Banner Bawah

Travel Warning Australia Tak Guncang Bali

Admin - atnews

2025-09-06
Bagikan :
Dokumentasi dari - Travel Warning Australia Tak Guncang Bali
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta (ist/Atnews)

Denpasar (Atnews) - Pemerintah Australia mengeluarkan travel warning level 2 bagi warganya yang hendak bepergian ke Indonesia, termasuk Bali. Peringatan perjalanan ini menyusul adanya aksi massa di sejumlah daerah, salah satunya demonstrasi yang berlangsung di Bali pada Sabtu (30/8) lalu. Meski demikian, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menegaskan kondisi Bali tetap aman, kondusif, dan tidak terganggu oleh isu tersebut.

Giri Prasta juga mengapresiasi, aparat keamanan di Bali yang telah siaga dengan baik sehingga gejolak yang terjadi di daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi pariwisata di Bali. Travel warning semacam ini, menurutnya, bukan hal baru bagi Bali. 

Bahkan ketika larangan bepergian pernah diberlakukan pemerintah Australia di masa lalu, Bali tetap menjadi pilihan utama wisatawan. Alasan utama wisatawan asal Negeri kangguru itu tetap memilih Bali adalah harga yang lebih terjangkau dibanding destinasi lain di negaranya, serta dukungan budaya dan cuaca tropis yang khas. 

“Cuaca dan adat budaya Bali ini amat sangat memberikan dukungan kepada wisatawan khususnya ada di Australia. Saya kira ini tidak menjadi persoalan, karena masyarakat Australia, khususnya para wisatawan ini sudah menganggap bahwa rumah keduanya adalah Bali,” katanya saat ditemui usai Rapat Paripurna DPRD Bali, di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (3/9) siang.,” jelas mantan Bupati Badung dua periode itu.

Meski demikian, ia tidak menampik bahwa terdapat sedikit penurunan kunjungan wisatawan pasca-aksi demonstrasi. Namun berdasarkan data yang diperoleh, penurunan itu tidak lebih dari 0,2 persen, sehingga masih dalam batas wajar. Ia optimistis kondisi akan segera normal kembali. 

“Sudah ada data, itu ada penurunan. Penurunan tidak signifikan karena sudah di-booking awal. Tetapi ini segera akan pulih kembali. Kemarin itu persentase (turunnya) tidak lebih dari 0,2 persen oleh wisatawan Australia” ungkap Politisi dari partai PDI Perjuangan ini.

Soal komunikasi dengan pemerintah Australia, Giri Prasta memastikan jalurnya tetap terbuka melalui kedutaan besar dan perwakilan resmi lainnya. Pemerintah Bali juga masih terus melakukan promosi pariwisata, baik melalui duta besar, misi dagang, maupun akses diplomasi lainnya. 

“Kita sudah punya kedubes, urusan tentang ini. Dan kebetulan juga kita masih mempunyai link akses yang kuat berupa ambasador, sales mission, promosi ini masih tetap kita jalankan. Dan sekarang kan juga dipantau dan dilihat oleh negara-negara bukan Australia saja, semua negara memantau kita yang ada di Indonesia dan di Bali, bahwa kondusifitas itu sudah bisa berjalan dengan baik,” ujar mantan Ketua DPRD Badung (2011–2015) itu.

Ia menekankan bahwa tindakan anarkis selama demonstrasi terkendali di Bali, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir. Ia pun mengapresiasi aparat keamanan yang sigap menjaga suasana tetap tertib. “Gerakan demo itu harus kita hormati sebagai hak daripada masyarakat. Cuma penyampaian itu harus kita dengarkan bersama-sama. Dengan satu catatan, anarkis itu jangan!,” tegasnya.

Lebih jauh, Giri Prasta meyakini pemulihan kunjungan wisatawan tidak akan memakan waktu lama. Menurutnya, perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan kabar baik tentang keamanan Bali segera sampai kepada calon wisatawan di luar negeri. 

“Saya kira tidak akan lama. Karena hitungan ini hitungan detik dan menit. Karena kenapa saya berani kata-kata begitu, teknologi sekarang sudah canggih sekali. Sekarang pun kita berbicara di sini, Australia sudah melihat dan bisa didengarkan oleh mereka juga,” pungkasnya.

Optimisme Giri Prasta turut diperkuat data kunjungan pariwisata terbaru. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada Juli 2025 mencapai 697.107 orang, naik 9,29 persen dibanding bulan sebelumnya yang berjumlah 637.868 orang. Peningkatan ini ikut mendongkrak tingkat penghunian kamar hotel. TPK hotel berbintang tercatat 67,75 persen, sedangkan hotel non bintang 49 persen.

Dilihat dari negara asal, wisatawan Australia masih menjadi penyumbang terbanyak dengan 161.051 kunjungan atau 23,10 persen dari total wisman. Di bawahnya ada Tiongkok sebanyak 59.651 kunjungan, India 45.288, Prancis 38.460, serta Korea Selatan 38.275. Wisatawan asal Belanda tercatat mengalami peningkatan tertinggi yakni 134,23 persen dibanding bulan sebelumnya.

Dari sisi akumulasi, total kunjungan wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari–Juli 2025 sudah mencapai 3.979.854 orang. Jumlah ini naik 12,46 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Lagi-lagi, Australia menjadi penyumbang terbanyak dengan total 917.758 kunjungan sepanjang tujuh bulan tahun ini.

Dengan tren kunjungan yang terus meningkat, pemerintah daerah meyakini Balil akan tetap menjadi magnet utama wisatawan.ll (z/001)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Banjir di Lereng Gunung Agung Lumpuhkan Akvitas Masyarakat

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

POM MIGO KAORI

POM MIGO KAORI

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global