Banner Bawah

Belajar dari Tiongkok: Menjaring Pariwisata Domestik sebagai Alternatif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Admin - atnews

2025-04-09
Bagikan :
Dokumentasi dari - Belajar dari Tiongkok: Menjaring Pariwisata Domestik sebagai Alternatif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Prof I Gusti Bagus Rai Utama (ist/Atnews)

Oleh Prof. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, Guru Besar pada Fakultas Bisnis, Pariwisata, Pendidikan, dan Humaniora Universitas Dhyana Pura, Badung.
 
Belajar dari Pariwisata Tiongkok
Pemerintah Tiongkok menggalakkan pasar wisatawan domestik karena potensi pasar yang sangat besar dari populasi lebih dari 1,4 miliar orang. 

Strategi ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja. Selain itu, fokus pada pariwisata domestik membantu pelestarian budaya lokal, mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan infrastruktur, serta mengurangi ketergantungan pada wisatawan asing di tengah ketidakpastian global.

Langkah ini juga memperkuat stabilitas sosial dan ekonomi, sekaligus mempromosikan warisan budaya kepada masyarakatnya sendiri (Rakhmat, dkk, 2020). Pemerintah Indonesia sudah seharusnya fokus pada pengembangan pariwisata domestik dengan mengoptimalkan potensi yang ada, termasuk memperbaiki infrastruktur dan aksesibilitas ke destinasi wisata. 

Saat ini jumlah penduduk produktif Indonesia telah melebih 200 juta orang, sehingga berpotensi besar menjadi target dan sgment wisatawan domestik saat ini dan di masa mendatang. Langkah-langkah seperti perbaikan fasilitas pariwisata, promosi yang lebih agresif melalui program seperti "Wonderful Indonesia" dan peningkatan kerjasama dengan sektor swasta sangat penting untuk menarik wisatawan. 

Selain itu, pemerintah perlu mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata untuk memastikan distribusi manfaat ekonomi secara merata. Menerapkan strategi pariwisata berkualitas tinggi juga krusial, di mana fokus tidak hanya pada jumlah kunjungan tetapi juga pada pengalaman wisata yang memuaskan. Dengan pendekatan ini, pemerintah dapat memanfaatkan sektor pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil.
 
Potensi Besar namun belum tergarap
Proyeksi potensi pariwisata domestik di Indonesia untuk periode 2025 hingga 2045 menunjukkan perkembangan yang optimis, didorong oleh peningkatan infrastruktur, kesadaran masyarakat terhadap destinasi lokal, dan diversifikasi penawaran wisata. (1) Peningkatan Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur menjadi faktor utama dalam mendukung pariwisata domestik. Proyek pembangunan bandara baru dan peningkatan kapasitas bandara yang ada, serta pengembangan jaringan jalan tol, akan mempermudah akses ke destinasi wisata. Misalnya, destinasi seperti Mandalika dan Labuan Bajo kini lebih mudah dijangkau, membuka peluang pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. (2) Pertumbuhan Pariwisata Domestik: Setelah pandemi COVID-19, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan domestik. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 500 juta perjalanan wisata domestik. Kesadaran masyarakat akan keindahan dan keberagaman destinasi lokal semakin meningkat, didorong oleh program pemerintah seperti "Bangga Berwisata di Indonesia" yang mempromosikan daya tarik budaya dan alam. (3) Diversifikasi Destinasi: Pemerintah juga mendorong pengembangan 10 destinasi Bali Baru untuk mendiversifikasi pilihan wisata. Destinasi ini menawarkan pengalaman unik mulai dari keindahan alam hingga petualangan budaya. Fokus pada pariwisata berkelanjutan dan teknologi digital juga semakin berkembang, dengan penerapan platform digital untuk reservasi dan promosi. (4) Proyeksi Ekonomi: Dari segi ekonomi, kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diproyeksikan meningkat dari 4,3% pada 2023 menjadi lebih dari 6% pada 2025. Selain itu, sektor ini diharapkan menciptakan lebih dari 15 juta lapangan kerja baru, mendukung berbagai sektor seperti perhotelan, transportasi, dan ekonomi kreatif. (5) Tantangan dan Strategi: Meskipun terdapat banyak peluang, tantangan seperti kesenjangan infrastruktur di daerah terpencil masih ada. Oleh karena itu, strategi pengembangan yang berfokus pada digitalisasi, kolaborasi dengan komunitas lokal, dan peningkatan kualitas layanan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan pariwisata (Soeswoyo, 2024).
 
Penyebab Kecenderungan berwisata ke luar negeri
Walaupun Potensi pariwisata domestik Indonesia cukup menjanjikan, namun masih banyak tantangan yang perlu disikat habis. Perubahan perilaku orang Indonesia yang lebih suka berwisata ke luar negeri menjadi tantangan terbesar padahal mereka belum menjelajahi semua destinasi di dalam negeri. Mengapa bisa demikian? Berikut dugaan beberapa faktornya. (1) Kemudahan Akses dan Penawaran Menarik: Kemudahan akses menjadi salah satu pendorong utama. Banyak maskapai penerbangan yang menawarkan tiket dengan harga terjangkau untuk destinasi internasional, sehingga perjalanan ke luar negeri menjadi lebih mudah dijangkau. Selain itu, agen perjalanan dan platform online menyediakan paket liburan yang menarik dengan harga bersaing, membuat wisatawan lebih tertarik untuk memilih destinasi luar negeri. (2) Daya Tarik Destinasi Internasional: Orang Indonesia seringkali mencari pengalaman baru dan berbeda yang tidak dapat ditemukan di dalam negeri. Destinasi luar negeri menawarkan keunikan budaya, pemandangan alam yang berbeda, serta kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat internasional. Prestise yang didapat dari mengunjungi tempat-tempat terkenal di luar negeri juga menjadi motivasi tambahan bagi banyak orang. (3) Pengaruh Media Sosial: Media sosial berperan penting dalam mempengaruhi keputusan perjalanan. Banyak orang merasa terdorong untuk berbagi pengalaman liburan mereka di platform sosial, yang sering kali menampilkan destinasi luar negeri yang menarik. Hal ini menciptakan tren di mana orang lain juga ingin mengikuti jejak tersebut. (4) Harga Tiket Pesawat Domestik yang Mahal: Kenaikan harga tiket pesawat untuk rute domestik juga berkontribusi pada preferensi wisatawan untuk bepergian ke luar negeri. Dengan biaya perjalanan domestik yang tinggi, banyak orang memilih untuk melakukan perjalanan internasional yang mungkin lebih terjangkau. (5) Fokus Pemerintah pada Wisatawan Mancanegara: Pemerintah Indonesia cenderung lebih fokus pada mendatangkan wisatawan asing daripada mempromosikan destinasi lokal kepada warga negara sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya perhatian terhadap pengembangan pariwisata domestik, sehingga orang-orang lebih memilih untuk berwisata ke luar negeri (Budiarsana, 2024). Ada satu kendala yang paling krusial, yakni (6) adanya stigma negatif oleh banyak pengelola industri pariwisata bahwa segmen pasar domestik adalah pilihan terakhir yang dianggap kurang menguntungkan. Benarkan demikian?.
 
Saatnya menjaring wisatawan domestik
Sudah saatnya Bali/Indonesia memanfaatkan potensi wisatawan domestik untuk memulihkan sektor pariwisata, dengan melihat fakta jumlah penduduk Indonesia yang besar berpeluang menjadi kontributor utama pertumbuhan industri pariwisata. Namun, perlu dipahami bahwa wisatawan domestik cenderung berwisata dalam kelompok, yang sering menyebabkan kerumunan dan menurunkan kualitas layanan serta perawatan destinasi. 

Solusinya, Bali mengembangkan strategi baru dengan fokus pada pemberdayaan UMKM lokal dan promosi budaya unik. Digitalisasi pemasaran melalui media sosial seperti TikTok (User terbanyak saat in dan Instagram (User Millenial) juga penting untuk menjangkau segmen muda. Paket wisata edukasi dan keagamaan disiapkan untuk menarik pelajar dan peserta konferensi. Insentif seperti diskon akomodasi dan penyelenggaraan event budaya dirancang untuk meningkatkan minat wisatawan domestik. Pendekatan ini diharapkan dapat mendorong kunjungan yang lebih besar sekaligus memperkuat ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM dalam sektor pariwisata (*).
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : BawasluTertibkan APK di Wilayah Wisata Kintamani

Terpopuler

Nasib Buruh di Tengah Gempuran Omnibus Law: Antara Harapan dan Ketidakpastian

Nasib Buruh di Tengah Gempuran Omnibus Law: Antara Harapan dan Ketidakpastian

KDM Kepemimpinan Pemberi Harapan, Tidak Sekadar Omon-Omon

KDM Kepemimpinan Pemberi Harapan, Tidak Sekadar Omon-Omon

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Penerbangan Bandara Ngurah Rai Alami Keterlambatan, Dampak Gangguan Kabel Laut Transfer Jawa Bali

Penerbangan Bandara Ngurah Rai Alami Keterlambatan, Dampak Gangguan Kabel Laut Transfer Jawa Bali

Presiden Prabowo Bertemu Bill Gates, Kuatkan Kesehatan dan Pertanian 

Presiden Prabowo Bertemu Bill Gates, Kuatkan Kesehatan dan Pertanian 

Kembalikan Pecalang ke Jati Dirinya, Melindungi Desa Pakraman dari Risiko Keamanan - Jaga Baya

Kembalikan Pecalang ke Jati Dirinya, Melindungi Desa Pakraman dari Risiko Keamanan - Jaga Baya