Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM., Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India pada 24-26 Januari 2025 tampaknya menjadi salah satu momen penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan India. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Asia, India memiliki peran strategis dalam perekonomian global dan menjadi mitra dagang potensial bagi Indonesia.
Dalam kunjungan ini, beberapa agenda utama seperti penguatan kerja sama di bidang perdagangan, pertahanan, dan teknologi menjadi sorotan.
Di bidang perdagangan, India merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di kawasan Asia, setelah Tiongkok dan Jepang. Pada tahun 2024, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai angka USD 20 miliar.
Dengan rencana penguatan kerja sama di bidang ini, salah satu dampak langsung yang dapat diantisipasi adalah peningkatan ekspor produk unggulan Indonesia.
Selain itu, kesepakatan baru yang memungkinkan pengurangan tarif perdagangan bisa menjadi katalis utama untuk mendorong pertumbuhan di sektor perdagangan.
Namun potensi peningkatan perdagangan juga diiringi dengan tantangan tertentu, terutama di sektor agrikultur. Kebijakan proteksionis India yang cukup kuat terhadap produk lokalnya bisa menjadi hambatan bagi masuknya produk Indonesia.
Selain itu, isu-isu seperti persaingan harga di pasar internasional dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap rupee India bisa memengaruhi stabilitas perdagangan kedua negara.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Indonesia untuk memperhatikan klausul-klausul dalam kesepakatan dagang agar tetap menguntungkan dalam jangka panjang.
Di sektor teknologi, kunjungan Presiden Prabowo membuka peluang untuk meningkatkan kerja sama di bidang inovasi digital dan pengembangan teknologi informasi. India yang dikenal sebagai salah satu hub IT dunia, dapat memberikan kontribusi besar bagi modernisasi teknologi di Indonesia.
Misalnya, transfer teknologi dalam bentuk pelatihan tenaga kerja atau pembangunan infrastruktur digital yang lebih baik dapat menjadi keuntungan strategis. Namun, hal ini juga memerlukan investasi besar di awal, baik dalam bentuk anggaran negara maupun partisipasi swasta.
Jika tidak dikelola dengan baik, pengeluaran yang besar tanpa perencanaan matang bisa membebani anggaran pemerintah. Dampak lainnya yang perlu diperhatikan adalah kerja sama di sektor pertahanan.
Dalam kunjungan ini, diperkirakan akan ada pembahasan mengenai pembelian alutsista dari India, seperti pesawat tempur dan peralatan militer lainnya. Penguatan sektor pertahanan ini bisa menjadi langkah positif dalam menjaga stabilitas keamanan regional.
Kunjungan ini juga memberikan dampak pada sektor pariwisata, terutama dengan adanya promosi destinasi wisata Indonesia di pasar India. Sebagai salah satu negara dengan jumlah wisatawan outbound yang besar, India bisa menjadi pasar potensial untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Namun, tantangan seperti keterbatasan aksesibilitas penerbangan langsung dan kurangnya promosi yang konsisten masih menjadi kendala yang perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi ini.
Melihat semua peluang dan tantangan yang ada, solusi yang dapat diambil pemerintah meliputi beberapa hal. Pertama, memperkuat negosiasi dalam kerja sama perdagangan agar produk unggulan Indonesia tetap memiliki daya saing di pasar India. Kedua, meningkatkan kolaborasi dengan sektor swasta dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur digital untuk mengurangi beban anggaran negara.
Ketiga, merancang strategi pembiayaan yang efektif untuk sektor pertahanan agar tidak membebani keuangan negara. Keempat, memperbaiki infrastruktur pariwisata dan memperbanyak konektivitas penerbangan langsung antara kedua negara untuk mendukung sektor pariwisata.
Keseluruhan dampak ekonomi dari kunjungan ini akan sangat bergantung pada bagaimana pemerintah Indonesia mengelola setiap peluang dan tantangan yang muncul. Jika semua potensi ini dapat dimaksimalkan dengan baik, kunjungan Prabowo ke India tidak hanya menjadi langkah simbolis, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi perekonomian Indonesia di masa mendatang. (*)