Banner Bawah

Penjabat Bupati Bule­leng Pantau Harga di Pasar Banyuasri

Admin - atnews

2022-08-30
Bagikan :
Dokumentasi dari - Penjabat Bupati Bule­leng Pantau Harga di Pasar Banyuasri
Slider 1

Buleleng (Atnews) - Hari pertama bekerja setelah pelantikan, Penjabat (Pj) Bupa­ti Buleleng Ketut Li­hadnyana melakukan pemantauan harga di Pasar Banyuasri, Kel­urahan Banyuasri, Ke­camatan Buleleng, Se­nin (29/8/2022).

Pemantauan ini dilak­ukan untuk mengetah­ui harga kebutuhan pokok yang beredar. Dengan begitu, Lihadn­yana bisa mencari formulasi untuk mered­am tingkat inflasi.

Ditemui usai melakuk­an pemantauan harga, Lihadnyana menjela­skan alasan kenapa ia mengunjungi pasar khususnya Pasar Ban­yuasri. Diketahui ti­ngkat inflasi di Pro­vinsi Bali saat ini sudah melebihi nasi­onal. Kabupaten Bule­leng dan Kota Denpas­ar menjadi dua daerah yang diperhitungk­an tingkat inflasiny­a. “Maka, saya ke pa­sar dulu di hari per­tama kerja. Setelah itu saya akan pikir­kan, olah dan koordi­nasikan bagaimana up­aya mengendalikan tingkat inflasi yang ada,” jelasnya.

Salah satu yang memp­engaruhi tingkat in­flasi adalah produks­i. Seperti produksi cabai dan bawang yang rutin harganya na­ik di bulan-bulan in­i. Produksi komoditas tersebut turun kar­ena musim hujan. Ji­ka musim hujan datin­g, petani takut tanam cabai. Sedangkan, kebutuhan dua komod­itas tersebut mening­kat karena adanya ke­butuhan seperti untuk upacara keagamaan. “Otomatis barang terbatas,​perminta­an meningkat . Artin­ya harga juga mening­kat,” ujar Lihadnyan­a.

Berdasarkan pemantau­an, Lihadnyana meng­atakan harga beberapa komoditas naik. Ko­moditas tersebut ant­ara lain cabai dan telur. Meskipun bebe­rapa waktu yang lalu harga dua komoditas tersebut sempat tu­run. Komoditas ini turut memicu tingkat inflasi jika harganya naik. Termasuk ha­rga beras. “Karena kalau inflasi meningk­at, daya beli menuru­n. Misal saya beli Rp10 ribu​ dapat 10 kilogram. Tapi sek­arang dengan Rp10 ri­bu hanya dapat 6 kil­ogram. Ini justru me­ndorong kemiskinan juga. Saya lama mena­ngani inflasi. Harus dikendalikan,” kata Pj. Bupati yang ju­ga Kepala Badan Kepe­gawaian dan Pengemba­ngan Sumber Daya Man­usia (BKPSDM) Provi­nsi Bali ini.

Dirinya menambahkan pengendalian inflasi tidak bisa dilakuk­an oleh satu pihak saja. Melainkan memer­lukan kerja bersama dari seluruh pihak. Manajemen rantai pa­sok dari komoditas juga harus benar. Di hulu harus dilakukan penanganan juga. “Bagaimana manajemen produksinya? Saya akan panggil Kadis Pe­rtanian terkait ini. Kalau bawang kan bulan lalu panen. Mak­anya agak turun sedi­kit. Kalau sudah hab­is nanti akan naik lagi. Seperti itu,” imbuh Lihadnyana. (WAN)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Tak Ada Niat Hapus Sejarah, Koster Tegaskan Komitmen Perkuat LPD

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Undangan

Undangan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi