Denpasar, 22/7 (Atnews) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si sedang melakukan pendataan tanaman gumi banten, puspa dewata dan herbal.
Pendataan tersebut untuk dikembangkan dan dibudidayakan di Besakih Karangasem seluas dua hektare.
Penanamanya akan dibagi tiga blok yakni pertama tanaman gumi banten untuk upakara, kedua puspa dewata (berbagai jenis bunga) dan herbal (obat-obatan).
“Upaya itu dalam melestarikan tanaman-tanaman yang sudah langka, namun menjadi kebutuhan upacara maupun pengobatan,” kata Wisnuardhana didampingi Kepala UPTD Pertanian Terpadu, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Dr. I Wayan Sunada di Denpasar, Kamis (11/9).
Untuk itu, pihaknya melakukan kerjasama dengan Universitas Udayana (Unud) dan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) dalam melakukan kajian ketiga kelompok tanaman tersebut.
Selain itu, pengelolaan tanaman herbal menjadi obat nantinya akan dikembangkan oleh Kelompok Ahli Gubernur Bali oleh I Made Agus Gelgel Wirasuta.
Menurutnya, jenis tanaman tersebut jumlahnya hingga ratusan yang sedang dikumpulkan dan dibudidayakan.
Untuk itu, pelstariannya tidak saja di tanam pada lokasi yang ditentukan pemerintah.
Namun pengembangannya agar ditanam pada masing-masing perumahan atau pelaba pura. (ART/02)