Banner Bawah

Wabup Buleleng Buka Rembuk Stunting 2025: Saatnya Bersatu Cegah Generasi Gagal Tumbuh

Admin - atnews

2025-07-14
Bagikan :
Dokumentasi dari - Wabup Buleleng Buka Rembuk Stunting 2025: Saatnya Bersatu Cegah Generasi Gagal Tumbuh
Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna (ist/Atnews)

Buleleng (Atnews) - Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di daerah. Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, secara resmi membuka "Rembuk Stunting Kabupaten Buleleng Tahun 2025" di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja, Selasa (8/7). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyusun langkah strategis menuju nol stunting di Buleleng.

“Stunting bukan sekadar soal gizi, tetapi menyangkut kualitas generasi penerus, daya saing daerah, dan keberlanjutan pembangunan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Supriatna dalam sambutannya, didampingi Sekretaris Daerah Gede Suyasa serta jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Dalam lima tahun terakhir, angka stunting di Buleleng menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan data Pemkab, prevalensi stunting berhasil ditekan dari 22,05 persen pada 2019 menjadi 6,2 persen di tahun 2023. Pada 2024, angka itu diproyeksikan kembali turun menjadi 2,6 persen.

Menurut Wabup Supriatna, pencapaian ini tak lepas dari kerja kolaboratif berbagai pihak mulai dari tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, sektor swasta, hingga keterlibatan keluarga.
“Kita belum selesai. Masih ada anak-anak yang tumbuh tanpa gizi cukup, masih ada keluarga yang belum memahami pentingnya pola asuh sehat. Tugas kita belum selesai,” ungkapnya 

Selain itu, program “Orang Tua Asuh Balita Stunting” kembali digalakkan. Melalui inisiatif ini, masyarakat diajak berperan aktif dengan memberikan dukungan berupa makanan bergizi, akses air bersih, dan edukasi bagi keluarga rawan stunting.

Wabup Supriatna juga mendorong seluruh OPD untuk mulai menyusun program dan anggaran yang fokus pada penanganan stunting dalam rencana kerja tahun 2026. Desa dan kelurahan yang ditetapkan sebagai lokus stunting dalam rembuk ini akan menjadi dasar penyusunan program kerja lintas sektor.
“Kita ingin stunting menjadi prioritas utama dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2026,” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Supriatna mengajak seluruh pihak untuk melibatkan hati dan tenaga dalam memutus mata rantai stunting. Pihaknya berharap anak-anak Buleleng tumbuh sehat, cerdas, kuat, dan siap membangun masa depan yang gemilang. (WAN/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Penyaluran Dana Desa Akan Membaik

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Undangan

Undangan

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif