Badung (Atnews) - Festival Gita Internasional 2025 untuk memuliakan Bhagavadgita berlangsung selama dua hari di Bali, 13-14 September.
Acara itu diselenggarakan oleh Kurukshetra Development Board (An Autonomous Organisation of Haryana Goverment), Global Inspiration and Enlightenment Organisation of Bhagwad Gita (GIEO Gita) dan Bali-India Friendship Association (BIFA) atau Asosiasi Persahabatan Bali-India. Didukung oleh DPD RI dan Ashram Gandhi Puri.
Pembukaan pada Hari Pertama dilaksanakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) dengan agenda Internasional Gita Seminar, Gita Exhibition dan Cultural Event.
Acara itu dihadiri Gita Manishi Swami Shri Gyananand Ji Maharaj dan Heritage and Tourism Minister Haryana Dr. Arvind Kumar Sharma, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali adalah Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, M.Si. mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, Anggota DPD RI Dapil Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna.
Hadir pula Anggota Komisi I DPRD Bali, I Made Suparta, Dewa Nyoman Rai, Dr. Somvir yang juga Ketua Fraksi Demokrat NasDem DPRD Bali Secretary (South) MEA Dr. Neena Malhotra, Kurukshetra Development Board dan Consul General of India (CGI) Bali Dr. Shashank Vikram, Curator of Lontar Museum, Karangasem, Bali Sugi Lanus, Tokoh Spiritual Ida Rsi Putra Manuaba (Indra Udayana), I Made Daramsaya, Lecturer of Udayana University and advisor to the Governor of Bali Dr. Eng. I Wayan Kastawan.
Pada kesempatan itu, tokoh-tokoh tersebut diberikan kitab suci Bhagavadgita. Festival Gita Internasional 2025 dimeriahkan penampilan Balinese Dance, Semi Classical Dance, Fall of Bhisma: Kecak Dance, Jyothi and Sundaram String (Songs Performance), Fusion India- Balinese dan Dance Collaboration.
Sedangkan Hari Kedua, Minggu (14/9) di Goa Lawah dengan agenda Gita Yagya, Bhakti Sangeet, Global Gita Chanting dan Gita Aarati.
Festival Gita Internasional merupakan perayaan agung dari kebijaksanaan abadi Bhagavad Gita, sebuah kitab suci yang melampaui batas, budaya, dan generasi.
Setelah sukses diselenggarakan di Kurukshetra (India) dan berbagai belahan dunia, kini festival ini hadir di tanah spiritual Bali, Indonesia—sebuah tempat yang sarat dengan tradisi Hindu dan warisan budaya yang kaya.
Gita Manishi Swami Shri Gyananand Ji Maharaj mengatakan, Kurukshetra dihormati sebagai tanah suci di mana, 5.562 tahun yang lalu, Sri Krishna menyampaikan pesan abadi-Nya kepada Arjuna.
Kebijaksanaan itu tidak hanya ditujukan untuk Arjuna, dan tidak semata-mata bagi masyarakat India (Bharat), melainkan bagi seluruh umat manusia untuk membawa seruan universal akan perdamaian, harmoni, dan kasih sayang.
International Gita Mahotsav akan diselenggarakan di Kurukshetra, India, pada 25 November hingga 1 Desember 2025. Selain perayaan utama tersebut, tahun ini acara yang sama juga digelar di 40 negara di seluruh dunia. Perayaan internasional pertama tahun ini akan berlangsung di Bali pada 13–14 September 2025.
Untuk melanjutkan tradisi dari penyelenggaraan sebelumnya di Mauritius, Inggris, Kanada, Australia, dan Sri Lanka.
Perdana Menteri India Shri Narendra Modi telah menyampaikan dukungan sepenuhnya terhadap inisiatif ini, dengan menegaskan peran pentingnya dalam menyebarkan serta menjunjung tinggi ajaran universal dari Bhagavad Gita.
"Kami dengan hangat mengundang cendekiawan, rohaniwan, seniman, bhakta, serta organisasi budaya untuk turut serta dalam perayaan suci ini di Bali," imbunya.
Ia mengajak bersama-sama menyebarkan pesan abadi dari Bhagavad Gita, “Vasudhaiva Kutumbakam – Dunia adalah Satu Keluarga.”
Diharapkan, menyebarkan ajaran universal Bhagavad Gita—perdamaian, harmoni, dan kehidupan yang benar.
Selain itu, dapat memperkuat ikatan spiritual dan budaya antara India dan Indonesia. Sekaligus menampilkan pertunjukan budaya India dan Bali, menekankan warisan bersama.
Selain itu, inspirasi generasi muda dalam memberikan semangat kepada generasi muda dengan nilai-nilai karma (tugas), bhakti (pengabdian), dan gyan (pengetahuan).
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali adalah Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha menyambut baik acara tersebut.
Kegiatan itu untuk memuliakan Bhagavadgita. Baginya, ajaran Bhagavadgita sudah diterima oleh masyarakat Bali pada tahun 1000.
"Jadi sudah merasuk pada hati sanubari masyarakat Bali dan bersinergi dengan kehidupan masyarakat Bali," ujarnya.
Kebetulan isi dari Bhagavadgita tentang ajaran bagaiamana menjadi manusia, tugas dan tangungjawab.
Maka dari itu, sinergi antara India dengan Bali (Indonesia), dari India mendapatkan filosofi keagamaan dan bersinergi dengan kebudayaan asli Bali. Sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam mewujudkan kebudayaan.
"Acara ini sangat luar biasa, Saya ditugaskan oleh Bapak Gubernur Bali sekaligus menyampaikan salam kepada yang hadir dan penyelenggara," bebernya.
Sedangkan, Akademisi Prof I Gede Sutarya turut hadir dalam acara itu menambahkan, Gita dan Bali (Indonesia) hubungan yang 1000 tahun lebih. Kisah Krishna telah dipahatkan di Candi Prambanan.
Relief Krishnayana dipahat di dinding dalam Candi Wisnu di kompleks Candi Prambanan, yang terletak di sebelah utara Candi Siwa. Relief tersebut mengisahkan cerita kehidupan Sri Krishna, dari kelahirannya hingga ia berhasil menduduki tahta Kerajaan Dwaraka.
Begitu juga kisahnya telah ditulis dalam Kakawin Krishnayana. Kakawin itu karya sastra Jawa Kuno yang menceritakan kisah pernikahan Krishna dan Rukmini, termasuk peristiwa penculikan Rukmini sebelum pernikahan tersebut, yang bertujuan untuk mempersatukan Krishna dan Rukmini di Dwarawati.
Dan juga Bhismaparwa ditemukan di Bali. Bhismaparwa merupakan bagian terpenting Mahabharata karena kitab keenam ini mengandung kitab Bhagawadgita. Dalam Bhismaparwa dikisahkan bagaimana kedua pasukan, pasukan Korawa dan pasukan Pandawa berhadapan satu sama lain sebelum Bharatayuddha dimulai. Lalu sang Arjuna dan kusirnya sang Krishna berada di antara kedua pasukan. Arjuna pun bisa melihat bala tentara Korawa dan para Pandawa, sepupunya sendiri. Lalu Krishna memberi Arjuna sabda. Sabda itu disebut dengan nama Bhagawad Gita atau "Gita Sang Bagawan".
Sekaligus Gita Mahatsava itu dalam menjalin kembali hubungan India dengan Bali. Ditambah lagi ada rencana pembangunan Rsi Markendya Center di Kuruksetra. Hal tersebut akan mempererat hub itu kembali antara India dengan Bali.(GAB/001)