Banner Bawah

Pameran Lukisan Internasional India Indonesia di Museum Arma Ubud

Admin - atnews

2025-02-05
Bagikan :
Dokumentasi dari - Pameran Lukisan Internasional India Indonesia di Museum Arma Ubud
Konsul Jenderal India di Bali Dr. Shashank Vikram (ist/Atnews)

Gianyar (Atnews) - Swami Vivekananda Cultural Centre (SVCC) Bali bersama Consulate General iof India (CGI), Bali dengan Arth Art Internasional (India) menggelar Palette Fusion - Bridging Cultures : Pameran Lukisan Internasional.

Dengan menampilkan pelukis India dan Indonesia yang terkenal akan dipamerkan di Museum Arma Ubud, Gianyar selama lima hari, dari 1-5 Februari 2025.

Acara itu mampu menguatkan hubungan kedua negara, kini sudah berjalan diplomasi Indonesia dan India selama 75 tahun.

Ditambah semakin merasa spesial karena di tengah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menjadi undangan istimewa Perdana Menteri (PM) Narendra Modi untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia India.

Kunjungan kenegaraan itu merupakan yang pertama bagi Presiden Prabowo Subianto ke India sebagai Tamu Kehormatan pada perayaan Hari Republik India, dari tanggal 24 hingga 26 Januari 2025.

Hal itu juga menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan India. Kunjungan ini diadakan untuk memperkuat Kemitraan Komprehensif Strategis yang telah dibangun kedua negara sejak tahun 2018.

Pameran itu dengan melibatkan kedua negara India dan Indonesia yakni Kurator Sushil Shriwastwa (India) dan Marua Tiwiq (Indonesia).

Seniman yang ikut dari India yakni Aditi Chakraborty, Ashima Sehgal, Dr Garima Shivhare Aahista, Geeta Vashistha, Jyoti Tamhane, Megha Sindwani, Monalisa Mehta, Piki Pratyusha Chavan, Rashika Ranjini, Dr Rusha Guha dan Swasti Vashistha.

Sedangkan Seniman Indonesia yakni Idris Brandy, Maria Giri Pratiwi, I Made Ananda, Made Kaek, I Made Somadita, Nadia Iskandar, I Nyoman Dira dan I Wayan Dendy Permana.

Konsul Jenderal India di Bali Dr. Shashank Vikram didampingi Direktur SVCC Bali Naveen Meghwal mengatakan tentang hubungan budaya yang mendalam dalam resepsi pembukaan dan mengundang orang untuk mengunjungi dan menikmati pertemuan seni tersebut.

SVCC Bali bekerja sama dengan Arth Art International, mengadakan pameran lukisan yang terhormat. Pameran, yang menampilkan 45 karya seni luar biasa oleh seniman India dan Indonesia, memiliki akses gratis untuk pengunjung hingga 5 Februari di Museum Arma, Bali.

Acara itu dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Gianyar Ir. Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu MT, Penerima Padma Shri  Award Prof. I Wayan Dibia, Pendiri Museum Arma Anak Agung Gde Rai, CEO Arth Art International - Shri Sushil Shriwastwa.

Program dimulai dengan sambutan hangat oleh Direktur SVCC, dilanjutkan dengan pidato dari Konsul Jenderal India, Kepala Departemen Kebudayaan. Pemerintah Gianyar, Kurator Indonesia, Pendiri Museum Arma, dan CEO Arth Art International

Gabungan yang menawan dari penampilan tari Kathak dan Bali semakin menambah pengalaman budaya. Acara diakhiri dengan pembagian sertifikat penghargaan, dan program ini sangat dihargai oleh khalayak atas perayaan kolaborasi artistik India-Indonesia.

Sementara itu, GM ARMA Museum and Resort Made Suhartana menyambut baik acara itu. Oleh karena ARMA Museum selalu memberikan ruang pameran kepada seniman-seniman, khususnya dari India.

Pameran kesenian itu bukan yang pertama kalinya. "Kita sering adakan pameran dan berkolaborasi dengan seniman lokal Bali. Ini menandakan hubungan bilateral antara kedua negara India dan Indonesia (Bali-red) sangat baik," ujarnya.

Kedua seniman dari dua negara tersebut bisa menikmati karya seni bersama.

Sekaligus sebagai momentum membangun hubungan Indonesia India lebih harmonis dan menjadi acuan dalam membangunan hubungan tanaha air dengan negara lain khususnya bidang seni dan budaya.

Pihaknya tidak lelah memperkenalkan seni dan budaya, begitu juga seniman Bali tetap jadi tuan rumah di tanah sendiri. Kerjasama dengan seniman negara lain, dihaharapkan dapat memberikan manfaat yang besar kepada seniman lokal.

Kegiatan itu pula memberikan dampak kepada kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya Ubud. Apalagi kunjungan wisatawan India sudah masuk nomor dua besar ke Pulau Dewata setelah Australia.

"Semoga pariwisata Bali tetap bisa berkelanjutan berlandaskan seni dan budaya Bali," ujarnya.

Selain itu, Seniman Made Somadita mengaku pameran yang diselenggarakan oleh Konsulat India sangat menarik.

Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomasi Indonesia (Bali) India. "Saya rasa Konsulat India telah memberi contoh yang baik, bagaimana diplomasi dibangun berdasarkan nilai kultural yang didalamnya ada seni sebagai salah satu yang dapat menjadi jembatan," ujarnya.

Tentu sangat senang ikut berpartisipasi dalam acara itu, karena disatu sisi, kegiatan seperti ini juga menjadi salah satu support untuk perkembangan seni rupa pada kedua belah pihak. (GAB/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Presiden Jokowi Serahkan 25 Sertifikat Tanah Wakaf di Bengkulu

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Undangan

Undangan

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Desa Adat Kerobokan Raih Penghargaan MDA Kanti Kertha Bali Nugraha

Desa Adat Kerobokan Raih Penghargaan MDA Kanti Kertha Bali Nugraha

Pansus TRAP Tutup Amankila dan Alam Resort, Izin Bolong dan Melanggar Sempadan

Pansus TRAP Tutup Amankila dan Alam Resort, Izin Bolong dan Melanggar Sempadan