Banner Bawah

Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno VII Resmi Dimulai di Buleleng, Mengacu pada Kepres 

Admin - atnews

2025-06-02
Bagikan :
Dokumentasi dari - Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno VII Resmi Dimulai di Buleleng, Mengacu pada Kepres 
Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra (ist/Atnews)

Buleleng (Atnews) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng membuka rangkaian kegiatan Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno VII dengan pagelaran seni budaya di Ruang Terbuka Hijau Bung Karno, Minggu (1/6/2025) malam. Bupati I Nyoman Sutjidra mengatakan Pancasila dan ajaran Bung Karno sebagai pilar pembangunan daerah.

Bupati Sutjidra menyoroti Juni sebagai bulan bersejarah. Bulan ini menandai tiga momen krusial yaitu kelahiran Pancasila (1 Juni 1945), hari lahir Bung Karno (6 Juni 1901), dan wafatnya Sang Proklamator (21 Juni 1970). Dengan peringatan Bulan Bung Karno, ia mengajak masyarakat mempedomani Ajaran Trisakti Bung Karno yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian budaya.

"Termasuk mengadopsi tema Prana Jagat Kerthi yang berarti Mahakarya Bung Karno Simbol Keharmonisan Semesta sebagai pedoman pembangunan. Meneladani Bung Karno berarti menjaga Pancasila, terutama nilai persatuan," katanya.

PAda kesempatan ini, Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini memaparkan capaian 100 hari kepemimpinannya. Mulai dari program seragam sekolah gratis untuk siswa kurang mampu, ambulans jenazah, penataan PKL Pasar Anyar Singaraja, stimulus pajak bumi-bangunan, penataan wajah kota, hingga pementasan seni tradisional Buleleng.

"Ini fondasi menuju Buleleng PATEN: Progresif, Adaptif, Tangguh, Era Baru," papar Sutjidra.

Sementara itu, Ketua Panitia Bulan Bung Karno VII tahun 2025 di Kabupaten Buleleng I Gede Shandiyasa menyebutkan seluruh kegiatan berlangsung sepanjang Juni 2025 di seluruh tingkatan wilayah, mulai dari kabupaten hingga desa. Pelaksanaannya mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, Surat Edaran BPIP, Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019, Instruksi Gubernur Bali, serta Perda Buleleng Nomor 5 Tahun 2023.

"Tujuannya memperkuat nasionalisme, internalisasi nilai Pancasila, dan implementasi ajaran Trisakti Bung Karno," papar Shandiyasa.

Rangkaian acara mencakup upacara peringatan, seminar dan workshop edukatif, aksi lingkungan hidup, pagelaran seni-budaya, serta pasar murah untuk pemberdayaan UMKM. Anggaran kegiatan sepenuhnya bersumber dari APBD Kabupaten Buleleng.

Kegiatan Pembukaan ditutup dengan seruan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan Buleleng berlandaskan Pancasila dan warisan Bung Karno. (WAN/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Sm@rtDesa Solusi Digitalisasi Pedesaan

Terpopuler

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Galungan dan Kuningan

Galungan dan Kuningan

Temui Gubernur Koster, Hungaria Tawarkan 100 Beasiswa tiap Tahun untuk Generasi Muda Bali

Temui Gubernur Koster, Hungaria Tawarkan 100 Beasiswa tiap Tahun untuk Generasi Muda Bali

Kemenpar Gelar Wonderful Indonesia Awards 2025, Apresiasi Tertinggi bagi Insan Pariwisata

Kemenpar Gelar Wonderful Indonesia Awards 2025, Apresiasi Tertinggi bagi Insan Pariwisata

Perbaikan Akses Jalan Percepat Distribusi Bantuan bagi Warga Terdampak di Sumbar

Perbaikan Akses Jalan Percepat Distribusi Bantuan bagi Warga Terdampak di Sumbar