Ketua DPRD Dewa Jack Terima GIPI - PUTRI, Pariwisata Bali Alami Kemacetan, Sampah, Banjir - Sulit Air Jimbaran Badung
Admin - atnews
2025-01-18
Bagikan :
Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya (Artaya/Atnews)
Denpasar (Atnews) - Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya yang dikenal Dewa Jack membuka diri kepada Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Bali untuk menata kembali kepariwisataan Pulau Dewata.
Dewa Jack meminta GIPI Bali agar lebih sering bertemu dan diskusi, tidak hanya pertemuan formal. Namun dilanjutkan dengan pertemuan lebih santai sambil ngopi bareng.
Dirinya juga memiliki pengalaman dalam bidang pariwisata. Untuk itu, pihaknya menyambut baik kedatangan sejumlah asosiasi pariwisata Bali datang ke DPRD Bali, Denpasar, Senin (13/1).
Mereka terdiri dari Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Bali, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia Provinsi (PUTRI) Bali serta Association of Tour and Travel Agencies (ASITA) Bali.
Para asosiasi tersebut menyampaikan carut marut pariwisata di lapangan, baik soal kemacetan, banjir, sampah hingga pariwisata Bali yang terkesan terlalu terkonsentrasi.
Dewa Jack diampingi Plt. Sekretaris DPRD Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata pertemaun itu dapat menjadi masukan dalam urusan perda atau regulasi.
Ditanyakan soal Perda Nomor 5 Tahun 2020, Dewa Jack mengatakan hal itu masih dipelajari. Sebab, perda itu merupakan produk lama.
Selain itu, Dewa Jack menyebut kedatangan asosiasi juga bertujuan untuk meminta dukungan dari pemerintah melalui anggaran untuk dapat menjalankan asosiasi.
Dengan adanya perubahan yang signifikan, semestinya dilakukan adaptasi dalam dukungan pemerintah dalam membangun sektor pariwisata
"Mungkin ada sebelumnya dan mungkin belum mencukupi. Yang kekal itu perubahan, Bali sudah berubah. (Umpamanya) kerupuk yang dahulu harganya Rp 1.000, sekarang Rp 5 ribu. Nanti kami temui lagi," imbuh Dewa Jack.
Sementara itu, Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengungkapkan persoalan yang dihadapi yakni kemacetan, banjir hingha soal sampah.
"Ini menjadi persoalan-persoalan yang tentu ini bukan merupakan penyebab, tetapi ini merupakan akibat dari hal yang lebih besar lagi. Ini yang akan kami mulai coba dengan bapak-bapak di dewan untuk menyelesaikan masalah ini," ungkapnya.
Ia juga menyoroti Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali. Cok Ace mendorong agar industri pariwisata ke depannya dapat masuk dalam asosiasi sehingga dapat dinaungi.
Mengingat, ada ribuan industri di Bali. Namun, baru sekitar 400-an yang terdaftar dalam asosiasi.
Untuk itu, Cok Ace mengharapkan, asosiasi dilibatkan sebagai mitra pemerintah, tentunya dapat mengetahui perkembangan dari industri hingga mengetahui suplai dan demand pariwisata di Bali.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana telah merangkul semua asosiasi pariwisata untuk mencari solusi penataan kepariwisataan Bali ke depan.
Diharapkan pemerintah Bali ikut memberikan anggaran dalam promosi pariwisata, begitu juga dilibatkan oleh Pemerintah dan DPRD Bali dalam membahas soal pariwisata.
Upaya itu dalam menjaga keberlanjutan pariwisata Bali ke depan dalam menghadapi permaslahan yang komprehensif.
Sedangkan, Ketua DPD PUTRI Bali I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha yang dikenal Gek In memohon agar mengharuskan dan membentuk badan pengawas agar setiap Daerah Tujuan Wisata (DTW) atau taman rekreasi memiliki Safety dan Security standard untuk meminimalisir terjadi nya kecelakaan dalam berwisata.
Untuk selanjutnya setiap DTW atau pengelola Tempat Rekreasi memilik sertifikası keamanan dan kenyamanan.
"Dan pemerintah dapat memberikan appresiasi melalui reward atau punishment sesuai performance dari masing masing pengelola taman rekreasi," tegasnya.
Mengatur syarat ketentuan kenaikan Entrance Fee di DTW agar tidak dilakukan secara seporadis dan mendadak agar travel agent local dapat mengberitahukan rekanan di international market.
Menegaskan agar pelaku atau pengolala tempat wisatasa se-Bali dipastikan menjadi member PUTRI agar memudahkan koordinasi dalam menjaga dan menciptakan pariwisata yang berkualitas.
Menjadikan syarat bagi tourist asing mengansuransikan diri nya apabila terjadi kecekalakaan dan hal-hal lain yg tidak diinginkan.
Gek In juga menyoroti kesulitan air bagi daerah sekitar selatan seperti Bukit Jimbaran, Uluwatu Badung.
"Agar kemacetan saat liburan bisa dikurangi, terutama macet tragis di areal Canggu menuju Tanah Lot dan sebaliknya," imbuhnya.
Selain itu, mohon perbaikan jalan provinsi dari Simpang Catur Muka Kediri sampai Tanah Lot. Kondisi sekarang bahwa jalan banyak berlubang, marka jalan banyak tidak kelihatan; Areal kemacetan jalur Kediri-Tanah Lot juga terjadi di Pasar Pandak, Desa Pandak Gede, Kec. Kediri.
Dari Monkey Forest Ubud sedang berupaya untuk mendapatkan pelatihan sertifikasi mitigasi dan kesiapsiagaan bencana dari BPBD Provinsi Bali. "Hanya saja saat ini baru untuk hotel/akomodasi berbintang saja, belum ada diperuntukan untuk DTW," pungkasnya. (GAB/ART/001)