Pratisentana Bandesa Manik Mas Tidak Wajib

- atnews

2018-12-10
Bagikan :
Dokumentasi dari - Pratisentana Bandesa Manik Mas Tidak Wajib

Pratisentana bandesa manik mas (PBMM) dimana pun berada, tampaknya tidak wajib melakukan persembahyangan ke Pura Pundukdawa di Kabupaten Klungkung.

Kecuwali secara iklas melakukan persembahyangan sejenis tirtayatra ke pura itu, tidak menjadi masalah, karena semakin mampu mendekatkan diri kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Whidi Wasa semakin baik.

PBMM tidak ada kewajiban melakukan  sembahyang ke pura Pundukdawa, tegas Sekjen PBMM Pusat, Nyoman Astina, ketika menjawab pertanyaan Atnews di Denpasar


Penegasan itu dilontarkan Nyoman Astina sehubungan ada pertanyaan semeton I Wayan Wirayasa asal Bukit Kutuh, Badung, "wajibkah PBMM sembahyang di Pura Pundukdawa".

Pertanyaan itu muncul karena rekannya sekantor memberikan jadwal atau eedan karya di Pura tersebut, supaya tidak salah,  maka yang bersangkutan mempertanyakan masalah ini kepada semeton, penglingsir PBMM lewat WA.

Astina pada kesempatan ini mengutip bisama dari Empu Geni Jaya, Empu Ketek dan Empu Witadharma yang berkaitan antara I Bandesa dan Pasek.

Kutipan Bisama itu antara lain, Kamung Pasek mwang Bandesa, aywa lupa ring Kahyangan mekadi ring Lempuyang, ring Besakih, ring Seleyukti, mwang ring Gelgel Dasar Bhiwana.

Yan kita lupa ring Kahyanganta, wastu kita ten anut ring apasanakan, tan wus amangguh rundah, tan mari acengilan ring apasanakan, sugih gawe kurang pangan 

Mangkana piteketku ri pratisentana, kapratisteng prasasti sinihun, de kita prasama. Kita tan wenang piwal ring piteketku, ila-ila dahat, aywa lupa, aywa lali. 

Mwah yan kita pageh piteketku, moga tan wus kita amanggihana dirgha yusa, amanggih wirya gunamanta, sidhi ngucap, janna nuraga, asihing Hyang, dibyaguna, susila wruhing naya, mangkana cihnayeng lepihan.

Arti bebasnya, kamu pasek dan bandesa, jangan lupa pada kahyangan, seperti di Lempuyang, di Besakih, di Silayukti dan Gelgel Dasar Bhuwana.

Bila kamu lupa pada kahyanganmu, semoga kamu tidak rukun dalam keluarga, tiada hentinya menemukan keresahan, selalu sengketa di keluarga, kaya akan pekerjaan, namun kurang makan.

Demikian amanatku kepada keturunanku, tersuratkan Prasasti ini, untuk dijunjung olehmu sekalian.  Kamu tidak boleh menyimpang terhadap amanatku amat berbahaya, jangan lupa, jangan lalai.

Dan bila kamu taat pada amanatku, semoga kamu senantiasa dalam keselamatan, berwibawa, berhasilguna, sakti dalam ucapan dan termasyur. Dikasihi Tuhan dihormati, berfikiran cemerlang. Demikianlah pertanda, tersebut dalam Prasasti ini.

Penegasan ini penting mengingat pertanyaan sejenis tidak kali pertama muncul, cukup sering mengusik semeton, oleh sebab itu perlu diketahui keberadaan pura khususnya penyungsungan PBMM yang juga tidak boleh dilupakannya.

Ada pun pura tersebut adalah Eka pahrayangan yakni pelinggih Ida Bhatara  Kawitan Bandesa Manik Mas, yang berada di mandala  tiga Pura Penataran Besakih.

Dwi pahrayangan yaitu Pura Taman Pule dan Pura Buk Cabe/Buk Jambe yang berdiri megah di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupten Gianyar.

Dan catur pahrayangan yakni Pura Seleyukti di Padabai, Pura Dasar  Bhuana di Gelgel, Pura Lempuyang Madya di Kecamatan Abang Karangasem dan Pura Catur Lawa Ratu Pasek di Besakih.

Perlu diketahui bahwa keberadaan PBMM adalah suatu pesemetonan keturunan dari Bhatara Leluhur/Hyang Lelangit yang telah berada dan tersebar di Bali sejak berabad abad lalu, bahkan sekarang sudah meluas ke Nusantara untuk mencapai tujuan yakni.

Meningkatkan srada bhakti terhadap Ida Leluhur Kiyai Gisti Pangeran Bandesa Manik Mas, memantapkan jati diri sebagai warga PBMM, mempererat ikatan persemetonan diantara warih Bandesa Manik Mas.

PBMM bertekad dan berkehendak mengikuti jejak para leluhur untuk melanjutkan kiprah beliau menuju masyarakat yang jagatdhita (Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma). (ATM)

Baca Artikel Menarik Lainnya : Blue Bird Dukung Pelestarian Budaya Bali Gelar Pebayuhan Sapuh Leger dan Melik Gratis

Terpopuler

Mahābhārata dan Ramayana sebagai Spiritualitas Pembebasan

Mahābhārata dan Ramayana sebagai Spiritualitas Pembebasan

Pardana Menteri Bharat Narendra Modi tiba di Indonesia

Pardana Menteri Bharat Narendra Modi tiba di Indonesia

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Mendagri Tito Lantik Sang Made Mahendra Jaya sebagai Penjabat Gubernur Bali

Mendagri Tito Lantik Sang Made Mahendra Jaya sebagai Penjabat Gubernur Bali

Presiden Jokowi di Hadapan Warga Bali: Sambut Pesta Demokrasi dengan Cara Beradab

Presiden Jokowi di Hadapan Warga Bali: Sambut Pesta Demokrasi dengan Cara Beradab

Gubernur Ingatkan Generasi Milenial Untuk Berkendara dengan Aman

Gubernur Ingatkan Generasi Milenial Untuk Berkendara dengan Aman