Banner Bawah

Sosok Meneduhkan, Gek Inda: H-1 Puncak Pelebon I Gusti Ngurah Alit Yudha Dibuka Umum

Admin - atnews

2023-02-09
Bagikan :
Dokumentasi dari - Sosok Meneduhkan, Gek Inda: H-1 Puncak Pelebon I Gusti Ngurah Alit Yudha Dibuka Umum
Slider 1

Denpasar (Atnews)  - Pelebon I Gusti Ngurah Alit Yudha di Puri Ngurah Rai, Puri Agung Carangsari yang menggunakan Bade Tumpang Sia (9), tinggi 19 meter dengan Naga Kaang dibuka untuk umum.

Alm I Gusti Ngurah Alit Yudha adalah putra bungsu dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai. Almarhum adalah pendiri dan Ketua Pertama dari PD PPM Bali, yang didirikan pada tahun 1971.

Bade tersebut tanpa roda, akan diarak ribuan warga yang dilaksanakan sesuai tradisi setempat. Menjelang H-1 berbagai persiapan telah dilaksanakan agar puncak Pelebon I Gusti Ngurah Alit Yudha di Puri Ngurah Rai berjalan lancar.

"Saya mohon doa restu kepada seluruh Krama Desa Adat,  warga Bali dan kerababat beliau (Alm. I Gusti Ngurah Alit Yudha di Puri Ngurah Rai-red) bisa menempuh sunia loka dengan tenang," kata cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha yang akrab dipanggil Gek Inda di Denpasar, Rabu (8/2).

Acara tersebut bisa juga disaksikan oleh masyarakat umum, termasuk oleh wisatawan domestik dan mancanegara. "Memang beberapa travel agent sudah hubungi saya mau mengajak tamu datang. Kami sangat welcome, silahkan datang ke Desa Carangasari tempat kelahiran Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai," ujarnya. 

Puncak acara Pelebon akan dilenggarakan pada Hari Kamis, 10 Februari 2023 dengan Manggala Karya I Gusti Ngurah Gde Yudana. Pada acara tersebut rangkaiannya diawali dengan Mapralina Ngutang Sok Ceg – Ceg, Mabumi Sudha/Nyukat Karang (Ratu Peranda Griya Kediri Sangeh), Melaspas Bade & Naga (Ratu Peranda Griya Gede Manuaba Carangsari) Mapapegatan, Mamargi ke Setra, Ngemargiang Pengabenan (Ratu Peranda Griya Kediri Sangeh dan Ratu Peranda Griya
Gede Babakan) dan Nganyut ke segara (Ratu Peranda Griya Kediri Sangeh).

Tempat Pengabenan Alm. I Gusti Ngurah Alit Yudha yakni di Kawasan Candi Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai.

Dijelaskan pula, menjelang puncak Pelebon Alm I Gusti Ngurah Alit Yudha, sudah melewati dua kali Rahina Tilem dan Purnama sejak berpulang tanggal 12 Desember 2022.

Upakara sudah dilakukan pula sejak Tilem Kapitu, 21 Januari 2023 dengan Ngaturang Panileman oleh Ratu Peranda Griya Gede Manuaba Carangsari. Selanjutnya Minggu, 5 Februari 2023 Ngaturang Purnama oleh Ratu Peranda Griya Gede Manuaba Carangsari.

Sedangkan Senin, 6 Februari 2023 Layon Medal ke Gedong Ageng, Makedos/Masalin Layon, Munggah PancaDatu, Tumpang Salu oleh Ratu Peranda Griya Kediri Sangeh.

Selasa, 7 Februari 2023 Ngening Leladan, Ngereka Kajang, Melaspas Kajang, Pengaskaran oleh  Ratu Peranda Griya Kediri Sangeh, Ratu Peranda Griya Gede Babakan, dan Ratu Peranda Griya Kediri Sangeh. Kamis, 9 Februari2023 Nunas Toya Panembak.

Gek Inda juga Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali yang juga Owner POD Chocolate tentu merasa kehilangan mentor terbaik, sosok orang tua sebagai ayah kandung. 

"Ajung 4 bersaudara, memang Ayah sebagai teladan saya disesuaikan dengan era sekarang. Selalu memberikan keteduhan dalam berbagai keadaan apapun," ujarnya. 

Hadir sebagai sosok Ayah yang sabar,  penuh ketenganan dan sabar. Memiliki tokoh idola Mahatma Gandi yang dikenal dengan Gerakan Ahimsa.

Selain itu, ada spirit Satyagraha adalah pembenaran kebenaran bukan dengan melakukan perlawanan kekerasan pada musuh  tetapi pengendalian pada diri sendiri secara dan sistematis. Satyagraha adalah jalan damai jalan lentur tanpa menghilangkan prinsip.  

Begitu pula Konsep Swadesh, semangatnya adalah Swaraj atau berdiri diatas kaki sendiri memulihkan kepercayaan diri bahwa mampu mengeola diri sendiri dalam semua cara, teknis dan bentuk perlakuan. Menolong diri sendiri, menolong masyarakat, menolong bangsa, dan memerintah Bangsa dan Negara sendiri tanpa mau dijajah atau diperintah oleh bangsa asing , istilahnya Bung Karno ‘’ Berdikari berdiri diatas kaki sendiri “.

Selain itu, Ajung suka juga menonton autobiografi pemimpin dunia baik yang arif bijaksana maupun diktator. Dalam berbagai kesempatan, diharapkan anak-anaknya dapat membedakan kedua karakter pemimpin dunia tersebut. "Jangan tiru pemimpin ditaktor seperti Hitler maupun Saddam Hussein," ungkapnya. 

Untuk itu, Ajung Alm. I Gusti Ngurah Alit Yudha tidak pernah memaksakan kehendak dalam berbagai hal baik dalam mendidik anak-anak, keluarga apalagi dalam berpolitik. 

Meskipun sebagai Tokoh Golkar yang pernah mejabat sebagai Ketua DPD Golkar Bali, Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Bali,  Anggota DPRD Prov. Bali dan Anggota DPR-MPR RI. "Beliau senang bergaul dengan siapapun temasuk melakukan pembinaan terhadap generasi yang lebih yang kini masuk berbagai partai (warna) atau profesi. Termasuk saya memikih warna merah (PDI perjuangan), Ajung sangat terbuka," imbuhnya. 

Ajung itu terus menekankan nilai-nilai demokrasi, tidak pernah memaksa. Meskipun belum mampu selalu populis dan ideal. Namun hal terpenting ditekankan yakni tidak melanggar hukum. 

Gek Inda pun menekuni dunia politik yang kini sebagai Anggota DPRD Badung dari Fraksi PDI Perjuangan memang ada kemauan sendiri. Disamping sudah dibentuk oleh karakter lingkungan sejak kecil. 

Dikarenakan pergaulannya sejak dini sesama anak-anak politisi DPR di Jakarta. Sejak kecil dirinya sudah ditempa maupun biasa menghadapi berbagai karakter, suku, agama,  adat dari berbagai daerah di Indonesia. Hal itu sebagai pendidikan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. 

Pengalaman itu memang menjadi bekal dirinya dalam mengasah pergaulan dibmasyarakat, manajemen SDM serta tumbuh jiwa wirausaha. 

Dengan berpulangnya Ajung secara fisik tentu merasa kehilangan mentor. Namun spirit dan perjuangannya tidak padam. Bahkan pihaknya akan meneruskan hobi Ajung yang peduli lingkungan dengan Yayasan Kembali ke Desa yang pada masa hidupnya rutin melakukan penghijauan,  bagikan bibit pohon. 
 
Selama berpulang Ajung, banyak tokoh-tokoh dan kerabatnya yang hadir yakni Mantan Anggota DPD RI dan Ketua DPRD Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi dari Puri Satria Denpasar.

Kedekatan Puri Agung Carangsari dengan Puri Satria Denpasar sudah turun temurun. Bahkan masa perjuangan anak-anaknya sering dititip di Puri Satria Denpasar.

Selain itu, pihaknya kehadiran Anak Agung Gde Agung selaku Anggota DPD RI juga Mantan Bupati Badung dari Penglingsir Puri Mengwi Badung.

Anggota DPR RI Gde Sumarjaya Linggih, Mantan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua DPD Golkar Bali Sugawa Kory beserta jajaran, Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Choirul Anam, Staf Ahli Menteri Pertahanan.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT), Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Ketua DPRD Kabupaten Badung, Putu Parwata berserta anggota. 

Pada kesempatan itu,  pihaknya tak lupa memperkenalkan Desa Wisata Carangsari berhasil meriah penghargaan Juara 1 Desa Wisata Terbaik Kategori Konten Kreatif pada Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Prestasi itu sebagai kado menyambut tahun baru 2022 dapat membanggakan tanah kelahiran Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Petang Badung dan Provinsi Bali di tingkat nasional.

Dengan semangat untuk memuliakan alam, manusia dan budaya harus terus kita teruskan untuk menyongsong masa depan dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan green economy (ekonomi hijau).

Untuk itu, Desa Carangsari diyakini mampu mewujudkan ekonomi hijau karena memang terletak di pedesaan yang masih alamnya alami, tengah pengembangan digitalisasi.

Desa tempat kelahiran pahlawan nasional Indonesia, sebagaimana bahwa Pahlawan I Gusti Ngurah Rai memiliki pasukan yang disebut “Ciung Warana” yang melakukan pertempuran terakhir yang dikenal dengan nama “Puputan Margarana”.

Desa Wisata Carangsari adalah salah satu Desa Wisata yang telah ditetapkan oleh Peraturan Bupati Badung no. 47 tahun 2010
Mulai dari tempat kelahiranya, desanya, hingga monumenya yang kesemuanya menjadi satu daya tarik wisata yang unik.

Ia mengungkakan, Desa Carangsari memiliki berbagai potensi wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya serta aneka produk wisata edukasi dan kuliner.

Desa Wisata Carangsari masuk sebagai jalur wisata bersepeda dalam program bike tour yang diselenggarakan oleh berbagai usaha jasa pariwisata.

Termasuk sebagai daerah pertanian, Badung Utara, khususnya Petang tidak hanya kaya dengan kebun kopinya. Ada coklat, dari pola budidaya sampai pengolahan menjadi produk kemasan coklat siap santap, membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

Menariknya lagi, Carangsari sudah mampu penerapan tolerasi dan Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity) dengan adanya Nyama Toko merupakan nama khusus yang diberikan masyarakan desa Carangsari kepada penduduk keturunan Tionghoa yang tinggal di Carangsari. 

Dari kata Nyama Toko ini maka kita tahu bahwa industri perdagangan pernah menggeliat di Desa Carangsari yang dengan pesat digeluti oleh warga keturunan China.

Bahkan ada pula Gereja untuk Umat Kristen sejak 1300-an dan ada Komunitas Islam ke Bali sudah mendatkan persetujuan dari para Penglingsir Carangsari.

Peninggalan budaya yang masih asli yakni Puri Agung Carangsari yang didirikan oleh Radja Kerajaan Payangan yang terakhir, dari Dinasti Patjoeng Prami, yang bergelar: Ida Tjokoratu Agung Patjoeng Gede Oka (I Goesti Ngoerah Patjoeng Gede Oka).

Pada desa tersebut, terdapat pula Monumen I Gusti Ngurah Rai, Napak Tilas Pataka/Panji-panji serta Surat Sakti Pahlawan Nasional Brigjen (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai yang dilakukan sebagai serangkaian Hari Pahlawan dan Peringatan Puputan Margarana tiba di tempat Kelahiran Beliau yakni Desa Carangsari.

Desa Carangsari sangat kental dengan kebudayaan dan adat tradisinya salah satunya adalah Topeng Tugek Carangsari. Diciptakan pada tahun 1965, dan sangat terkenal pada tahun 1970 hingga di era 1980-an. Topeng Tugek Terus berkeliling tidak hanya di Bali, Tupeng Tugek bahkan tampil hingga Los Angeles, Amerika Serikat.

Di Tu Gex House Activity ini wisatawan juga bisa belajar seni tari topeng Tu Gex dan mengikuti berbagai aktivitas budaya lainnya.

Sandiaga Uno pun mencoba berlatih tarian agem tari Topeng Tu Gek yang merupakan tari khas Desa Wisata Carangsari. Tarian ini diciptakan dan dipopulerkan maestro tari topeng asal Carangsari I Gusti Ngurah Widya.

Selain itu, Sanggar Seni Ciung Wenara aktif dalam melestarikan budaya Bali yang seperti diketahui telah pentas di acara parade budaya seperti parade beleganjur dll dan saat ini sanggar seni Ciung Wenara sedang melakukan penggarapan tabuh dan tari maskot Desa Carangsari yakni Tari Satrianing Ciung Wanara Murti.

Sedangkan, Bokor Carangsari merupakan hasil karya dari seorang putra Carangsari I Ketut Tirtayasa yang memiliki kebutuhan khusus dari Banjar Beng Desa Adat Carangsari dengan memanfaatkan barang bekas ramah lingkungan. Wisatawan bisa belajar membuat bokor cantik dengan kreasi tersebut.

Wisatawan juga dapat menikmati Desa Wisata Carangsari memiliki wisata buatan yang sangat indah yang bisa anda kunjungi setiap saat.

Salah satunya Bali Elephant Camp Desa Carangsari, berkeliling hutan konservasi dari atas punggung gajah adalah pengalaman tak terlupakan. Hewan tunggangan asli Sumatera ini, mengkonsumsi hasil kebun masyarakat Carangsari, dari rumput sampai buah musiman. Konsumsinya juga buah yang berkualitas, gajah tidak akan makan rumput atau buah berpestisida.

Alam Tirta Carangsari Rafting Carangsari
Bersepeda ke jantung Bali dengan tur di sepanjang jalan Desa Carangsari, dan melihat sekilas kehidupan sehari-hari dan budaya Bali yang semarak. Tur yang cocok untuk tamu dari segala usia dan kondisi fisik, meliputi kunjungan ke rumah tangga khas Bali, singgah di peringatan I Gusti Ngurah Rai, pahlawan nasional dan senama bandara Bali lahir di Carangsari.

Ayung River Rafting, dapat memberikan  petualangan arung jeram yang harus dilakukan di Bali saat  menuruni hutan tropis yang rimbun ke jantung Sungai Ayung. Setelah pengarahan keselamatan menyeluruh,  akan melewati pemandangan yang menakjubkan saat memotret jeram Kelas 2-3 yang mendebarkan di lingkungan yang luar biasa.

Termasuk Triana Resort Bali membangun di atas tanah seluas 7.600 m2 di Jl. Tukad Ayung XIX, Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Mengusung tema modern and natural dengan konsep bangunan menggunakan bambu khusus untuk menciptakan nuansa natural. Resort dengan tema ramah lingkungan Setara Bintang 5 di Lokasi Premium.

Wisata pun disediakan Pod Chocolate Tour untuk menemukan bagaimana cokelat dibuat di Pod Chocolate Factory di area Bali Elephant Camp. 

Tur dimulai dengan minuman selamat datang "chocolate shot" yang luar biasa, setelah itu anda akan dibawa melalui setiap langkah proses pembuatan cokelat dari pohon kakao menjadi kakao mentah, fermentasi dan pemanggangan biji, dan transformasi terakhir menjadi Pod yang lezat Cokelat. (GAB/ART/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Bali Kembangkan Singkong 5000 Ha di Lahan Kering

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif