agama masyarakat Bali. "Jangan datang kesini hanya untuk mencari keuntungan pribadi, lalu merendahkan keyakinan orang Bali yang mayoritas Hindu. Itu adalah perilaku manusia yang tidak tahu diuntung," ujar Dr. Wayan Sayoga, Ketua DPD Prajaniti Bali. Kecaman ini buntut adanya siluet Dewa Siwa sebagai backdrop panggung hiburan di Klub malam besar di Bali.
Organisasi umat Hindu ini juga menyoroti bahwa peristiwa serupa telah terjadi berulang kali di Bali, namun sayangnya aparat penegak hukum belum menunjukkan tindakan konkrit dalam menangani masalah tersebut. Menurut Prajaniti Bali insiden-insiden ini merusak keharmonisan sosial dan dapat menimbulkan ketegangan antara pihak-pihak yang terlibat.
Prajaniti mendesak agar aparat keamanan proaktif mengusut dugaan penistaan ini secara tuntas. Mereka juga meminta agar tindakan tegas diberikan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
“Kami meminta agar aparat segera mengambil langkah nyata dalam menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa kejadian yang merusak kedamaian serta menghina keyakinan masyarakat Bali tidak terulang lagi,” tambahnya.
Sebagai destinasi wisata internasional yang terkenal dengan keindahan alam dan kebudayaannya, Bali memiliki nilai-nilai luhur yang dihormati oleh penduduk lokal dan wisatawan. Seiring berkembangnya industri pariwisata, penting bagi semua pihak untuk menghargai keberagaman budaya dan keyakinan yang ada di pulau dewata ini. (Z/001)