Ida Rsi Putra Manuaba Kunjungi Perbatasan Attari-Wagah antara India dan Pakistan
Admin - atnews
India (Atnews) - Ida Rsi Putra Manuaba dan Shantisena Ashram Gandhi Puri kunjungi Perbatasan Attari-Wagah antara India dan Pakistan.
Selama kunjungannya di Punjab menghadiri beberapa Global Monologue Series yang dikemas dari Motivasi Dialog Ida Rsi Putra Manuaba dibeberapa kampus besar di Amritsar, Horsiarpur dan Jalandhar di negara bagian Punjab bersama Shantisena Ashram Gandhi Puri, Yuda Ramadika, Wira Arya dan Cinta Sawitri mengunjungi tempat patriotik sebagai kemasan TitiBanda Sanggam Project Ashram Gandhi Puri ketempat yang merupakan perbatasan paling terkenal antara dua negara di dunia.
Dulunya merupakan simbol persaingan yang sudah berlangsung lama, kini tempat ini menjadi mercusuar harapan, kerja sama, dan persaudaraan.
Kunjungan ke Amritsar tidak akan lengkap tanpa menyaksikan upacara 'penurunan bendera' di malam hari. Dijuluki 'Beating the Retreat', ritual ini dilaksanakan dengan sempurna oleh Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) dan Pakistan Rangers.
"Kami di senang diberikan fasilitas spesial sebagai peraih Padmashri Award 2020 dari Presiden India yang sebelumnya juga meraih Internasional Jamnalal Bajaj Award 2011 kami tiba di saat matahari mulai terbenam, upacara dimulai dengan parade yang meriah oleh tentara India dan Pakistan, yang berpuncak pada penurunan bendera nasional secara serempak," ujarnya.
Pada kesempatan itu, hampir dapat merasakan atmosfer yang menegangkan, kebanggaan yang membara di udara, semangat yang membumbung, dan sorak sorai yang keras dari kedua belah pihak!
Berdiri tegap di kedua sisi gerbang, seorang prajurit infanteri melambangkan persatuan di tengah perpecahan. Saat senja tiba, gerbang besi terbuka dan bendera-bendera diturunkan dengan anggun secara serempak.
Setelah bendera dilipat, jabat tangan singkat antar prajurit menandakan berakhirnya upacara, ditandai dengan ditutupnya gerbang. Saat senja, lampu dinyalakan, menandai berakhirnya hari di tengah gemuruh tepuk tangan.
"Kami merasakan ini juga pelajaran berharga bagaimana kita cinta tanah air yang mendalam," ujar Cinta Sawitri yang dalam perjalanan TitiBanda Shanti Sanggam menampilkan banyak tarian Bali dan Katak India.
Di balik tontonan itu terdapat narasi yang lebih dalam tentang warisan dan persaudaraan bersama.
Terlepas dari persaingan historis, momen-momen persahabatan ini menyentuh jiwa kita. Tradisi bertukar permen dan ucapan selamat pada acara-acara penting seperti Idul Fitri, Diwali, dan Hari Kemerdekaan mencerminkan semangat kekerabatan yang melampaui batas-batas politik.
"Kita manusia yang sempurna ketika memuliakan kehidupan dengan kemanusiaan, pelayanan dan cinta. Kisah luar biasa di balik pos pemeriksaan bersama. Berikut ini adalah sepotong sejarah yang akan membuat kita terpesona," imbuhnya.
Attari memegang peranan penting sebagai desa asal Sardar Sham Singh Attariwala, seorang Jenderal terhormat dalam pasukan Maharaja Ranjit Singh, sementara desa Wagah di dekatnya adalah jagir Jagirdar Sham Singh dari Attari.
Sebelum pemisahan India dan Pakistan, Lahore dan Amritsar berdiri sebagai kota-kota terkemuka dan pusat perdagangan yang ramai di Punjab yang tidak terbagi. Setelah pemisahan, sebuah pos pemeriksaan bersama didirikan di dekat Pilar Perbatasan No. 102, di sepanjang Jalan Sher Shah Suri yang bersejarah, yang juga dikenal sebagai Jalan Raya Grand Trunk.
Lokasi ini menandai titik awal Jalan Raya Nasional 01, bagian dari Jalan GT yang terkenal, dan merupakan bagian integral dari AH-1, rute terpanjang dari Jaringan Jalan Raya Asia.
Upacara Beating the Retreat, yang disetujui oleh pemerintah kedua negara, diresmikan di sini pada tahun 1959 sebagai simbol kerja sama bilateral. Ida Rsi Putra Manuaba sangat senang disetiap negara bagian kami tetap ajak Shantisena Ashram Gandhi Puri "Melali Metimpal Melawan Meyadnya". (GAB/001)
Selama kunjungannya di Punjab menghadiri beberapa Global Monologue Series yang dikemas dari Motivasi Dialog Ida Rsi Putra Manuaba dibeberapa kampus besar di Amritsar, Horsiarpur dan Jalandhar di negara bagian Punjab bersama Shantisena Ashram Gandhi Puri, Yuda Ramadika, Wira Arya dan Cinta Sawitri mengunjungi tempat patriotik sebagai kemasan TitiBanda Sanggam Project Ashram Gandhi Puri ketempat yang merupakan perbatasan paling terkenal antara dua negara di dunia.
Dulunya merupakan simbol persaingan yang sudah berlangsung lama, kini tempat ini menjadi mercusuar harapan, kerja sama, dan persaudaraan.
Kunjungan ke Amritsar tidak akan lengkap tanpa menyaksikan upacara 'penurunan bendera' di malam hari. Dijuluki 'Beating the Retreat', ritual ini dilaksanakan dengan sempurna oleh Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) dan Pakistan Rangers.
"Kami di senang diberikan fasilitas spesial sebagai peraih Padmashri Award 2020 dari Presiden India yang sebelumnya juga meraih Internasional Jamnalal Bajaj Award 2011 kami tiba di saat matahari mulai terbenam, upacara dimulai dengan parade yang meriah oleh tentara India dan Pakistan, yang berpuncak pada penurunan bendera nasional secara serempak," ujarnya.
Pada kesempatan itu, hampir dapat merasakan atmosfer yang menegangkan, kebanggaan yang membara di udara, semangat yang membumbung, dan sorak sorai yang keras dari kedua belah pihak!
Berdiri tegap di kedua sisi gerbang, seorang prajurit infanteri melambangkan persatuan di tengah perpecahan. Saat senja tiba, gerbang besi terbuka dan bendera-bendera diturunkan dengan anggun secara serempak.
Setelah bendera dilipat, jabat tangan singkat antar prajurit menandakan berakhirnya upacara, ditandai dengan ditutupnya gerbang. Saat senja, lampu dinyalakan, menandai berakhirnya hari di tengah gemuruh tepuk tangan.
"Kami merasakan ini juga pelajaran berharga bagaimana kita cinta tanah air yang mendalam," ujar Cinta Sawitri yang dalam perjalanan TitiBanda Shanti Sanggam menampilkan banyak tarian Bali dan Katak India.
Di balik tontonan itu terdapat narasi yang lebih dalam tentang warisan dan persaudaraan bersama.
Terlepas dari persaingan historis, momen-momen persahabatan ini menyentuh jiwa kita. Tradisi bertukar permen dan ucapan selamat pada acara-acara penting seperti Idul Fitri, Diwali, dan Hari Kemerdekaan mencerminkan semangat kekerabatan yang melampaui batas-batas politik.
"Kita manusia yang sempurna ketika memuliakan kehidupan dengan kemanusiaan, pelayanan dan cinta. Kisah luar biasa di balik pos pemeriksaan bersama. Berikut ini adalah sepotong sejarah yang akan membuat kita terpesona," imbuhnya.
Attari memegang peranan penting sebagai desa asal Sardar Sham Singh Attariwala, seorang Jenderal terhormat dalam pasukan Maharaja Ranjit Singh, sementara desa Wagah di dekatnya adalah jagir Jagirdar Sham Singh dari Attari.
Sebelum pemisahan India dan Pakistan, Lahore dan Amritsar berdiri sebagai kota-kota terkemuka dan pusat perdagangan yang ramai di Punjab yang tidak terbagi. Setelah pemisahan, sebuah pos pemeriksaan bersama didirikan di dekat Pilar Perbatasan No. 102, di sepanjang Jalan Sher Shah Suri yang bersejarah, yang juga dikenal sebagai Jalan Raya Grand Trunk.
Lokasi ini menandai titik awal Jalan Raya Nasional 01, bagian dari Jalan GT yang terkenal, dan merupakan bagian integral dari AH-1, rute terpanjang dari Jaringan Jalan Raya Asia.
Upacara Beating the Retreat, yang disetujui oleh pemerintah kedua negara, diresmikan di sini pada tahun 1959 sebagai simbol kerja sama bilateral. Ida Rsi Putra Manuaba sangat senang disetiap negara bagian kami tetap ajak Shantisena Ashram Gandhi Puri "Melali Metimpal Melawan Meyadnya". (GAB/001)
Baca Artikel Menarik Lainnya : Sejumlah Prebekel Jatim Dalami Smartdesa Duda Timur
