Banner Bawah

Lebih Sehat dan Keberlanjutan, UI Gelar Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat di Karangasem

Admin - atnews

2024-08-27
Bagikan :
Dokumentasi dari - Lebih Sehat dan Keberlanjutan, UI Gelar Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat di Karangasem
Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat di Karangasem (ist/Atnews)

Denpasar (Atnews) - Universitas Indonesia (UI) menggelar Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat untuk mendorong masyarakat adat yang lebih sehat dan keberlanjutan berlangsung selama dua hari, tanggal 26-27 Agustus 2024.

UI melaksanakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Desa Adat Geriana Kauh, Karangasem, Bali.

Semenjak 2016, UI telah hadir di Geriana Kauh untuk mendorong upaya pelestarian budaya Sang Hyang Dedari. Pada tahun 2019 lalu, UI telah berhasil melakukan upaya konservasi terhadap budaya tersebut dengan meresmikan pendirian Museum Sang Hyang Dedari Giri Amertha. Saat ini UI kembali hadir di tengah-tengah masyarakat Geriana Kauh tidak hanya bertujuan untuk konservasi budaya, melainkan juga untuk mewujudkan masyarakat adat yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. UI menyadari pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Melalui kolaborasi dengan STIKES Kesdam IX Udayana, STIKES Wira Medika Bali, Unicare Clinic, RSU Prima Medika, UPTD Puskesmas Selat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karangasem, dan Asosiasi Museum Indonesia, UI melaksanakan dua kegiatan yang melingkupi pelayanan kesehatan dan lokakarya pengelolaan museum.

Kegiatan pelayanan kesehatan meliput penyuluhan Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dispepsia, ISPA, dan hepatitis.

Selain itu terdapat konsultasi dokter umum dan pemeriksaan kesehatan berupa cek tekanan darah, tinggi badan, berat badan, pemeriksaan darah sederhana (gula darah, asam urat, dan kolesterol), serta pemberian obat-obatan dan vitamin.

Pelayanan lain yang diberikan adalah konsultasi dokter gigi dan pemeriksaan gigi dan mulut. Konsultasi dokter umum dan pemeriksaan kesehatan, konsultasi dokter gigi dan pemeriksaan kesehatan gigi, dan penyuluhan kesehatan, masing-masing menyasar 200 orang penerima manfaat. Selain itu, terdapat pemberian vitamin pada warga desa. Semua pelayanan dalam kegiatan ini diberikan secara gratis.

Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI Prof. Agung Waluyo, Ph.D mengatakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Desa Geriana Kauh ini merupakan program berkelanjutan yang secara aktif melibatkan multisektor seperti industri swasta, pemuka adat desa, pemerintah daerah, karang taruna dan media.

"Kami berharap kehadiran UI dan segenap kolaborator lain di desa ini dapat mendorong terciptanya masyarakat yang lebih sehat, tangguh, dan berkelanjutan secara sosial, budaya, dan ekonomi,” ujarnya.

UI juga memberikan pelatihan mengenai praktik pengelolaan museum wisata budaya, termasuk sebagai pemandu museum, pengelolaan museum virtual, dan cara membangun kemitraan untuk mendorong wisata budaya Desa Adat Geriana Kauh menjadi lebih maju kepada masyarakat, khususnya tim pengelola museum.

Museum Sang Hyang Dedari Giri Amertha telah menjadi salah satu pilihan destinasi wisata budaya oleh wisatawan lokal dan internasional. Pelatihan yang diberikan adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat secara kolektif memastikan keberlanjutan museum dan desanya sebagai sebuah desa wisata.


Selain itu, UI dalam kegiatan ini juga memperoleh dukungan Asosiasi Museum Indonesia (AMI). Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, MBA juga membantu untuk pemugaran atribut dan alat peraga Museum Sang Hyang Dedari Giri Amertha. Dr. Ali Akbar, M.Hum selaku dosen pengabdi utama program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat ini sekaligus Ketua Dewan Pakar AMI menceritakan bahwa semenjak 2019, Museum Sang Hyang Dedari Giri Amertha telah ditopang oleh komunitas masyarakat adat. Adanya pelayanan kesehatan, pelatihan, dan pemugaran atribut dan alat peraga museum adalah upaya kami untuk memastikan bahwa tidak hanya budaya saja yang terjaga tetapi juga kesehatan dan ketahanan komunitas adat Geriana Kauh”.

Saat pelaksanaan kegiatan Dr. Ns. Ni Made Diah Pusparini Pendet dari STIKES Kesdam IX Udayana menyampaikan harapannya.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat adat dapat semakin berdaya dalam menjaga kesehatan dan kearifan lokalnya. Sehingga tercipta komunitas yang tangguh dan sejahtera," imbuhnya.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Bendesa Adat Geriana Kauh I Nyoman Subrata

“Kami mengapresiasi kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh UI dan kolaborator lainnya. Kedepan masih dibutuhkan kolaborasi berkelanjutan untuk pengembangan desa wisata berbasis lingkungan, budaya, dan tradisi pertanian Sang Hyang Dedari," pungkasnya. (Z/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Tandai Pembukaan Bulan Bahasa Bali, Koster Nyurat Lontar Bersama Seribu Pelajar dan Mahasiswa

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

DPRD Badung mengucapkan Hari Sumpah Pemuda

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar