Buleleng (Atnews) - Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kadis Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, IGA Kartika Jaya Seputra, SH, mengaku sangat terinspirasi tema Milad Muhammadiyah yang ke-112, yakni “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”. Menurut Pj. Gubernur Bali, tema ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah untuk memastikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan golongan dan lapisan masyarakat.
Hal itu disampaikan Pj.Gubernur Bali, dalam sambutan tertulisnya, pada peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah Wilayah Bali di Gedung kesenian Gde Manuk Singaraha, pada Rabo(25/12/2024).
”Dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup yang inklusif, Muhammadiyah ingin agar kemakmuran tidak hanya dirasakan oleh sebagian orang, tetapi oleh semua orang tanpa terkecuali,” ujarnya. Melalui tema ini, lanjut Pj. Gubernur Bali, Muhammadiyah menegaskan pentingnya menciptakan kondisi sosial, ekonomi, dan spiritual yang adil dan setara bagi seluruh umat.
“Saya berharap, Muhammadiyah akan terus berupaya untuk memperkuat sektor-sektor penting seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Semua ini dilakukan dengan dasar nilai-nilai Islam berkemajuan yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun komunitas yang sejahtera dan memastikan bahwa setiap individu dapat menikmati manfaat dari kemakmuran yang diciptakan,” tegas Pj. Gubernur.
Ditambahkan, resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah Bali ini merupakan momentum yang baik dalam mengawali tugas-tugas kemasyarakatan supaya bisa bekerja maksimal, efektif dan menjadi penggerak dalam melaksanakan tugas dan fungsi Muhammadiyah Bali. “Sekaligus selalu menjaga kerukunan antarumat agar terwujud masyarakat yang cerdas, kuat, tangguh dan sejahtera.
Ketua PW Muhammadiyah Bali, Ir. H. Husnul Fahmi, dalam sambutannya menyatakan, penunjukan Kabupaten Buleleng, sebagai lokasi pelaksanaan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah Bali ada beberapa alasan. Di antaranya faktor sejarah.
Menurutnya, Muhammadiyah masuk ke Buleleng setelah di Kabupaten Jembrana pada tahun 1939. “Dan faktor sejarah yang satunya lagi yang tidak bisa kita lupakan bahwa dari Bumi Buleleng ini lahir tokoh besar Muhammadiyah, yaitu Presiden pertama RI, Bapak Soekarno, yang asli berdarah Buleleng. Dari Bale Agung. Ibunda tercinta Bung Karno, Ni Nyoman Srimben, yaitu dari Bale Agung Singaraja. Ini faktor sejarah yang tidak bisa kita hilangkan,” jelas H. Husnul.
Kedua, kata dia, kenapa Buleleng ditunjuk sebagai tempat Milad ke-112, yakni melalui Lazismu UMY, untuk yang pertama di Kabupaten Buleleng ini akan ada klinik pratama. Klinik ini yang menjadi cita-cita warga Muhammadiyah, tidak hanya di Buleleng, tetapi juga di Provinsi Bali.
“Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi daerah-daerah yang lain untuk bisa menghadirkan klinik pratama yang tidak khusus untuk umat Islam saja, tetapi untuk semua.
Ia juga menginformasikan bahwa sebentar lagi Muhammadiyah Bali memiliki universitas bertaraf internasional, yakni Bali International Muhammadiyah (BIM) University. “Ini akan segera terwujud. Gedung sudah kita miliki di jalan jalur wisata, yakni Jl. Bypass Sanur. Kami mohon kepada warga Muhammadiyah yang mempunyai putra-putri yang akan melanjutkan kuliah, kami sarankan untuk menitipkan putra-putrinya di BIM University,” harapnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Buleleng, H. Moh. Ali Susanto, M.Pd., dalam sambutanya selaku tuan rumah mengatakan, bagi PDM Buleleng penunjukan Buleleng sebagai tuan rumah pelaksanaan Milad ke-112 Muhammadiyah ini tidak saja sebagai sebuah kehormatan, tetapi juga amanah yang sekaligus uji nyali.
“Alhamdulillah antusiasme warga Muhammadiyah sangat luar biasa, yang menandakan ini konsolidasi yang luar biasa, bahwa PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, red) dan PWA (Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, red) Bali solid. Insya Allah soliditas ini akan melahirkan karya-karya besar,” ujar H. Moh. Ali Susanto.
Ia juga menegaskan rasa bangga dan bahagia atas semua itu. “Dan kebahagiaan ini bertambah keberkahannya, karena Lazismu UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, red) akan menitipkan amal jariyahnya untuk membuatkan sebuah klinik PKU Muhammadiyah Buleleng. Tadi pimpinan pusat sudah berpesan, saya hanya kasih waktu dua bulan. Bulan Februari 2024 klinik ini sudah harus di-launching. Mohon doanya. Inilah keberkahan dan termasuk kenapa pelaksanaan milad dilaksanakan di Bumi Panji Sakti Buleleng tercinta ini,” tandas H. Moh. Ali Susanto. (WAN)