Terima Kasih INTI Bali, 95 Tahun Ketua LVRI Bali, Bagikan Jurus Awet Muda; Makan Bergizi - Berpikir Positif
Admin - atnews
2025-01-20
Bagikan :
I Gusti Bagus Saputera SH (Artaya/Atnews)
Denpasar (Atnews) - Perhimpunan Indonesia Tinghoa (INTI) Bali dengan INTI Klub Bali Sehat (IKBS) merayakan Hai Ulang Tahun (HUT) ke-95 I Gusti Bagus Saputera SH selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Bali di Denpasar, Jumat (17/1).
Acara itu berlangsung meriah yang dihadiri Ketua Dewan Pakar INTI Bali Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag, Ketua INTI Bali Dr. Putu Agung Prianta dan Ketua IKBS Sudiarta Indrajaya dikenal Romo Sin.
Menariknya acara itu, Ketua LVRI Bali Bagus Saputera membagikan jurus awet mudanya. Disamping memberikan semangat kepada generasi muda, diharapkan pula agar melajutkan perjuangan sehingga benar-benar Indonesia merdeka menuju Indonesia Maju 2045.
Ia mengaku telah melewati suka duka selama 95 tahun. Diharapkan selalu berpikir positif agar tetap selalu awet muda.
"Jangan berpikir negatif. Mental harus kuat, kerja harus semangat, tidak gentar dan mengenal mnyerah," ujarnya.
Selain itu, tidak lupa juga makan bergizi, menagndung kalsium, buah dan sayuran. "Banyak makan buah-buahan dan sayuran," harapnya.
Begitu juga hidup harus hemat. Dirinya pun merasa bersyukut kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberikan umur panjang.
Meskipun banyak masalah dan tantangan yang dihadapi, namun pihaknya bersyukur bisa melewatinya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada INTI Bali, IKBS telah menggelar acara itu. "Mudah-mudahan dharma bakti bermanfaat bagi semua," ujarnya.
Bagus Saputera memiliki enam anak, lahir di Denpasar, 17 Januari 1930. Nama Ayah I Gusti Putu Adi (Alm.) Ibu I Gusti Putu Raka (Alm.) serta I Gusti Ayu Putu Oka (Alm.)
Pendidikan Sekolah Rakyat (1939-1945), SMP (1946-1949), SMA, Sarjana Hukum, Training Methodulogy for Tradeunion Instructor di Italia (1979), Study Visit London (Inggris) dan Jenewa (Swiss). Negara - negara yang dikunjungi Australia, Singapore, Thailand, Malaysia, Philipina, Hongkong, China (Beijing).
Ayah dan Ibu adalah pejuang, tiga kakak kandung pejuang I Gusti Putu Gede Surya (Veteran Pejuang) dan I Gusti Ketut Mataran (Veteran Pejuang).
Pada tanggal 13 Desember 1945 turut serta dalam Serangan Umum terhadap Jepang di Denpasar sebagai Penghubung dan pembawa perbekalan.
Pada masa penjajahan Belanda, I Gusti Bagus Saputera muda bergabung dalam Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia dan ikut serta sebagai mata-mata dalam peristiwa Pendaratan Pasukan Gajah Merah NICA di Sanur pada tanggal 2-3 Maret 1946.
pada tanggal 11 April 1946 Serangan Umum Kota Denpasar, Tahun 1947 sebagai pejuang di bawah Pimpinan I Gede Puger serta meraih mendapat anugerah bintang geriliya pada tahun 1958 dari Presiden, Panglima Tertinggi Angkatan Perang.
Karena keberaniannya tersebut, Presiden Soekarno menganugerahkan tanda jasa pahlawan pada 1958. Kementerian Pertahanan juga telah menganugerahkan gelar kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI kepada beliau pada tahun 2008.
Ia pernah mengemban tugas sebagai anggota DPRD Bali sejak 1977 hingga 1987 serta menjadi Ketua DPD Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Saat ini, I Gusti Bagus Saputera menjabat sebagai Ketua LVRI Bali.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar INTI Bali Prof Anastasia Sulistyawati sependapat dengan Ketua LVRI Bali dalam menjaga tetap sehat dalam usia lanjut.
Pertama selalu bersyukur kepada Tuhan, harus berpikir postif, olahraga, makan makanan bergizi, sayur - mayur.
Selain itu, hindari permusuhan seperti pepatah "1000 kawan terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak".
Acara itu sebagai penghargaan kepada para pejuang atau sesepuh. Ia pun kagum dengan Ketua LVRI Bali, meskipun usia sudah lanjut tetapi masih tetap semangat.
"Usia lanjut, tidak loyo tetap semangat dan memberi semangat kita semua," ujarnya.
Semangat itu memberikan motivasi dalam menghadapi masalah - masalah dan tantangan.
Para veteran melawan penjajah untuk kemedekaan, minimal generasi penerus melawan diri sendiri yakni musuh dalam bentuk malas, iri, dengki dan hal negatif lainnya.
Begitu juga budayakan berbagi, tidak harus berbagai menunggu kaya dulu. "Kita bercermin dari yang dicontohkan veteran, meski usur tapi masih semangat tinggi," imbuhnya.
Ketua IKBS Sudiarta Indrajaya menambahkan, budaya berbakti dan menghormati yang lebih tua sudah ada dalam bangsa Indonesia, khususnya Bali.
Apalagi para veteran memiliki jasa yang besar bagi bangsa dan negara. Untuk itu, semangat api perjuangan sebaiknya generasi muda bisa melanjutkannya. Dalam menjaga keutuhan NKRI dan memajukan Indonesia.
Sedangkan, Ketua INTI Bali Dr. Putu Agung Prianta merasa gembira ikut merayakan acara itu dengan kesederhanaan sambil berbagi bingkisan kepada para veteran. Apalagi acara itu dalam rangkaian menyambut Hari Imlek 2025/2576.
Kegiatan itu pula dalam meneguhkan semangat, visi dan misi INTI Bali yang didirikan oleh Almarhum Dr.Ir. Frans Bambang Siswanto, MM, Alm. Prof Wayan Windia dan Alm. Prof. Dr. dr. Ketut Sukardika, SpMK(K). (GAB/ART/001)