Oleh Ashwini Guruji
Asma ditandai dengan kekeringan pada paru-paru akibat hilangnya sukra dari tubuh. Hal ini menghambat pasokan udara yang normal, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan. Buku Sanatan Kriya, the Ageless Dimension menguraikan secara rinci penyebab hilangnya sukra dari tubuh serta memberikan teknik-teknik untuk mencegah hilangnya sukra dan juga untuk meningkatkan produksinya dalam tubuh. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa teknik dari buku tersebut untuk menangani kondisi khusus yang disebut "asma".
Agar paru-paru dapat berfungsi secara optimal, perut perlu mengembang dan mengempis secara maksimal dengan memaksimalkan gerakan diafragma. Hal ini akan mengurangi tekanan pada paru-paru sekaligus mengoptimalkan efisiensinya. Meskipun terdengar rumit, namun sebenarnya hal ini sangat mudah untuk dilakukan, bahkan bayi yang baru lahir pun secara alami sudah melakukannya. Yang perlu Anda lakukan hanyalah kembali ke alam, kembali ke Sanatan Kriya.
Pranayama
Pejamkan mata dan duduklah dengan punggung tegak. Saat menarik napas, kembangkan perut Anda [diafragma didorong ke bawah], dan saat mengembuskan napas, kempiskan perut Anda [diafragma ditarik kembali ke atas]. Fokuskan kesadaran Anda pada napas. Saat menghembuskan napas, keluarkan suara desisan halus dari dasar tenggorokan. Inilah yang disebut Ujjai Pranayam.
Pernapasan dalam ujjai memiliki dua efek sekaligus: pertama menghangatkan, lalu mendinginkan tubuh. Dalam proses ini, seluruh kotoran dan racun dalam tubuh dimusnahkan, dan seluruh tubuh termasuk paru-paru kembali segar dan bertenaga. Selain mengoptimalkan fungsi paru-paru, latihan ini juga berperan sebagai proses penyucian tubuh. Latihan ini dapat dilakukan dengan posisi punggung tegak, perut dalam keadaan kosong, dan di lingkungan yang bersih.
Pembersihan dengan Jal Neti (Pembersihan Hidung).
Saat pergantian cuaca, udara dipenuhi oleh zat alergen (zat-zat pemicu alergi) yang dapat menimbulkan gangguan pernapasan seperti asma, dan bagi penderita asma, hal ini dapat memperparah kondisinya. Salah satu cara yang efektif untuk mencegah alergen tersebut masuk ke dalam tubuh adalah dengan melakukan Jal Neti.
Masukkan sekitar 500 ml air hangat suam-suam kuku ke dalam neti pot (teko mini yang digunakan untuk membersihkan saluran hidung), lalu tambahkan setengah sendok teh garam hitam atau garam batu dan sedikit bubuk kunyit. Berdirilah dengan seimbang, condongkan tubuh sedikit ke depan, dan miringkan kepala sekitar 45 derajat ke kiri. Masukkan cerat teko (bagian moncong pada teko) ke lubang hidung kanan. Sambil bernapas melalui mulut, miringkan teko agar air mengalir masuk melalui lubang hidung kanan dan keluar dari lubang hidung kiri. Ulangi proses yang sama untuk sisi yang satunya. Setelah selesai, bernapaslah seperti biasa. Air garam adalah media pembersih yang sangat baik karena mampu menyerap dan membersihkan kuman atau partikel yang menumpuk di saluran hidung. Kunyit berfungsi sebagai disinfektan, antiseptik, dan pembersih alami.
Setelah itu, lanjutkan dengan meneteskan ghee murni (dari susu sapi) yang telah dihangatkan hingga mencapai suhu yang masih nyaman untuk tubuh. Berbaringlah terlentang dengan posisi kepala menggantung ke belakang, sehingga leher menekuk ke belakang. Gunakan pipet atau sendok kecil untuk meneteskan sekitar 5 tetes ghee ke masing-masing lubang hidung, dengan posisi dan cara agar cairan tidak mengalir ke tenggorokan, melainkan ke arah bagian dalam kepala. Tetaplah dalam posisi ini selama sekitar 5 menit. Ghee berfungsi sebagai pelumas saluran hidung dan memperkuat lapisan lendir agar lebih tahan terhadap infeksi.
Dalam artikel berikutnya, kami akan membahas beberapa asana serta pengobatan ayurveda untuk asma.
*) Ashwini Guruji adalah Cahaya Penuntun Dhyan Asram dan dapat dihubungi di www.dhyanfoundation.com