Banner Bawah

Lomba Perahu Layar Kembali Digelar, Jadi Simbol Kebangkitan Semangat Bahari Buleleng

Admin - atnews

2025-07-26
Bagikan :
Dokumentasi dari - Lomba Perahu Layar Kembali Digelar, Jadi Simbol Kebangkitan Semangat Bahari Buleleng
Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra (ist/Atnews)

Buleleng (Atnews) - Setelah vakum selama beberapa tahun akibat pandemi Covid-19, lomba perahu layar kembali digelar dalam rangkaian Lovina Festival 2025. Perlombaan ini menjadi salah satu kegiatan unggulan yang diharapkan menghidupkan kembali semangat kebaharian masyarakat pesisir Buleleng. Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra membuka perlombaan perahu layar, di Pantai Kerobokan Kecamatan Sawan, Sabtu (26/7).

Bupati Buleleng dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan pihak yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini. Lomba perahu layar akhirnya kembali digelar di Tahun 2025. Perlombaan dimulai dari Pantai Kerobokan, Kecamatan Sawan dan berakhir di Pantai Binaria Lovina, Desa Kalibukbuk Singaraja.

"Setelah sempat terhenti selama beberapa tahun akibat pandemi Covid-19, tahun ini kita dapat menyelenggarakannya kembali dengan penuh semangat dan antusiasme,” ujar Bupati.

Menurutnya, lomba perahu layar ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga menjadi momentum kebangkitan dari sisi ekonomi, budaya, dan semangat kebersamaan masyarakat bahari. Selain itu, penguatan jiwa bahari masyarakat pesisir perlu terus dibangun, mengingat Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali dengan potensi kelautan yang sangat besar. Lomba ini menjadi salah satu cara untuk kembali menumbuhkan kecintaan terhadap laut sebagai bagian dari identitas dan masa depan daerah.

“Ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan semangat kelautan yang telah lama menjadi identitas dan kekuatan masyarakat pesisir kita,” tegas Sutjidra.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, I Gede Putra Aryana menjelaskan bahwa sebanyak 34 peserta mengikuti lomba ini. Demi keselamatan peserta, Ia menyampaikan bahwa panitia telah menetapkan sejumlah aturan. Antara lain batas usia maksimal 58 tahun, kewajiban menggunakan pelampung, dan membawa surat keterangan sehat dari puskesmas. Setiap peserta juga telah mengikuti technical meeting dan dibekali asuransi.

"Terkait keselamatan peserta kita membatasi umur untuk tidak lebih dari 58 tahun. Dengan asumsi bahwa itulah masa produktif. Pengamanan sudah lengkap. Kita siapkan life jacket-nya juga asuransi juga siapkan," tegasnya.

Lomba perahu layar menempuh jarak sekitar 15 hingga 17 kilometer. Dimulai dari posisi perahu peserta masih menempel di pasir. Dalam menempuh rute, peserta harus melewati tanda-tanda pembelokan yang sudah ditentukan di laut, hingga garis finis di Pantai Binaria. (WAN)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Musisi Gus Teja Ikuti Tradisi "Siat Api" Penetral Kekuatan Negarif

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Undangan

Undangan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi