Buleleng (Atnews) - KPU Buleleng kembali akan menggelar Debat Ketiga Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng pada Rabu, 20 November 2024. Guna menciptakan kondusifitas, dalam debat yang dilaksanakan di Banyualit Spa and Resort Lovina itu, disepakati tidak tidak boleh ada yel yel dari pendukung termasuk tudak ada Konferensi Pers.
“Ada beberapa evaluasi yang kita lakukan terhadap pelaksanaan debat kedua kemarin. Jadi tadi sudah disepakati tidak ada yel-yel, tidak ada konferensi pers, sehingga nanti hanya boleh melakukan tepuk tangan,” jelas Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana, usai Rapat Koordinasi Persiapan Debat Ketiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng di Berutz Bar & Resto, Senin (18/11/2024).
Dikatakan, melihat debat kedua, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan tidak kondusifnya situasi pada saat yel-yel maupun konferensi pers. Karena itu, yel-yel dan konferensi pers ditiadakan dalam debat ketiga yang akan digelar Rabu (20/11/2024) nanti.
“Kedua, kami tidak akan memberikan toleransi untuk tamu undangan yang ada di dalam ruangan, bahwa pada saat on air tidak boleh hilir mudik keluar masuk ruangan. Jadi nanti ruangan akan kita tutup selama kegiatan debat berlangsung. Tidak ada orang yang keluar masuk ada saat debat,” ujar Dudhi Udiyan
Sebelumnya saat memberikan sambutan dalam Rakor, Dudhi Udiyana mengatakan, debat ketiga menjadi momen penting bagi para pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misi mereka sebelum hari pemungutan suara.
“Debat Ketiga ini merupakan debat final yang sangat dinantikan masyarakat Buleleng. Kami berharap ini menjadi ajang edukasi politik yang efektif, sekaligus berjalan lancar, kondusif, dan sukses bagi semua pihak,” harapnya.
Rakor juga menjadi forum untuk mengevaluasi pelaksanaan debat sebelumnya, baik dari sisi teknis maupun non-teknis, guna memastikan penyelenggaraan debat terakhir berlangsung lebih baik, serta beberapa hal penting yang menjadi catatan evaluasi dari debat kedua.
“Dalam pelaksanaan debat ketiga nanti, kita akan menerapkan hal-hal positif dari debat sebelumnya dan menghindari kendala yang terjadi sebelumnya. Kami ingin memastikan bahwa program, visi, dan misi dari masing-masing pasangan calon dapat tersampaikan dengan jelas kepada masyarakat,” tambahnya.
Rapat koordinasi juga membahas detail teknis pelaksanaan debat, seperti tema, materi, ornamen, dan jadwal. Pihaknya menyatakan pentingnya menyepakati langkah-langkah untuk menjaga keberlangsungan acara secara profesional.
“Kami ingin semua pihak, baik penyelenggara maupun peserta debat, berada dalam situasi yang harmonis. Ending dari debat terakhir ini harus meninggalkan kesan positif, memberikan edukasi politik yang bermutu, dan menjadi contoh demokrasi yang baik,” pungkasnya. (WAN)