Oleh Jro Gde Sudibya
"Bunuh diri" Pariwisata Bali. Karena keunggulan kompetitif yang dimiliki pariwisata Bali sebagai DTW dunia, ada pada kebudayaannya, "bauran" dari keindahan alam: laut, gunung, hamparan sawah, keunikan kehidupannya (sistem keyakinan, ekspresi berkesenian dan "produk" budaya lainnya).
Melahirkan the uniqeness of vibration, menstimulasi: ketenangan, kedamaian dan sisi-sisi spiritualitas lainnya, termasuk menstimulasi inspirasi. Tidak sedikit tokoh dunia menyelesaikan bab terakhir bukunya di Bali.
Salah satu contoh, ekonom pemenang hadiah Nobel Ekonomi tahun 2001 Joseph Stiglitz, Ketua Dewan Penasehat Ekonomi Presiden AS Clinton, menyelesaikan bab terakhir bukunya di Ubud beberapa tahun lalu.
Gelising cerite, bagi sebagian wisatawan yang mengunjungi Bali tanpa mendaki gunung, tamsilnya laksana makan sayur tanpa garam.
Semestinya pengambil kebijakan lebih bijak dalam mengelola pariwisata Bali, karena punya risiko melahirkan "lonceng kematian" buat industri ini.
*) Jro Gde Sudibya, Pengamat Kebijakan Publik