Buleleng (Atnews) - SMA Negeri Bali Mandara, dikenal sebagai sekolah eksklusif bagi siswa dengan bacground kurang mampu atau miskin. Sekolah kebanggaan masyarakat pulau dewata ini, keberadaanya terletak di Bali Utara Buleleng tepatnya di wilayah Kecamatan Kubutambahan ini, setelah sempat dirubah statusnya menjadi sekolah Reguler oleh Pemprov Bali, kini dikembalikan pola pendidikannya yakni dengan sistem asrama.
Hal itu, mengemuka saat kunjungan kerja Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Dr.Nyoman Sugawa Korry dan pemerhati Pendidikan Dr.Gede Suardana ke SMA Negeri Bali Mandara yang diterima pimpinan sekolah Sri Narawati,S.Pd, M.Pd, pada Jumat (7/6/2024)
Dibawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, sekolah ini kembali ke status berasrama untuk membantu pendidikan siswa miskin di Bali. “Saya sangat terkejut melihat bahwa SMA/SMK Negeri Bali Mandara kembali beroperasi sebagai sekolah berasrama seperti dulu,” ujar Dr. I Nyoman Sugawa Korry. Ia menegaskan, “Sekolah ini sangat dibutuhkan anak-anak miskin di Bali. Kita mesti mengawal sekolah ini agar terus berlanjut. Sekolah yang sudah baik harus terus dilanjutkan.”
"Keputusan yang diambil Pemprov.Bali melalui Pj.Gubernur, merupakan langkah yang sangat tepat dalam upaya membantu warga yang kurang mampu ekonominya," ujar Sugawa Korry. Dia berharap kualitas pendidikan yang telah mampu ditunjukkan sebelumnya hendaknya dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi. Rekruitmen siswa dan sistem pendidikan, penerapan disiplin yang telah tertanam sebelumnya dipertahankan," harap Sugawa Korry.
Seumentara itu penerhati Pendidikan Gede Suardana menyatakan rasa bangganya dengan kembalinya SMA Negeri Bali Mandara kembali menggunakan pola pendidikan dengan sistem berasrama." Ini merupakan kado indah buat masyarakat Bali, buat anak- anak yang miskin untuk bisa kembali mendapatkan pendidikan yang terbaik di Bali," ungkapnya.
Kepsek SMA Bali Mandara Sri Narawati menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya berdiri tahun 2021,tahun ajaran 2024/2025, turun kebijakan dari Pemprov.Bali untuk kembali kesistem Asrama, dengan syarat utama siswa benar-benar miskin. Sebanyak 174 peserta seluruh Bali sedang mengikuti seleksi. Dari jumlah calon siswa itu, akan dicari sebanyak 150 orang kini mereka sudah mengikuti tes seperti phisikologi, bahasa, logika, wawancara, tes bakat, serta tes kesehatan. Pengumuman penerimaan siswa baru akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni mendatang.
SMAN Bali Mandara berdiri sejak 2011telah melahirkan 750 alumni, dengan 45,6% melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri dan lainnya di perguruan tinggi swasta, ikatan dinas, dan luar negeri. Meskipun berasal dari keluarga miskin, siswa SMAN Bali Mandara telah meraih ribuan penghargaan regional dan nasional, serta 255 medali internasional.
Testimoni alumni menunjukkan bagaimana sekolah ini telah mengubah hidup mereka dan keluarga mereka, memberikan mereka peluang pendidikan dan karier yang lebih baik. Mereka juga aktif memberikan kontribusi balik kepada masyarakat, mengingat bantuan yang mereka terima selama menempuh pendidikan di SMAN Bali Mandara.
Untuk diketahui, SMA Bali Mandara warisan Gubernur Bali 2008 - 2018 I Made Mangku Pastika.
Sekolah pertama yang dilaksanakan bagi warga miskin ini mendapat asrama dan biaya sekolahnya ditanggung pemerintah. (WAN)