Buleleng (Atnews) - Diduga kecewa tidak mendapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan atas pendaftaran dirinya sebagai bakal calon Bupati melalui PDI Perjuangan pada Pilkada 2024, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng Bidang Kaderisasi dan Idiologi dr. Ketut Putra Sedana,Sp.OG. mengundurkan diri dari keanggotaan partai besar pimpinan Megawati Soekarno Putri.
Mundurnya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Ketua Banteng Muda Indonesia(BMI) Buleleng ini, ditandai dengan penyerahan KTA PDIP serta atribut lainnya seperti baju partai, pada hari Jumat(16/8) di Sekretariat DPC PDI Perjuangan di Pemaron Singaraja.
Langkah mengejutkan yang dilakukan dokter Putra Sedana yang akrab disapa dokter Caput ini, tak pelak membuat di internal PDI Perjuangan maupun simpatisan serta lawan partai politiknya menjadi terperangah. Dimana hengkangnya dokter Caput dari partai yang digelutinya puluhan tahun itu, pasca Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri mengumumkan rekomendasi terhadap kader partainya yang maju pada helatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Buleleng pada 27 Nopember 2024 mendatang. DPP PDI Perjuangan memilih dr.Nyoman Sutjidra Sp.OG sebagai Calon Bupati dan Gede Supriatna,SH, sebagai calon wakil bupati Buleleng pada perhelatan politik pilkada mendatang
Dari pantauan Atnews di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Buleleng di Pemaron, tampak terlihat para awak media dari Pukul 10.00 Wita menunggu dengan sabar kedatangan dokter Caput untuk mengembalikan KTA dan pengunduran dirinya sebagai Ketua BMI Buleleng.
Tidak berselang lama, sejam kemudian sekitar Pukul 11.00 Wita, dokter Caput datang ditemani para loyalisnya, yakni Loyalis Dokter Caput (LDC) tanpa disambut eliet partai maupun pengurus inti DPC PDI Perjuangan Buleleng dan langsung masuk keruangan pertemuan sekretariat DPC PDI Perjuangan Buleleng yang diterima oleh staf sekretariat setempat guna mengembalikan KTA dan surat keterangan pengunduran diri sebagai Ketua BMI Buleleng serta seragam jas baju partai.
Kepada wartawan dokter Caput mengatakan sejatinya berat mengambil keputusan pengunduran dirinya itu. Namun keputusan tersebut diambil setelah mendengar aspirasi, khususnya dari para pendukungnya.
“Sikap saya ini, sudah saya pertimbangkan demi kebaikan kita bersama. Artinya kaderisasi harus dilakukan dan berjalan dengan baik. Disamping itu juga, saya sudah terlalu lama berpartai. Kecewa ya, tapi bukan itu, pimpinan tentu memilih dan menentukan kader terbaiknya secara obyektif," ungkapnya.
Iapun menyebut setelah melakukan pengunduran diri dari PDI Perjuangan, dirinya itu akan fokus selaku akademisi dan sebagai praktisi.
“Saya fokus sebagai dokter dan dosen yang menuntut profesionalisme serta konsentrasi dalam tugas,” tegas dokter Caput yang seorang karateka dari Perguruan INKAI, bahkan Ketua FORKI Buleleng,
“Banyak cara dan tempat untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, fokus sebagai akademisi dan praktisi,” imbuhnya
Disinggung tentang aspirasi para pendukungnya dalam helatan Pilkada Buleleng, ia menegaskan hal ini dikembalikan kepada hati nuraninya masing-masing. Mundurnya dari keanggotaan PDIP, dr.Putra Sedana yang lebih akrab dusebut dr Caput ini juga diikuti pengurus dan ratusan anggota BMI Buleleng.
“Saya tidak intervensi mereka, terserah mereka sesuai hati nuraninya,” ungkap dokter Putra Sedana. (WAN)