Banner Bawah

Meski Trend Stunting Turun di Buleleng, Pemerintah Dorong Kuatkan Desa Adat Cegah Stunting

Admin - atnews

2024-10-13
Bagikan :
Dokumentasi dari - Meski Trend Stunting Turun di Buleleng, Pemerintah Dorong Kuatkan Desa Adat Cegah Stunting

Buleleng (Atnews) - Penanganan stunting tidak cukup hanya satu pihak dari pemerintah saja, namun kerjasama sistem Penthalix terus disinergikan, salah satunya peran Desa Adat di Kabupaten Buleleng memiliki andil besar untuk mendata calon pengantin yang nantinya akan memiliki keturunan.

"Stunting tidak hanya di intervensi 1000 hari pertama kelahiran, namun calon ibu harus siap dan sehat ketika akan menikah. Nah di Bali umumnya dan Buleleng yang mayoritas agama Hindu tidak biasa mencatatkan diri sebelum menikah ke lembaga adat 3 bulan sebelumnya. Padahal ini penting agar calon ibu diketahui kesehatannya," ujar Kepala DP2KBP3A Nyoman Riang Pustaka, Jumat, (11/10) usai pelaksanaan monev Satgas stunting dari Provinsi Bali di gedung Turism Information Center(ITC) Pantai Penimbangan Singaraja.

Oleh karena itu pemerintah mendorong agar desa adat mengintensifkan pendataan dan melaporkan calon pengantin yang terdaftar untuk nantinya tim pendampingan keluarga (TPK) melakukan konseling dan cek kesehatan agar calon pengantin siap secara pisik dan mental untuk meneruskan keturunan yang sehat bebas dari stunting.

Disinggung mengenai perkembangan stunting di Buleleng, Kadis Riang mengungkapkan saat ini stunting Buleleng mengalami trend penurunan sesuai angka E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sebesar 2,6% sedangkan menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari tim independen sebesar 6,2% dari tahun lalu 11%.

Ditegaskan lagi oleh dr. Made Ayu Witriasih selaku Koordinator Program Manajer Satgas Stunting Provinsi Bali bahwasannya kerjasama dengan Majelis Desa Adat di Bali sangat penting untuk turunkan angka stunting.

"Hasil survei nasional untuk pencatatan calon pengantin tahun lalu, Bali daerah nomor 2 terendah se Indonesia. Untuk itu Bali yang mayoritas Hindu yang diayomi oleh lembaga adat kita adakan MoU untuk mewajibkan mendaftarkan calon pengantin kramenya," jelasnya.

Pihaknya mencontohkan Kodya Denpasar sedang menggarap Perwali kepada calon pengantin, Tabanan dan Tampak Siring juga."Jika kramenya mendaftar menikah diwajibkan cek kesehatan, dengan dana desa bisa digunakan tidak perlu ke puskesmas antre, Penyuluh KB menelpon TPK, maka TPK langsung melakukan screening kesehatan, apa saja hanya mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan dan HB itu semua untuk mengecek status gizi calon pengantin,"tutupnya. (WAN/001)

Baca Artikel Menarik Lainnya : Rentin Ajak Anggota Pramuka Jadi Contoh Penerapan Prokes Covid-19

Terpopuler

Mahābhārata dan Ramayana sebagai Spiritualitas Pembebasan

Mahābhārata dan Ramayana sebagai Spiritualitas Pembebasan

Pardana Menteri Bharat Narendra Modi tiba di Indonesia

Pardana Menteri Bharat Narendra Modi tiba di Indonesia

Daftar Segera ITB STIKOM Bali TA 2025/2026

Daftar Segera ITB STIKOM Bali TA 2025/2026

Mendagri Tito Lantik Sang Made Mahendra Jaya sebagai Penjabat Gubernur Bali

Mendagri Tito Lantik Sang Made Mahendra Jaya sebagai Penjabat Gubernur Bali

Presiden Jokowi di Hadapan Warga Bali: Sambut Pesta Demokrasi dengan Cara Beradab

Presiden Jokowi di Hadapan Warga Bali: Sambut Pesta Demokrasi dengan Cara Beradab

Gubernur Ingatkan Generasi Milenial Untuk Berkendara dengan Aman

Gubernur Ingatkan Generasi Milenial Untuk Berkendara dengan Aman