Badung (Atnews) - Pada ajang PORPROV Bali XVI, Pengkab Percasi Buleleng optimis mampu mencapai target KONI Buleleng. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Pengkab Percasi Buleleng, Kadek Agus Juniarta, S.Pd, saat di temui disela sela pertandingan di BKPSDM Puspem Badung, pada Kamis (11/9/2025)
"Kami optimis bisa mencapai target, yg di targetkan kan 2 medali mas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu. Baru 1 emas dicapai di Catur Standar Perorangan Putra atas nama Master Nasional Putu luhur Apngal Kusuma, yang juga peraih medali emas Porprov sebelumnya.
Untuk nomor Standar Beregu Putra, jadi pemainannya saya sendiri Kadek Agus Juniarta, Gusti Bagus Oka, Dewa Aditya dan Nyoman Mariasa. Pada Catur Standar Beregu Putri, pemainnya Kadek Lusiana, Rifka dan Komang Yuliani, hari ini kami bermain di Catur Cepat Perorangan dan Catur Cepat Beregu. Dan kami optimis dapat mencapai target, astungkara bisa melampaui target," ungkap Agus Juniarta.
Agus juga menjelaskan, dalam PORPROV Bali XVI Pengkab Percasi Buleleng menurunkan 14 Atlet, diantaranya 7 atlet putra dan 7 atlet putri yang akan bermain di 15 kategori, diantaranya, Standar Perorangan Putra, Standar Perorangan Putri, Standar Beregu Putra, Standar beregu Putri, Standar Kelas Terbatas (campuran), Cepat Perorangan Putra, Cepat Perorangan Putri, Cepat Beregu Putra, Cepat Beregu Putri, Cepat Kelas Terbatas, Kilat Perorangan Putra, Kilat Perorangan Putri, Kilat Beregu Putra, Kilat Beregu Putri, dan Kilat Kelas Terbatas.
Salah satu atlet Catur Buleleng yang diandalkan, Putu Luhur Apngal Kusuma mengakui bahwa perjuangan tidaklah mudah, terlebih dihadapkan dengan pemain berpengalaman dari daerah lain. "Keunggulan pertama itu ada di Denpasar, karena mereka menurunkan VD Master, dan juga ada pemain Gianyar yang cukup tangguh, jadi persaingannya memang berat," ungkapnya.
Meski demikian, persiapan matang telah dilakukan sejak tiga bulan terakhir di Jakarta, tempat ia menempuh pendidikan. Latihan intensif, sparing, hingga bimbingan pelatih internasional master menjadi kunci keberhasilannya.
"Kebetulan saya kuliah di Jakarta, jadi persiapannya hampir tiga bulan. Latihan cukup banyak, ada sparing juga, dan saya mendapat arahan dari pelatih luar, jadi itu sangat membantu saya," jelas Luhur.
Meski sekarang menempuh pendidikan di Jakarta, Luhur menegaskan, tetap komitmen berjuang untuk Buleleng. "Saya lahir dan besar di Buleleng, sejak kecil jadi atlet di sini. Dari dulu sampai sekarang, saya merasakan perhatian dan dukungan nyata, baik dari KONI maupun Pemkab Buleleng. Bonus atlet pun meningkat, dari dulu Rp25 juta, sekarang sudah lebih dari Rp40 juta. Itu bentuk kepedulian yang membuat saya nyaman tetap di sini," ujarnya.
Ia juga tidak menampik adanya tawaran dari daerah lain, bahkan dengan iming-iming uang tunai di awal. Namun, loyalitasnya pada Buleleng tak tergoyahkan. "Ada sih tawaran dari kabupaten lain, tapi saya tetap komit di Buleleng," tegasnya. (WAN)