Banner Bawah

Yatra Maha Kumbh Mela 2025; Benares Kota Tua Penuh Letupan Dinamisme

Admin - atnews

2025-02-01
Bagikan :
Dokumentasi dari - Yatra Maha Kumbh Mela 2025; Benares Kota Tua Penuh Letupan Dinamisme
Pemerhati Kehidupan Wayan Sayoga yang juga Ketua DPD Prajaniti Bali (ist/Atnews)

India (Atnews) - Pemerhati Kehidupan Wayan Sayoga yang juga Ketua DPD Prajaniti Bali kembali mengunjungi Benares di tengah Yatra Maha Kumbh Mela 2025

Benares sehari -hari kerap disebutkan dengan Banaras, Varanasi atau Kashi. Wilayah itu merupakan bagian dari negara bagian Uttar Pradesh. 

Dengan jumlah Penduduk negara bagian Uttar Pradesh lebih dari 200 juta. Prayagraj dan Ayodhya juga merupakan bagian wilayah Uttar Pradesh. 

Sudah sekian kali menginjakkan kaki di Benares, kota tertua dan disebut juga sebagai episentrum spirualitas di India. Sementara itu, India sendiri konon dikenal sebagai pusat spritual dunia. 

Sebagaimana ketika mengunjungi wilayah lain di India, maka kali ini kembali ke Benares  tampak situasinya tidak jauh berubah. 

"Memang sudah ada perbaikan disana sini seperti transportasi publik makin berkembang, hotel hotel berbintang makin bertambah, pertokoan, demikian pula fasilitas fisik lainnya," kata Sayoga di India, Sabtu (31/1).

Selebihnya, situasi secara umum dipermukaan, sejauh mata memandang secara psikologis dan dinamisme masyarakatnya nyaris tidak berubah. Tumbuhan disepanjang jalan meski rimbun, namun saputan debu - debu halus selalu menutupi keindahan hijau daunnya. 

Udara yang kering dan dingin menambah tekanan pada tubuh yang tidak terbiasa beradaptasi dengan cuaca di India. 

Pada hari - hari tertentu jalanan disini  begitu riuh dan padat oleh arus kendaraan, pun gelombang gerak langkah kaki lincah gesit menuju tempat tempat suci seperti Sungai Gangga dan berbagai temple yang merepresentasikan ista dewata-nya masing masing. 

Di tepi sungai Gangga ada sebuah temple yang sangat tua dan terkenal yakni Kashi Vishwanath. Temple ini telah berulang kali dihancurkan oleh penjajah yang menginvasi India. 

Temple Kashi Vishwanath yang didekasikan untuk Dewa Siwa sebagai penguasa alam, kini disertai gerbang sangat megah yang menghubungkan langsung temple dengan sungai Gangga.  

"Untuk memasuki Temple ini kita harus berjuang extra karena antrean pengunjung bisa mengular hingga puluhan kilo meter panjangnya. Saya melihat derap langkah kaki Ibu Ibu dalam satu barisan sambil menyunggi persembahan, berjalan gesit cepat  meski tubuhnya di balut sari yang menjuntai hingga menyentuh tanah," kata Sayoga bersama Putu Suasta, Gede Ngurah Wididana dikenal Pak Oles didampingi istri, dr. Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, Sp.KK didampingi suami.

Bahkan Perdana Menteri, Shri Narendra Modi sudah melakukan darshan dan pooja di Kuil Shri Kashi Vishwanath di Varanasi.

“Saya berdoa di Kuil Kashi Vishwanath untuk kemajuan India dan kesejahteraan 140 juta penduduk India. Semoga berkah Mahadev selalu menyertai kita dan semoga semua orang bahagia sekaligus sehat," kata Perdana Menteri memposting di X tanggal 18 Juni 2024.

Barisan orang yang demikian panjang ada yang datang dari sudut pedesaan yang sangat jauh terpencil,  menempuh perjalanan ratusan hingga ribuan kilo meter untuk mencapai tempat suci di Benares. 

Mereka lalu ada yang memasuki pura untuk mendapatkan dharsan, menyaksikan pembakaran mayat, mandi, berdoa atau yang punya bekal lebih akan berlayar seputar sungai Ganggan sambil menjalankan puja ritual kepada Ma Gangga. 

Sebelum kembali ke New Delhi pihaknya juga berkunjung ke Banaras Hindu University (BHU). Kampus ini sangat luar biasa, sudah sangat tua tapi terawat baik. Dikelilingi oleh pohon - pohon besar,  panjang kampus kalau diukur bisa mencapai belasan kilometer.

Kampus ini menjadi pusat pemberdayaan dalam segala bidang ilmu pengetahuan dan tentu juga menajdi kebanggaan warga Benares. 

Tampak pelajar ataupun dosen berwajah asing ( western) berseliweran didalam kampus. Ada beberapa tokoh yang sempat mengenyam pendidikan di kampus yang berdiri tahun 1901 diantaranya adalah,  almarhum IB Oka Puniatmaja, Prof. Cok Rai Sidharta, Gde Pudja dan Ibu Putu Sujati. 

Benares sebagaimana kota lainnya di India merupakan nama yang sudah dikenal dunia internasional. Kalangan terpelajar maupun para pencari spiritual berdatangan ke kota tua ini dari masa ke masa. 

"Bagi mereka yang tidak familiar dengan hiruk pikuk India dan hanya mencari kenyamanan maka mereka akan kecewa. Sebaliknya, bagi mereka yang gelisah dengan pencarian makna kehidupan maka India meski bukan serta merta menjadi jawaban, namun bisa menginspirasi atau setidaknya mengulik kerinduan anda untuk datang kembali dan kembali lagi," pungkasnya. (GAB/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Mahasiswa UMY Berkunjung ke Monumen Perjuangan Bangsal

Terpopuler

NYEPI, Keheningan dan Sanatana Dharma

NYEPI, Keheningan dan Sanatana Dharma

Mustahil Bantuan Rp 2 Juta per KK Badung Bisa Dieksekusi

Mustahil Bantuan Rp 2 Juta per KK Badung Bisa Dieksekusi

Gelombang 2A, Daftar Segera ITB STIKOM Bali TA 2025/2026

Gelombang 2A, Daftar Segera ITB STIKOM Bali TA 2025/2026

PHK di PT. Sritex Solo 10,665 Orang, Makna di Balik Berita

PHK di PT. Sritex Solo 10,665 Orang, Makna di Balik Berita

QRIS Canang Sari 1 Rupiah di Pasar Murah

QRIS Canang Sari 1 Rupiah di Pasar Murah

Refleksi Raina Purnama Kesanga, Pembangkitan Nilai - Nilai Kultural Bali dalam Anomali Sosial di Zaman Kali Yuga

Refleksi Raina Purnama Kesanga, Pembangkitan Nilai - Nilai Kultural Bali dalam Anomali Sosial di Zaman Kali Yuga