Rektor Undiksha Prof. Lasmawan : Yakin Undiksha Berubah Status Menuju PTN BH 2026

Buleleng (Atnews) - Rektor Undiksha Singaraja, Prof.Dr.Wayan Lasmawan berkeyakinan Undiksha Singaraja, Bali, berubah dari PTN BLU menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). 

“Saya punya keyakinan bahwa Undiksha ini jadi PTN BH 2026, maka pada 2030 adalah masa keemasan Undiksha. Kalau memang semua lini di Undiksha berjalan dengan baik,” ujar Prof. Lasmawan kepada awak media di Kampus Undiksha, jln. Udayana, Singaraja Jumat, (27/12/2024). 

Rektor Lasmawan didampingi Wakil Rektor Wayan Artanayasa, menjelaskan Undiksha sekarang sedang berupaya untuk berubah, dan sedang dalam proses menjadi PTN BH. Prof. Lasmawan menerangkan, per minggu kedua Desember 2024, persetujuan dari Kementerian Dikti Saintek sudah turun. Yakni persetujuan untuk Undiksha berproses menuju PTN BH. 

“Langkah selanjutnya tinggal dilakukan harmonisasi yang melibatkan lima kementerian, yakni Kementerian Dikti Saintek, Kemenkeu, Kementerian Hukum, Kemenpan RB dan Sekneg. “Jadi 5 kementerian ini yang nanti akan melakukan harmonisasi terhadap usulan Undiksha menjadi PTN BH. 

Mohon doa dan dukungan. Kami berharap, tahun depan semoga bisa terealisasi Undiksha menjadi PTN BH,” kata Prof. Lasmawan didampingi Wakil Rektor 2, Prof. Dr. Wayan Artanayasa. 

Menurutnya, pada 2024 ini, Undiksha mulai menggeliat, dan mendapat penghargaan berbagai bidang, baik oleh kementerian terkait maupun Kemendikti Saintek. “Dan terbaru kami mampu meraih 10 penghargaan. Anugerah dari kementerian. Untuk PTN BLU, Undiksha paling banyak mendapatkan penghargaan pada 2024 ini,” terangnya.

Rektor Prof. Lasmawan juga mengatakan, saat ini Undiksha ibarat gadis desa yang sedang bertumbuh menjadi cantik. Hal itu sudah mulai dilihat oleh banyak orang. Kata dia, banyak orang ingin memiliki Undiksha. “Semua orang ingin punya pengaruh terhadap Undiksha. Semua orang ingin punya relasi dengan Undiksha. Saya punya keyakinan semua ingin yang terbaik dari Undiksha,” katanya.

Namun, kata dia, sebuah keinginan terkadang tidak sesuai dengan yang didapatkan. Jika ekspektasi tidak sesuai dengan apa yang dapatkan, pasti ada rasa kecewa. Menurutnya, kalau keinginan tidak tercapai, pasti ada rasa kecewa. Tapi rasa kecewa itu bisa ditemukan rasionalitasnya, kenapa keinginan tidak tercapai. Bukan dicari-cari kelemahannya.

Dari sisi pendapatan, tambah Prof. Lasmawan, yang didapat Undiksha masih kecil. Tahun 2024 ini baru mencapai Rp 167 miliar. Syukurnya, kata dia, ada beberapa pos anggaran kementerian diberikan kepada Undiksha  sebagai bentuk apresiasi dari pusat atas prestasi yang diraih Undiksha diberbagai lini.

Pada tahun 2025, kata Prof. Lasmawan, pihaknya ingin Undiksha betul-betul mengeksplor kecantikannya ini. “Rumah Sakit pendidikan di Lovina harus sudah dibangun di tahun 2025. Masalah selesai atau tidak pada tahun 2025, minimal kita punya semangat. Kalau dari bantuan CSR belum maksimal mungkin nanti dari anggaran di dalam,” ujarnya.

Demikian juga, pada tahun 2025, Undiksha akan membangun laboratorium pendidikan terpadu. dan perpustakaan digital terpadu. Menurutnya, Undiksha sudah dapat hibah Rp 9 miliar. Untuk itu, Rektor Prof. Lasmawan akan mengumpulkan semua pejabat di Undiksha, Sabtu, 28 Desember 2024. “Saya kumpulkan semua pejabat di Undiksha. Ini belum pernah terjadi di Indonesia. Dari level wakil rektor sampai koorprodi. Saya evaluasi besok. Evaluasi untuk masa setahun,” katanya.

Ia akan menerangkan, di mana titik yang masih lemah. Di mana yang belum dilakukan. Atau di mana yang dilakukan, tapi belum maksimal. 

“Saya ingin memantik pejabat di Undiksha untuk melangkah maju. Merubah mindset. Karena antara PTN BH dan PTN BLU jauh bedanya. Kalau jadi PTN BH beberapa pos anggaran dipotong oleh pusat. Gak dapat lagi,” tandasnya.

Lasmawan menekankan, agar pejabat di Undiksha jangan terbiasa mengambil. “Mari belajar memberi,” tegasnya. (WAN)