Buleleng (Atnews ) - Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja Prof. I Gede Suwindia turut menghadiri kegiatan Dialog Lintas Agama (DLA) ke-5 di Beograd, Serbia. Kegiatan yang berlangsung 11-14 November 2024 tersebut digelar dalam rangka memperkuat hubungan antar negara melalui kerja sama lintas agama dan antar budaya. Menapak Jejak Hubungan harmonis antar negara dalam KTT Nonblok.
Mengusung tema "With Dialogue to Peace: Tolerance and Culture", pertemuan ini bertujuan menjadi sarana memperkokoh harmoni lintas agama antara kedua negara. Dalam agenda ini, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Beograd dan joint statement terkait dialog lintas agama.
Delegasi dari Indonesia dipimpin Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag RI, Muhammad Adib Abdushomad, didampingi sejumlah Rektor berkolaborasi bersama tim dari Kementerian Luar Negeri.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat moderasi beragama dan menjadikan Indonesia sebagai model perdamaian dunia,” ujar Muhammad Adib Abdushomad.
Tidak hanya sebatas dialog, pertemuan ini juga diharapkan menghasilkan kerja sama konkret dalam memajukan moderasi beragama dan perdamaian dunia. Delegasi turut mengunjungi situs-situs bersejarah, seperti Church of Saint Sava, Museum of Yugoslavia, dan Universitas Beograd, untuk memperdalam pemahaman lintas budaya.
“Dialog ini bukan sekadar konferensi. Akan tetapi, juga diharapkan menghasilkan kerja sama konkret antara Indonesia dan Serbia dalam pemajuan Moderasi Beragama, kerukunan, dan perdamaian dunia,” ujar Pria yang akrab disapa Gus Adib.
Dalam pertemuan ini, hadir sejumlah tokoh penting Indonesia, termasuk Rektor UIII Prof. Zamhari Ma'ruf, Rektor UIN Mataram Prof. Masnun Thahir, Rektor STABN Sriwijaya Tangerang Dr. Edi Ramawijaya Putra, Rektor IAKN Manado Dr. Olivia Cherly Wuwung, dan Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A.
Selain itu, turut hadir Dirjen Informasi dan Kebijakan Publik Kemlu Siti Nugraha Mauludiah, pejabat BPIP, Dubes RI untuk Serbia Muchammad Chandra Wijaya Yudha, serta perwakilan PBNU Hj. Safira Machrusah.
Dialog Lintas Agama ke-5 ini menegaskan peran strategis Indonesia dalam menyebarkan pesan perdamaian dan membangun jembatan toleransi lintas bangsa.
Kepada Atnews, Rabo(20/11) Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Prof.I Gede Suwindia mengatakan, kehadirannya dalam kegiatan Dialog Lintas Agama (DLA) ke-5 di Beograd, Serbia, merupakan bentuk komitmen STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja dalam mendukung upaya global untuk memperkuat harmoni antar agama dan lintas budaya. Dengan tema ‘With Dialogue to Peace: Tolerance and Culture,’ kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk membangun jejaring internasional yang mendukung moderasi beragama sebagai fondasi perdamaian dunia.
"Sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis keagamaan, kami berperan aktif dalam mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dengan semangat kebangsaan dan global. Dialog lintas agama ini adalah wujud nyata dari diplomasi berbasis budaya yang dapat mempererat hubungan antar negara, sekaligus memperkokoh komitmen kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi toleransi," ungkapnya.
Prof.Suwindia berharap hasil dari pertemuan ini, seperti penandatanganan nota kesepahaman dengan Universitas Beograd dan joint statement terkait dialog lintas agama, dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengembangan budaya.
"Dengan semangat kebersamaan, kita dapat terus berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis," tambah Prof.Suwindia. (WAN)