Banner Bawah

Pj Gubernur Bali Akan Hadiri Festival Imlek Bersama 2025

Admin - atnews

2025-01-21
Bagikan :
Dokumentasi dari - Pj Gubernur Bali Akan Hadiri Festival Imlek Bersama 2025
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (ist/Atnews)

Denpasar (Atnews) - Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya akan menghadiri Festival Imlek Bersama 2025, perayaan Imlek 2576 pada tanggal 2 Februari 2025.

Perayaan Imlek sebagai Tahun Baru China, bagian yang tidak luput dari akar budaya masyarakat Tionghoa. Festival yang erat dengan tradisi dan adat istiadat, perayaan semarak dan sarat makna.

Dengan mengsung tema "Merayakan Kebersamaan, Menyatukan Kebhinekaan, Memperkuat Keharmonisan".

Acara itu diselenggarakan oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali yang diselenggarakan selama dua hari, tanggal 1 dan 2 Februari 2025.

Bertempat di Pusat Kota Denpasar, menghiasi Jalan Gajah Mada dengan lampion khas Imlek dan menggelar parade budaya serta kuliner di Lapangan Puputan I Gusti Made Agung.

Acara itu akan disajikan kuliner dari seluruh penjuru nusantara sampai hidangan autentik negeri China. Sedangkan Lapangan Puputan sebagai tempat penting memadukan nilai sejarah, budaya dan fungsi sosial.

Mahendra Jaya didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra menerima Rombongan Panitia Festival Bersama Perayaan Imlek 2576 dari INTI Bali di Denpasar, Senin (20/1).

Hadir pula Ketua INTI Bali Dr. Putu Agung Prianta dan Ketua Pembina INTI Bali Sudiarta Indrajaya dikenal Romo Sin yang juga Ketua IKBS, Ketua Panitia Festival Imlek, Hery Sudiarto yang juga Sekretaris INTI Bali.

Pj Gubernur Bali menyambut baik kedatangan rombongan tersebut serta memberikan apresiasi festival itu dalam menjaga dan merawat akulturasi budaya yang indah antara Tionghoa dan Nusantara, khususnya Bali.

Perayaan Imlek di Bali juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan toleransi antarumat beragama. 

"INTI mengundang untuk hadir di acara Imlek, tanggal 2 Februari," ujar Mahendra kepada Atnews.

Sedangkan, Ketua Panitia Festival Imlek, Hery Sudiarto mengatakan acara itu merupakan kali kedua, INTI Bali menyelenggarakan festival tersebut, bertujuan mempererat tali kebersamaan dan toleransi antarumat beragama serta komunitas di Bali.

Sejatinya perayaan Imlek tahun depan sebenarnya jatuh pada 29 Januari 2025. Namun, demi mengakomodasi momen kebersamaan keluarga, festival akan digelar pada akhir pekan di tanggal 1 dan 2 Februari, sehingga masyarakat luas dapat menikmati kemeriahan acara ini.

Acara itu mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah. Diharapkan memperkuat kebersamaan antar anak bangsa.

"Harapan cuaca mendukung, antusias masyarakat bagus, riang gembira penuh kebersamaan dalam arti semua suka cita," ujarnya.

Upaya itu agar memberikan suasana hati masyarakat selalu dalam nuansa persatuan, kerharmonisan dam kebersamaan.

Ia mengaku Pj Gubernur Bali memberikan apresiasi event besar tersebut yang melibatkan 15 Provinsi se-Indonesia yang menampilkan beragam seni san budaya masing-masing.

Acara itu juga didukung oleh 26 organisasi yakni Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN), Bina Tunas, CHIS School Denpasar, Dewata Hai Ou, HPI Divisi Mandarin Bali, Kong Cu Bio, Minnan Bali, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Pehimpunan Enam Marga Bersaudara Bali, Persatuan Xiangqi Indonesia Provinsi Bali, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Bali, Perkumpulan Abadi Kalimantan Barat Bali (Pakabar Bali), Perkumpulan Hakka Bali, Perkumpulan Kematian Kertha Semadi Denpasar, Perkumpulan Marga Zhang Bali, Perkumpulan Teo Chew Bali, Perkumpulan Umat Tao Indonesia (PUTI) Bali, Permabudhi Bali, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Bali, Politeknik Internasional Bali (PIB), TITD Griya Kongco Dwipayana, Vihara Dharma Cattra Tabanan, Vihara Paramitha Bali, Yayasan AMI (Adi Mekar Indonesia), Yayasan Kertha Yasa Tabanan, Yayasan Kebudayaan Tionghoa Indonesia dan Longzhijia.

Sementara itu, Ketua INTI Bali Putu Agung Prianta, berharap festival ini bisa menjadi ajang perwujudan kebinekaan dan memperkuat Denpasar sebagai kota toleransi yang kaya akan keberagaman.

Mengingat Visi Denpasar sebagai "Kota Budaya, Kota Toleransi Rumah Kita Bersama".

Hal itu sesuai dengan pilar INTI Bali yang mengedepankan pilar Sosial, Inklusif dan Nasionalis (SIN).

Dengan konsep yang tidak jauh beda seperti tahun 2023, festival perayaan musim semi tahun baru Imlek 2576 Kongzili tahun 2025 ini, diisi pertunjukan parade liong, penampilan ratusan barongsai, atraksi Wushu hingga pertunjukan Reog Ponorogo dan Rangda khas Bali.

Selain itu, cosplay dewa dewi dalam mitologi Tiongkok juga akan ditampilkan. seperti karakter siluman kera Sun Go Kong, siluman babi Chu Pat Kai maupun biksu Tong Sam Chong.

Pembina INTI Bali, Sudiarta Indrajaya, menambahkan bahwa Bali sebagai pusat pariwisata dunia memiliki warisan budaya yang unik dan mengakar.

“Denpasar sebagai kota budaya dan kota toleransi harus terus memperkuat nilai-nilai kebersamaan. Melalui perayaan Imlek ini, kami berharap dapat mempererat persatuan di antara komunitas Tionghoa dan masyarakat Bali,” ujarnya.

Festival ini akan dimeriahkan dengan parade budaya di Jalan Gajah Mada, pameran kuliner di Lapangan Puputan, dan pertunjukan khas Imlek. Perayaan ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat Bali dan wisatawan untuk merayakan keberagaman dan kebersamaan dalam suasana penuh sukacita.

Parade budaya yang ditampilkan secara kolosal akan memeriahkan Festival Imlek 2025. Festival itu sedikitnya melibatkan 1.200 peserta yang digelar di sepanjang Jalan Gajah Mada, Denpasar pada 1-2 Februari 2025.

Ia juga menambahkan, festival dikemas dalam akulturasi budaya dengan menggandeng FKPEN.

Dalam parade akan ditampilkan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta mengenakan cosplay yang unik untuk menunjukkan keberagaman identitas kebudayaan.

Budaya yang ditampilkan merupakan akulturasi budaya Tionghoa dan Nusantara. Parade dimulai dari perempatan jalan Kartini, Denpasar menuju alun-alun kota melewati sepanjang jalan Gajah Mada, Denpasar.

Festival untuk merayakan musim semi di Tiongkok itu juga dirayakan di seluruh dunia. INTI Bali sebagai pemrakarsa acara menjadikan kegiatan festival itu sebagai momentum untuk menyatukan kebudayaan.

Selain itu, Jalan Gajah Mada yang dikenal sebagai Pecinan di Kota Denpasar, juga menyimpan sejarah panjang perkembangan kebudayaan yang akhirnya menyatu dengan kebudayaan lokal.

“Di Bali bukan saja ada Pecinan, tapi ada juga kampung Arab, kampung Nasrani di Tuka dan Palasari, kebudayaan yang menyatu ini akhirnya menjadikan Bali sebagai ikon dunia,” kata Romo Sin.

Sementara, Ketua Forum Komunikasi paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali, Anak Agung Bagus Ngurah Agung memastikan, pihaknya akan memberikan penampilan terbaiknya dalam festival itu.

“FKPEN Bali membawahi berbagai paguyuban dari berbagai daerah seperti, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Pasundan. Semuanya nanti menampilkan yang terbaik seperti tahun sebelumnya,” jelas Bagus Ngurah Agung.

Dalam rangkaian acara, Festival Imlek 2025 juga menghadirkan dialog kebudayaan dengan mengundang Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Bahkan acara itu mendapatkan dukungan dari Kementrian Pariwisata. INTI Bali juga menggandeng Majelis Kebudayaan Bali (MKB) yang diketuai oleh maestro seni asal Bali Prof. I Made Bandem.

Sebelumnya juga, Pantia INTI Bali sudah melakukan audensi dengan Pemerintah Kota Denpasar di Kantor Walikota Denpasar pada Kamis 14 November 2024. (GAB/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Agung Wirapramana : Kura-Kura Bali Perlu Pendekatan Ekosistem yang Lebih Holistik

Terpopuler

DPD Prajaniti Bali Kecam Pengusaha Klub Malam yang Tidak Hormati Bali dan Penganut Hindu, Desak Aparat Bertindak

DPD Prajaniti Bali Kecam Pengusaha Klub Malam yang Tidak Hormati Bali dan Penganut Hindu, Desak Aparat Bertindak

Yatra Maha Kumbh Mela 2025; Benares Kota Tua Penuh Letupan Dinamisme

Yatra Maha Kumbh Mela 2025; Benares Kota Tua Penuh Letupan Dinamisme

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Maha Kumbh Mela 2025 Prayagraj Has a Time Cycle of 144 Years

Maha Kumbh Mela 2025 Prayagraj Has a Time Cycle of 144 Years

Jelang Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Walikota - Gubernur Ikuti Prosesi Mejaya Jaya di Pura Agung Besakih

Jelang Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Walikota - Gubernur Ikuti Prosesi Mejaya Jaya di Pura Agung Besakih

Ratusan Pengunjung TMII Berkaraoke Lagu Janger versi Alam Dewata

Ratusan Pengunjung TMII Berkaraoke Lagu Janger versi Alam Dewata