Banner Bawah

Kembali Gelar Yoga, Dhyan Foundation Ajak Latihan Rutin Seimbangkan  Fisik dan Jiwa

Admin - atnews

2025-01-17
Bagikan :
Dokumentasi dari - Kembali Gelar Yoga, Dhyan Foundation Ajak Latihan Rutin Seimbangkan  Fisik dan Jiwa
Yoga di MPB (Artaya/Atnews)

Badung (Atnews) - Dhyan Foundation (DF) dengan Atnews bersama Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) bekerjasama kembali menggelar Yoga (Sanatan Kriya) di Badung, Jumat (17/1).

Yoga dilaksanakan dalam menyambut Hari Siwaratri maupun Hari Imlek serta memberikan semangat baru awal Tahun 2025.

Acara itu berlangsung secara hybrid dipandu Relawan Dhyan Foundation, Mahima Jaini alumni Marine Biology dari University of Maine USA, bekerja sebagai Ilmuwan Kelautan, Rima Anand yang juga AI specialist for education dan Shanty Pirgayanti, Relawan Dhyan Foundation, freelance interpreter bahasa Indoensia.

Mahima berasal dari New Dehli India mengharapkan para peserta rajin san rutin berlatih Yoga dalam kehidupan sehari-hari.

"Saat ini, Dhyan Foundation menyelenggarakan sesi Yoga mingguan di Lombok. Begitu juga di Bali akan diadakan rutin setiap bulan pada Hari Jumat," ujar Mahima yang kagum dengan suasana damai MPB di tengah kemacetan jalanan Dalung.

Organisasi DF juga terlibat aktif dalam kesejahteraan manusia (terutama perempuan dan penduduk suku), hewan, dan lingkungan melalui berbagai inisiatif layanan di India termasuk kamp distribusi makanan gratis, pendidikan gratis untuk masyarakat kurang mampu, program pemberdayaan perempuan, program pembangunan pedesaan, penyelamatan-pengobatan-rehabilitasi hewan yang sakit, terluka, terlantar, yatim piatu, dan yang diselamatkan.

Sanatan Kriya merangkum semua delapan anggota tubuh Patanjali Ashtang Yoga secara keseluruhan. 

"Latihan ini dirancang oleh Ashwini Guru ji agar sesuai dengan gaya hidup manusia modern yang sibuk, dan bertujuan untuk mendorong terciptanya keseimbangan dalam berbagai lapisan kehidupan - fisik, emosional, finansial, dan mental maupun rohani (jiwa). Begitu tubuh seimbang, penyakit berhenti masuk dan pengalaman spiritual pun mengikutinya. Kecantikan, cahaya, daya tarik, kesehatan, dan peningkatan indra adalah beberapa hasil sampingan yang muncul dari latihan ini,” imbuhnya.

Kemanjuran praktik Sanatan Kriya telah diakui oleh para dokter dan ilmuwan terkemuka di India (testimoni dapat dibaca dalam website dhyanfoundation). 

Bahkan, para siswa Ashwini Guru ji memberikan demonstrasi langsung tentang ilmu kewaskitaan dan cara mengurangi denyut nadi bahkan setelah 45 menit melakukan asana berat di hadapan audiens dokter di Indian Medical Association Mumbai dan menerima sertifikat untuk hal yang sama.

Sebelumnya, acara serupa telah dilalsanakan di MPB, Badung, Selasa (24/12). Kegiatan itu dipandu oleh Relawan Dhyan Foundation Anushtha Gupta yang tengah menempuh pendidikan di Australia dengan Topik: Sanatan Kriya. 

Hadir pula Budayawan Putu Suasta, Ketua Pelaksana Harian MPB Bagus Ngurah Rai yang juga Pemred Atnews, Dirut Atnews.

Secara terpisah Budayawan Putu Suasta yang juga Alumni Cornell University dan UGM dan Jro Gde Sudibya, intelektual Hindu, penulis buku Agama Hindu dan Kebudayaan Bali memberikan apresiasi acara tersebut.

Menurut Jro Gde Sudibya alumni Universitas Indonesia (UI), berangkat dari sastra Astangga Yoga dari Rsi Patanjali, ada sekitar 8 juta posture Asana yang bisa didalami, menuju pendakian rohani yakni Pranayama, Praktyahara, Dharma, Dhayana, Samadhi. 

Tahapan perjalanan rohani yang sudah semestinya "dibumikan" (down to erath), tidak sebatas "mengukir" langit rohani. 

Dalam bahasa keren ke kinian, membangun keseimbangan: Tubuh, Pikran dan Jiwa - how to make balancing Body, Mind and Soul. 

"Gelising cerita, para intelektual pendiri bangsa ini, menyimak karya-karya pemikirannya, program aksinya dan idealisme yang mendasari tindakannya, bisa disebut sebagai penempuh jalan yoga (they are really yogi), dalam artian universal. Bisa disimak pergulatan pemikiran: Tan Malaka, Soekarno, Soetan Sjahrir," ujarnya.

Ditekankan kembali, olah tubuh dengan berbagai postur Asana yang beragam dan kaya, sebagai bagian dari disiplin diri untk mencoba menghidupkan cakra dalam diri, menjadi sangat penting dewasa ini. 

Untuk memperkuat karakter, disiplin diri, pengembangan kecerdasan, dalam dunia yang sarat perubahan tinggi, rentan melahirkan stres dan bahkan potensi depresi. Latihan yoga sebagai "self healing" menjadi semakin penting. (MPB/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Diprediksi Resesi Ekonomi 2023, Kesuksesan G20 Promosikan Pariwisata Bali ke Dunia

Terpopuler

DPD Prajaniti Bali Kecam Pengusaha Klub Malam yang Tidak Hormati Bali dan Penganut Hindu, Desak Aparat Bertindak

DPD Prajaniti Bali Kecam Pengusaha Klub Malam yang Tidak Hormati Bali dan Penganut Hindu, Desak Aparat Bertindak

Yatra Maha Kumbh Mela 2025; Benares Kota Tua Penuh Letupan Dinamisme

Yatra Maha Kumbh Mela 2025; Benares Kota Tua Penuh Letupan Dinamisme

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Maha Kumbh Mela 2025 Prayagraj Has a Time Cycle of 144 Years

Maha Kumbh Mela 2025 Prayagraj Has a Time Cycle of 144 Years

Jelang Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Walikota - Gubernur Ikuti Prosesi Mejaya Jaya di Pura Agung Besakih

Jelang Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Walikota - Gubernur Ikuti Prosesi Mejaya Jaya di Pura Agung Besakih

Ratusan Pengunjung TMII Berkaraoke Lagu Janger versi Alam Dewata

Ratusan Pengunjung TMII Berkaraoke Lagu Janger versi Alam Dewata