Denpasar (Atnews) — Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Warmadewa melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMA Negeri 3 Denpasar (Trisma) dengan tema “Keamanan Siber dan Risiko Cybercrime di Kalangan Remaja: Pendekatan Preventif”.
Kegiatan ini diikuti oleh 55 siswa-siswi kelas X (sepuluh), yang merupakan perwakilan dari setiap kelas dan dipilih oleh pihak sekolah sebagai peserta utama.
Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran literasi digital serta membekali generasi muda dengan keterampilan dasar dalam melindungi diri dari ancaman kejahatan siber.
Sebagaimana diketahui, remaja saat ini merupakan kelompok pengguna internet dan media sosial paling aktif, namun juga menjadi salah satu kelompok paling rentan terhadap kejahatan digital, mulai dari penipuan online, phishing, pencurian data pribadi, peretasan akun, hingga penyebaran hoaks.
Acara dimulai pukul 09.00 WITA dengan registrasi peserta, lalu dilanjutkan dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal siswa terkait keamanan siber dan literasi digital. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unwar yang menegaskan pentingnya mengedukasi generasi muda agar tidak menjadi korban kejahatan siber.
Selanjutnya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 3 Denpasar memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi, serta menyampaikan apresiasi kepada FISIP Unwar atas kontribusinya dalam upaya edukasi di bidang keamanan digital bagi siswa Trisma.
Sebagai bentuk kolaborasi, dilakukan penyerahan plakat penghargaan dan modul edukasi keamanan siber dan literasi digital kepada SMA Negeri 3 Denpasar. Modul ini akan menjadi panduan praktis dan berkelanjutan bagi sekolah untuk mengembangkan kader literasi digital dan meningkatkan kesadaran siswa tentang penggunaan internet secara aman dan bijak.
Memasuki sesi inti, materi pertama dibawakan oleh I Putu Hadi Pradnyana, S.IP., M.Si., dengan topik Keamanan Siber dan Ancaman Cybercrime. Dalam pemaparannya, Hadi Pradnyana menjelaskan tentang berbagai bentuk ancaman siber yang sering terjadi di kalangan remaja, seperti penipuan lewat media sosial, pencurian identitas, serta serangan phishing melalui tautan palsu. Ia menekankan pentingnya kesadaran sejak dini, mengingat banyak kasus penipuan daring yang memanfaatkan psikologi remaja dengan iming-iming hadiah, promo, atau akses konten eksklusif.
“Satu klik saja bisa membuka celah keamanan, dan itu bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber. Karena itu, berhati-hatilah sebelum membagikan data pribadi,” tegasnya.
Materi kedua disampaikan oleh Ida Ayu Bulan Utami Arti, S.IP., M.Sos., yang mengangkat topik Literasi Digital dan Pembentukan Kader Literasi Digital di Sekolah. Dalam sesinya, Dayu Bulan menekankan bahwa literasi digital bukan hanya soal mengetahui cara menggunakan teknologi, tetapi juga memahami dampak sosial, psikologis, dan hukum dari aktivitas online. Ia mengajak para siswa untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, menghindari oversharing informasi pribadi, serta membangun kebiasaan berpikir kritis terhadap informasi yang mereka terima dan sebarkan.
Selain itu, Dayu Bulan juga mengenalkan konsep kader literasi digital, yaitu kelompok siswa terpilih yang nantinya bertugas mengedukasi teman sebaya mengenai praktik berinternet sehat dan aman di lingkungan sekolah.
Sesi diskusi berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para siswa banyak mengajukan pertanyaan, mulai dari cara melaporkan penipuan online, strategi mengamankan akun media sosial, hingga langkah yang harus dilakukan jika menjadi korban hacker. Banyak di antara mereka juga berbagi pengalaman pribadi, seperti kasus peretasan akun Instagram, penyalahgunaan foto, dan lain sebagainya. Tingginya keterlibatan siswa menunjukkan bahwa materi yang disampaikan benar-benar relevan dengan kehidupan digital mereka sehari-hari.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia PKM memberikan sertifikat dan reward khusus kepada tiga peserta terbaik yang dinilai paling aktif, kritis, dan memberikan kontribusi positif selama sesi diskusi dan pelatihan. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi siswa lainnya untuk terus meningkatkan kesadaran serta keterampilan literasi digital di lingkungan sekolah. Acara kemudian dilanjutkan dengan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa setelah menerima materi. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman mereka tentang keamanan siber, termasuk cara mengenali ancaman dan langkah-langkah pencegahannya.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara tim PKM FISIP Unwar, pihak sekolah, narasumber, dan para peserta. Melalui kegiatan ini, FISIP Unwar kembali menegaskan komitmennya untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Dengan semakin maraknya kasus kejahatan siber, keberadaan edukasi literasi digital menjadi kunci untuk menciptakan generasi muda yang cerdas digital, aman bermedia sosial, dan mampu melindungi diri dari risiko dunia maya. (Z/001)