Festival Imlek Bersama 2025, INTI Bali - FKPEN Gandeng Kementrian Kebudayaan menggelar Dialog Budaya
Admin - atnews
2025-01-24
Bagikan :
Festival Imlek Bersama 2025, INTI Bali - FKPEN gelar dialog budaya (ist/Atnews)
Denpasar (Atnews) - Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali dan Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali menggandeng Kementrian Kebudayaan menggelar Dialog Budaya.
Dialog Budaya tersebut mengusung tema "Artikulasi Budaya Bali sebagai Simfoni Budaya Dunia" di Monumen Perjuangan Bajra Sandhi, Denpasar, Sabtu (25/1).
Dengan Keynote Speaker dan Pembuka Dialog yakni Menteri Kebudayaan Fadli Zon, menghadirkan Pamiteket (Penasehat) Majelis Kebudayaan Bali (MKB) Ida Ratu Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun dan Manggala (Koordiantor) MKB Prof Dr I Made Bandem MA yang dipandu oleh Guru Besar Universitas Udayana (Unud) Prof I Nyoman Darma Putra.
Acara itu akan dihadiri oleh Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dalam rangka rangkaian Festival Imlek Bersama 2025, Perayaan Imlek 2576.
Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya antusias terhadap acara tersebut. Mengingat kebudayaan Bali sebagai akar pembangunan Pulau Dewata.
"Budaya adalah akar pembangunan sebuah bangsa, sebagai bangsa yang besar kita memiliki warisan budaya yang luhur," ujarnya.
Perlunya kajian untuk menambah kawasan budaya untuk menjaga Bali yang menjadi destinasi wisata dunia.
Ia juga optimistis Bali mampu menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi tanpa kehilangan identitas budayanya
Sementara itu, Ketua INTI Bali Putu Agung Prianta, dialog budaya itu rutin dilaksanakan oleh organisasi dalam memperkuat kebhinekaan dan persatuan.
Acara rutin tahunan dalam rangka Festival Bersama Imlek 2576 sebagai festival budaya. "Budaya nusantara yang kaya, indah dan tiada duanya di dunia yang sudah sepatutnya kita gemakan ke seluruh penjuru dunia," ungkapnya.
Sebelumnya juga, pihaknya telah mengungkap chemistry Tionghoa dan Bali, INTI Bali juga menggelar dialog budaya di Kampus ISI Denpasar, Kamis (26/1/2023).
Dialog yang dipandu moderator Budayawan dan Jurnalis I Wayan Juniarta ini mengundang tiga budayawan sebagai narasumber yakni Dr Drs I Made Sendra MSi, Ida Ratu Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun dan Prof Dr I Nyoman Darma Putra M Litt, hadir pula Rektor ISI Denpasar, Prof Dr Wayan Kun Adnyana.
Ida Bhagawan sebagai narasumber pertama memaparkan, dialog budaya yang digelar INTI Bali ini sangat positif karena menyegarkan nilai-nilai akulturasi Tionghoa dan Bali yang dirajut oleh sejarah panjang.
Ketua Pembina INTI Bali Sudiarta Indrajaya yang juga mantan Ketua INTI Bali mengatakan, acara itu sebagai implementasi nyata dari Pasal 32 UUD 1945 yakni (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya; (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Untuk itu, dialog tersebut diharapkan memperkuat identitas budaya bangsa, terutama dalam pelindungan kebudayaan dan tradisi.
Dari segi sejarah, China dan Bali memiliki hubungan diplomatik budaya yang sudah berumur 2000 tahun. Sehingga akulturasi Bali dan Tionghoa sangat kental.
Tionghoa dan Bali memiliki keterikatan yang erat. Hal itu ditandai kebudayaan dan budaya Bali yang hampir selalu dibalut budaya Tionghoa.
Sedangkan, Ketua Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali, Anak Agung Bagus Ngurah Agung memastikan, pihaknya akan memberikan dukungan terbaiknya dalam acara itu. (GAB/001)