Karangasem (Atnews) - Musisi Gus Teja dengan penuh semangat mengikuti perhelatan tradisi unik “Siat Api” di Desa Adat Duda, Selat, Karangasem, Senin (4/2).
Kegiatan tradisional ini bertepatan dengan hari Soma Kliwon, Tilem sasih Kawulu saat menginjak sandikala (disaat peralihan waktu sore menjadi malam hari).
Bendesa Adat Komang Sujana mengatakan, keterlibatan Musisi Gus Teja datang dan ingin ikut serta dalam tradisi yang cukup mendebarkan tersebut.
Disatu sisi Gus Teja sendiri terlihat menikmati tradisi ini meski disekujur tubuhnya sempat terkena pukulan dari prakpak (daun kelapa tua yang dibakar).
"Luar biasa, ini baru pertama kali saya ikuti," ungkap Gus Teja ditengah keramaian.
Tradisi ini dipercaya mampu menetralisir kekuatan negatif yang ada dilingkungan Desa Adat yang dipentaskan setiap tahun menjelang upacara Usaba Dalem.
Acara itu juga mampu menjaga keseimbangan alam semesta, Siat Api juga memiliki makna untuk mengendalikan api amarah yang terdapat dalam diri manusia.
Pementasan tradisi ini khusus diikuti oleh para lelaki yang berasal dari Desa Adat Duda.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok membawa perakpak atau daun kelapa tua yang diikat dan dibakar sebagai senjata untuk berperang.
Setelah prakpak dinyalakan, kedua kelompok kemudian saling serang layaknya peperangan.
Meski cukup ekstrim namun dalam setiap pelaksanaannya tidak sampai menyebabkan luka bakar yang serius terhadap peserta siat api ini. (GD)