Banner Bawah

Bau Busuk, Truk Kecil Roda Tiga Bawa Sampah Parkir Depan Kantor Gubernur Bali Jelang Tutup Permanen TPA Suwung

Admin - atnews

2025-08-05
Bagikan :
Dokumentasi dari - Bau Busuk, Truk Kecil Roda Tiga Bawa Sampah Parkir Depan Kantor Gubernur Bali Jelang Tutup Permanen TPA Suwung
Truk Kecil bawa Sampah Parkir Depan Kantor Gubernur Bali (Artaya/Atnews)

Denpasar (Atnews) - Puluhan truk kecil roda tiga pengangkut sampah parkir di gerbang pintu masuk Kantor Gubernur Bali, Denpasar Senin (4/8).

Hal itu menimbulkan bau busuk yang menyengat yang berasal dari tumpukan sampah tersebut.

Truk kecil roda tiga penuh sampah ditinggal sopir di sepanjang jalan kantor gubernur Bali. Aksi itu sebagai bentuk protes karena tidak ada solusi setelah turunnya kebijakan pelarangan sampah organik ke TPA Suwung sejak tanggal 1 Agustus 2025 menjelengang penutupan permanen TPA Suwung akhir Desember 2025.

Koordinator truk roda tiga aksi bernama Widana (50) mengaku memarkirkan dan meninggalkan belasan kendaraan sampah dikenal moci berisi sampah di gerbang pintu masuk sebagai bentuk protes.

Dikarenkan Depo bank sampah milik pemerintah atau Tempat Penampungan Sementara (TPS) akhirnya juga menolak menerima sampah organik mengikuti kebijakan TPA Suwung.

"Teman-teman demo seperti ini untuk meminta penyelesaian agar bisa membuang di tempat pembuangan depo organik dan anorganik," katanya kepada wartawan.

Depo hanya terima sampah anorganik. "Sedangkan kita membuang sampah di depo Yangbatu disuruh memilah plastik aja, sampah lain dibawa ke mana?" bebernya.

Sementara itu, penyetopan sampah organik ke TPA Regional Sarbagita Suwung bukan Kebijakan mendadak karena jauh sebelumnya Pemprov Bali telah mengeluarkan sejumlah regulasi yang dibarengi dengan sosialisasi. 

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali I Made Rentin dalam keterangan persnya, Selasa (5/8/202). 

Klarifikasi ini disampaikan Kadis KLH Bali menanggapi penyampaian aspirasi puluhan pengemudi motor cikar (moci) pengangkut sampah yang mendatangi Kantor Gubernur Bali pada Senin (4/8).

Made Rentin menampik anggapan yang menyebut Pemerintah Daerah membuat kebijakan tiba-tiba. "Itu tidak tepat dan kurang beralasan," ujar dia. Karena menurut Rentin, tahap penutupan TPA Suwung yang diawali dengan menyetop kiriman sampah organik ke TPA Suwung sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dengan mengeluarkan sejumlah regulasi. 

Diterangkan olehnya, Gubernur Bali telah mengeluarkan Peraturan Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS). "Itu sudah dikeluarkan enam tahun lalu dengan regulasi turunan berupa Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah," jelasnya. 

Sejalan dengan itu, Walikota Denpasar juga mengeluarkan Perwali Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Budaya dan Perwali Nomor 7 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah.

Sebelum menyetop kiriman sampah organik ke TPA Suwung mulai 1 Agustus 2025, tim gabungan yang terdiri Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS) Putri Suastini Koster, DKLH Bali, Pokja Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSP PSBS), secara masif turun melakukan sosialisasi. 

Diungkapkan Rentin, sejak bulan Juni 2025, setiap hari Selasa dan Jumat, tim gabungan melakukan sosialisasi di Kota Denpasar. Sosialisasi yang dipusatkan di empat kecamatan itu melibatkan Perbekel/Lurah, Bendesa Adat, TP PKK hingga Pasikian Krama Istri. "Sosialisasi diisi dengan paparan singkat dilanjutkan dengan turun ke lapangan," tambahnya. 

Setelah Denpasar, tim gabungan telah merampungkan sosialisasi di wilayah Badung. Selain itu, sosialisasi juga telah dilakukan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Gianyar.

Menutup klarifikasinya, Kadis KLH Made Rentin kembali mohon partisipasi masyarakat dalam penanganan sampah yang saat ini sudah masuk fase darurat. "Ubah kebiasaan dari kumpul, angkut, buang menjadi mengelola sampah pada sumbernya," pungkasnya. (GAB/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : BPS Rilis Penurunan Desa Tertinggal

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif