Badung (Atnews) - Wakil Gubernur Bali Cok Ace menegaskan pola pembangunan pariwisata Bali dilandasi dengan konsep “Padma Bhuwana”.
"Kabupaten/kota di Bali memiliki dasar keunggulan masing-masing akan terus diperkuat dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan," kata Cok Ace yang juga Ketua PHRI Bali di Badung, Jumat (1/2).
Hal itu disampaikan ketika Rakercab dan Seminar PHRI Badung yang bertema "Synergy and Harmony for Quality Tourism Development in Badung" di Gedung Kerta Gosana.
Pada kesempatan itu hadir pula Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, S.Sos, Ketua PHRI BPC I Gusti Agung Rai Suryawijaya, SE., Ketua Panitia Rakercab dan Seminar PHRI Badung, Yoga Iswara, BBA., BBM., MM., CHA.
Upaya itu untuk dijadikan program kerja yang akan disenergikan dengan para pihak terkait khususnya dengan Pemerintah Kabupaten Badung.
Menurutnya, Badung sebagai dapurnya pembangunan kepariwisataan Bali, diharapkan mampu menjaga tujuh Strategi Andalan yaitu 1) Quality Tourism, 2) Badung Connectivity, 3) Act Local Think Global, 4) Integrated System, 5) Community Based Tourism, 6) Sustainable Tourism, dan 7) Single Destination, Single Management.
Ketujuh strategi andalan tersebut yang dipaparkan oleh Ketua PHRI BPC I Rai Suryawijaya untuk membawa Badung sebagai destinasi yang berkualitas serta berkelanjutan.
Pada kesempatan itu Agung Rai Suryawijaya menekankan bahwa Pariwisata Badung mendukung Pariwisata Bali sebagai single destination dan sudah seyogyanya menerapkan single management agar dapat melakukan perencanaan, tatakelola, serta promosi secara bersamaan dan terpadu, niscaya hasil dan manfaat yang akan didapatkan akan lebih maksimal.
Sinergitas yang sudah dilakukan oleh BPC PHRI Badung selama ini dengan Pemda Badung dan pihak lain adalah memberikan sosialisasi SMPH, sosialisasi Sapta Pesona, pengawasan dan pembinaan perijinan, menyalurkan sertifikasi kompetensi bantuan Pemda Badung, turut serta dalam tim Kabupaten Badung Sehat, menyalurkan keluhan anggota berkaitan dengan limbah dan kesehatan lingkungan, duduk dalam Tim Koordinasi Pemberdayaan Sumber Daya Air Bali-Penida, mendorong percepatan mekanisme sertifikasi usaha, menjadi narasumber kesekolah-sekolah, memfasilitasi bantuan bencana, membentuk FTJSP untuk menjaga pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan, dan lain – lain. (ART)