KADIN Bali - Pusat Kerjasama Garap Peluang PMI, Jawab Isu Tagar Kabur Aja Dulu dan Optimalkan Bonus Demografi
Admin - atnews
Denpasar (Atnews) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bali bekerjasama dengan KADIN Pusat untuk menggarap peluang Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Upaya itu dalam mengoptimalkan bonus demografi secara efektif, khususnya dari anak muda.
"Hal ini mencegah adanya beban demografi, agar tidak ada pengangguran, masalah sosial," kata Ketum KADIN Bali Made Ariandi di Denpasar, Rabu (9/4).
Sekaligus mendukung program pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja, penambahan devisa negara serta percepatan generasi emas Indonesia 2045.
Diyakini mereka akan menjadi calon-calon wirausaha muda setelah mendapatkan pengalaman luar negeri, modal dan relasi internasional.
Oleh karena, PMI yang diberangkatkan terlebih dahulu akan dibekali ketrampilan maupun pendidikan bela negara.
Hal itu disampaikan ketika menerima WKU Kadin Indonesia Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan PMI Nofel Saleh Hilabi dan WKU KADIN Bali Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan PMI I Wayan Padu Putra Subadra.
KADIN Bali bersama KADIN Pusat bergerak serentak dalam merespon tagar Kabur Aja Dulu. Mengingat peluang PMI besar mesti mengikuti aturan dan transparansi.
Langkah itu dalam mencegah penipuan, perdagangan orang serta muncul korban PMI yang lebih banyak
Sementara itu, WKU Kadin Indonesia, Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan Pekerja Migran Indonesia Nofel Saleh Hilabi menegaskan, kerjasama itu sebagai program KADIN Pusat dalam menjawab isu tagar Kabur Aja Dulu.
Sekaligus sebagai tindak lanjut, kerja sama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bersama dengan KADIN dalam bidang penyiapan calon pekerja migran Indonesia dan pemberdayaan pekerja migran purna.
Sinergi penguatan penyelenggaraan tata kelola rekrutmen calon PMI melalui sistem daring yang terintegrasi, dukungan fasilitas pembiayaan bagi calon PMI, peningkatan pelindungan PMI selama bekerja, optimalisasi remitansi PMI, sinergi program pemberdayaan dan kewirausahaan bagi purna pekerja dan keluarganya, dan pembinaan pemangku kepentingan penempatan PMI
KADIN bisa ikut membantu pemerintah juga dalam menjawab isu pengangguran, maupun PHK.
Mereka segera akan diberangkat ke beberapa negara Jepang, Jerman hingga Australia.
Diharapkan PMI selalu ikuti aturan yang berlaku, punya pekerjaan yang layak dan gaji yang tinggi. Langkah itu akan meningkatkan devisa negara.
Sedangkan, WKU KADIN Bali Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan PMI Padu Putra Subadra menambahkan, pihaknya juga memberikan bantuan dana talangan hingga Rp100 juta.
Upaya itu dalam mengatasi kendala permodalan yang biasa dohadapi oleh calon-calon PMI. Namun tetap mengikuti aturan yang berlaku.
Negara-negara yang dituju yakni Turkiye, Dubai, Republik Siprus, Jerman, Jepang, Portugal, Taiwan hingga Australia.
Kebanyakan membutuhkan tenaga kejra perhotelan dan Spa. Selain itu, ada pula perawat panti jompo, cleaning service, perkebunan. (GAB/ART/001)
Upaya itu dalam mengoptimalkan bonus demografi secara efektif, khususnya dari anak muda.
"Hal ini mencegah adanya beban demografi, agar tidak ada pengangguran, masalah sosial," kata Ketum KADIN Bali Made Ariandi di Denpasar, Rabu (9/4).
Sekaligus mendukung program pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja, penambahan devisa negara serta percepatan generasi emas Indonesia 2045.
Diyakini mereka akan menjadi calon-calon wirausaha muda setelah mendapatkan pengalaman luar negeri, modal dan relasi internasional.
Oleh karena, PMI yang diberangkatkan terlebih dahulu akan dibekali ketrampilan maupun pendidikan bela negara.
Hal itu disampaikan ketika menerima WKU Kadin Indonesia Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan PMI Nofel Saleh Hilabi dan WKU KADIN Bali Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan PMI I Wayan Padu Putra Subadra.
KADIN Bali bersama KADIN Pusat bergerak serentak dalam merespon tagar Kabur Aja Dulu. Mengingat peluang PMI besar mesti mengikuti aturan dan transparansi.
Langkah itu dalam mencegah penipuan, perdagangan orang serta muncul korban PMI yang lebih banyak
Sementara itu, WKU Kadin Indonesia, Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan Pekerja Migran Indonesia Nofel Saleh Hilabi menegaskan, kerjasama itu sebagai program KADIN Pusat dalam menjawab isu tagar Kabur Aja Dulu.
Sekaligus sebagai tindak lanjut, kerja sama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bersama dengan KADIN dalam bidang penyiapan calon pekerja migran Indonesia dan pemberdayaan pekerja migran purna.
Sinergi penguatan penyelenggaraan tata kelola rekrutmen calon PMI melalui sistem daring yang terintegrasi, dukungan fasilitas pembiayaan bagi calon PMI, peningkatan pelindungan PMI selama bekerja, optimalisasi remitansi PMI, sinergi program pemberdayaan dan kewirausahaan bagi purna pekerja dan keluarganya, dan pembinaan pemangku kepentingan penempatan PMI
KADIN bisa ikut membantu pemerintah juga dalam menjawab isu pengangguran, maupun PHK.
Mereka segera akan diberangkat ke beberapa negara Jepang, Jerman hingga Australia.
Diharapkan PMI selalu ikuti aturan yang berlaku, punya pekerjaan yang layak dan gaji yang tinggi. Langkah itu akan meningkatkan devisa negara.
Sedangkan, WKU KADIN Bali Bidang Pelatihan, Penempatan, Perlindungan dan Pasca Penempatan PMI Padu Putra Subadra menambahkan, pihaknya juga memberikan bantuan dana talangan hingga Rp100 juta.
Upaya itu dalam mengatasi kendala permodalan yang biasa dohadapi oleh calon-calon PMI. Namun tetap mengikuti aturan yang berlaku.
Negara-negara yang dituju yakni Turkiye, Dubai, Republik Siprus, Jerman, Jepang, Portugal, Taiwan hingga Australia.
Kebanyakan membutuhkan tenaga kejra perhotelan dan Spa. Selain itu, ada pula perawat panti jompo, cleaning service, perkebunan. (GAB/ART/001)
Baca Artikel Menarik Lainnya : Satpol PP Bali Cek Areal Banjir Gunung Agung
