Denpasar (Atnews) - Taman Penasar Duta Kabupaten Gianyar yang diwakili oleh Sanggar Seni Pratiniyata Budaya, Banjar Mas Bedulu, mendapat sambutan antosias masyarakat pengunjung taman budaya yang memenuhi kalangan Ratna Kanda Taman Budaya, serangjaian mengisi agenda Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024.
Pengamat Seni yang juga Guru Besar ISI Denpasar, Prof. Dr. I Made Bandem ketika dijumpai Atnews usai menyaksikan penampilan duta Kabupaten Gianyar ini menyatakan, apa yang disampaikan/ dipentaskan oleh wakil dari Kabupaten Gianyar, sangat sesuai sekali dengan tema Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini " Jana Kerthi, Paramaguna Wikrama" (Harkat Martabat Manusia Unggul).
"Jadi mereka menyajikan manusia unggul itu dari perspektif sejarah, kan menyebut nyebut tentang raja Udayana. Salah satu raja yang sangat unggul di Bali pada abad ke-10 dan 11. Kemudian mendatangkan Mpu Kuturan untuk menata 9 (sembilan) sekte di Bali, dari sembilan sekte menjadi Tri Murti, Brahma, Wisnu, Iswara," ucap mantan Rektor ISI. Yogya tersebut.
Kemudian juga menampilkan pahlawan pahlawan seni mereka yang ada di Desa Bedulu dan Gianyar. Ini sangat tepat sekali dan mereka mengemas dalam suatu nyanyian sesuai dengan kreteria, ada nyanyian (tembang-red) durma, pangkur, dangdang, ada sinom dan ini sangat serasi sekali dan anak-anak memiliki kecerdasan juga untuk menampilkan nyanyian (tembang-tembang dimaksud tadi-red) dengan suara cukup manis, lalu kemudian iringan gambelannya, suling terutama itu sudah memadai bisa mengikuti suara dari pada penyanyi penyanyi itu.
Disana sini ada kekurangan didalam gambelan misalnya, itu masalah biasa, yang pasti duta daerah seni ini dinilai sudah menampilkan keunggulan harkat martabat manusia unggul di Bali. Karena duta Kabupaten Gianyar ini memang tampil pertama dalam PKB XLVI Tahun 2024, daerah lain juga diharapkan menampilkan pahlawan pahlawan yang ada di kabupaten mereka, sehingga kita bisa mempelajari keunggulan keunggulan di masing-masing kabupaten/ kota, tambahnya.
Ia menandaskan, taman penasar ini yang diciptakan di RRI Denpasar sekitar tahun 1960 oleh Ida Bagus Buduk, I Gusti Kompyang Gelas dan I Made Kredek kedepannya masih perlu disempurnakan gegonjakannya. Dalam hal ini lelucon dinilai sangat penting. Perlu membawa latar belakang kontekstual (mampu membawa masa lalu dalam konteks sekarang-red), terutama penerjemahnya itu bisa membawa masa lalu untuk konteks yang sekarang (konteks kekinian-red).
Ditegaskan, kontekstual itu penting sekali, jaman dulu, jaman kini dan juga masa depan itu, bagaimana gegonjakannya itu tidak terlalu formal mereka rilek sekali," ujarnya. Taman penasar itu kan dimulai oleh tiga orang itu (Ida Bagus Buduk, I Gusti Kompyang Gelas dan I Made Kredek-red) ditambah Ni Ketut Redep dari Singapadu pada waktu itu; jadi keempat orang itu menciptakan di RRI Denpasar antara tahun 1955-1960, tegasnya lagi. Seniman kawakan ini mengakui masih memiliki rekaman-rekaman taman penasar pada awal penciptaannya.
Untuk diketahui salah seorang pionir taman penasar yakni almarhum I Made Kredek adalah orang tua dari Prof. Dr. I Made Bandem sendiri.
Sementara, koordinator Sanggar Seni Pratiniyata Budaya, Banjar Mas Bedulu, Pande Nyoman Surata menjawab pertanyaan wartawan mengungkapkan, pihaknya dalam menyiapkan taman penasar ini sekitar dua bulan, melibatkan sekitar 50 personil. Sedangkan hambatan yang dihadapi dalam mempersiapkannya terletak pada masalah disiplin waktu. Namun secara umum tidak ada masalah. Yang membanggakan kata Surata, dukungan masyarakat setempat sangat luar biasa. Yang pasti, pihaknya berkomitmen, bagaimana seni tradisi budaya bali agar tetap ajeg.
Hari ini areal taman budaya sebagai pusat penyelenggaraan PKB setiap tahun, memang diisi berbagai pentas seni, yakni mulai pkl: 10.00 Wita di Kalangan Angsoka menampilkan Wimbakara (Lomba) Gendet Wayang Anak-anak, duta Kab. Gianyar, Tabanan dan Kota Denpasar.
Mulai Pukul 17.00 Wita Parade Joged Bumbung Tradisi di Kalangan Madya Mandala.
Mulai Pkl: 19.00 Wita, menyajikan parade (utsawa) Drama Gong Tradisi duta Kab. Gianyar, bertempat di Kalangan Ayodya. Pada jam yang sama di Panggung Terbuka Ardha Candra, menampilkan Utsawa (Parade) Gong Kebyar Wanita duta Kabupaten Klungkung dan Gianyar.
Semua panggung nampak penuh sesak pengunjung. Dan saat berita ini diturunkan pentas gong kebyar wanita dan drama gong tradisi masih berlangsung.
Sementara besok mulai pukul 14.00 Wita dimulai dengan menyajijan lomba Taman Penasar, duta Kab. Tabanan, mulai pukul:17.00 Wita, Parade Joged Bumbung Tradisi, duta Kab. Buleleng, sedangkam.mulsi pukil: 19.00 Wita, selain parade Arja Kladik duta Kab. Gianyar, juga parade Gong Kebyar Wanita duta Kab. Tabanan, Kab. Buleleng dan Duta Kab. Badung. Selamat menyaksikan. (IBM/001).