India (Atnews) - Institut Seni Indonesia (ISI) Bali berkolaborasi dengan Sanggar Lokananta dengan bangga mempersembahkan pementasan drama tari bertajuk "The Search for Sita" dalam ajang bergengsi International Ramayana Festival 2025, yang diselenggarakan di dua kota bersejarah di India: Bhopal pada tanggal 24 September 2025, dan Chitrakoot pada tanggal 26 September 2025.
Karya ini diambil dari kitab Ramyana pada bagian Kiskindhya yaitu kisah pencarian Dewi Sita yang legendaris, dikemas melalui perpaduan unsur tari, musik, vokal, dan teater khas Bali. Pementasan ini tidak hanya menonjolkan nilai-nilai estetika, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya antara Indonesia dan India melalui warisan epik Ramayana.
Pementasan The Search for Sita mendapatkan apresiasi luar biasa dari masyarakat dan Pemerintah Madhya Pradesh, India, yang secara khusus menyampaikan undangan resmi melalui Swami Vivekananda Cultural Centre (SVCC), ICCR Bali. Undangan ini ditujukan kepada Prof. Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S., M.Hum., M.Sn., untuk mewakili Indonesia dalam ajang budaya internasional tersebut. Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas kualitas karya seni pertunjukan Indonesia serta hubungan kebudayaan yang erat antara India dan Indonesia. Seluruh media masa dan juga beberapa stasiun TV menyiarkan kesuksesan pementasan drama tari The Search for Sita ini.
Produksi ini digarap oleh tim seniman dan akademisi dari ISI Bali yaitu Prof. Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S., M.Hum., M.Sn. sebagai Artistic Director dan Penari, Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, SST., M.Sn. sebagai Stage Director dan Penari, I Gusti Ayu Putu Jesika Sita Devi N., S.S., M.Hum. sebagai Penulis Naskah, serta I Wayan Sutirtha, S.Sn., M.Sn. sebagai Koreografer. Dua pengisi suara, yaitu Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum. dan Ni Luh Ayu Cempaka Dewi, S.S., M.Hum., turut menghidupkan narasi pertunjukan.
Musik pertunjukan ini dikerjakan oleh Ketut Sumerjana, S.Sn., M.Sn. dan Sang Nyoman Gede Adhi Santika, M.Sn. sebagai pengisi tandak.
Tim kostum melibatkan Ni Nyoman Kasih, SST., M.Sn., Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn., dan Sampik Costume, di mana dua di antaranya juga turut tampil sebagai penari.
Para penari lainnya yang turut memperkuat pertunjukan ini adalah: Luh Putu Mega Permata Abadhi, S.S., Ni Putu Nessa Shivana Pradnyani, dan I Gusti Ayu Agung Cinta Permata Iswary Savitri. Kolaborasi antara seniman senior dan muda ini menjadikan The Search for Sita sebagai karya kolektif yang tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga sarat makna budaya.
Keterlibatan ISI Bali dan Sanggar Lokananta dalam festival internasional ini menunjukkan dedikasi dalam pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia di panggung global. The Search for Sita menjadi ruang kreatif untuk menafsirkan kembali nilai-nilai luhur Ramayana melalui perspektif seni pertunjukan Bali yang dinamis dan kontemporer.
Dengan hadirnya pementasan ini, diharapkan jalinan persahabatan budaya antara Indonesia dan India semakin erat, serta mampu membangkitkan apresiasi lintas bangsa terhadap kekayaan seni tradisional yang terus tumbuh dan berkembang.
Sebelum bertolak ke India, rombongan yang dipimpin oleh Prof. Dewi Yulianti ini diterima oleh Konsul Jenderal India di Bali Dr. Shashank Vikram yang memberikan motivasi dan restu untuk pementasan The Search for Sita ini. Selama berada di India (23-28 September 2025) Direktur SVCC, Naveen Meghwal selalu memantau perjalanan tim ini dan memberikan fasilitas untuk mengunjungi Vrindavan, kota suci yang terletak di negara bagian Uttar Pradesh, India, di tepi sungai Yamuna.
Prof. Dewi Yulianti menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada SVCC ICCR Bali atas kesempatan yang diberikan dan kepada Cultural Department Madhya Pradesh atas undangan dan hospitality untuk tim The Search for Sita. (Z/001)