Buleleng (Atnews) - Gelaran Kejuaraan Perisai Diri Bupati Cup III Kelatnas Indonesia Perisai Diri se-Kabupaten Buleleng Tahun 2025 resmi dibuka Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Ida Bagus Gede Surya Bharata S.Pd,MAP, mewakili Bupati di G0R Bhuwana Patra Singaraja, pada Sabtu. (15/11). Bupati Cup 2025, pesertanya membludak mencapai 407 Atlet tingkat SD, SMP dan SMA/SMK, mengalami peningkatan dua kali lipat bahkan lebih dibandingkan dengan pelaksanaan kejuaraan tahun sebelumnya.
Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd., M.A.P, menegaskan bahwa Bupati Cup III bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana strategis untuk menggairahkan pembinaan atlet Perisai Diri di Buleleng.
“Harapan kami, kejuaraan ini mampu mengembangkan pembinaan atlet Perisai Diri Buleleng sehingga mereka mampu berprestasi di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional,” ujarnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ketua Silat Perisai Diri Buleleng yang telah konsisten menyelenggarakan kejuaraan bergengsi ini.
“Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah akan tetap berkomitmen memajukan olahraga di Kabupaten Buleleng,” tegasnya.
Bupati Sutjidra, mengharapkan, kejuaraan ini melahirkan atlet-atlet terbaik yang kelak mampu mewakili Buleleng pada event yang lebih tinggi. Ia mengingatkan bahwa prestasi yang sudah diraih saat ini bukanlah titik akhir.
“Prestasi yang ada saat ini jelas bukan prestasi tertinggi. Prestasi tertinggi adalah prestasi tingkat dunia. Jalan menuju itu masih panjang dan membutuhkan perjuangan, disiplin, serta komitmen yang kuat,” tandasnya.
Melalui kejuaraan ini, Bupati juga berharap seluruh pihak dapat mengevaluasi perkembangan atlet sehingga proses pembinaan dapat berlangsung lebih terarah.
Bupati mengingatkan para peserta untuk menjunjung sportivitas dan menaati aturan pertandingan. Kepada para wasit dan juri, ia berpesan agar selalu menjunjung tinggi prinsip adil, objektif, dan transparan.
Saat ditemui suusai pembukaan, Ketua Umum Perisai Diri Provinsi Bali, Ketut Selamet, mengapresiasi, atas antusiasme luar biasa dari para atlet di Buleleng.
“Kami berharap antusiasme ini tidak berhenti hari ini. Atlet-atlet harus terus dibimbing agar memiliki keilmuan yang pantas,” ungkapnya.
Ketut Selamet menekankan bahwa Perisai Diri tidak hanya mengajarkan kemampuan fisik dan teknik, tetapi juga pembentukan mental dan karakter.
“Perisai Diri membimbing mentalitas, kerendahan hati, dan kesantunan. Kemampuan fisik digunakan untuk kesejahteraan diri, keluarga, dan masyarakat,” ujarnya.
Dari sisi prestasi, ia menyampaikan bahwa perkembangan Perisai Diri di Bali sangat pesat. Sejak berdiri tahun 1964, keanggotaan hingga kini telah mencapai lebih dari 15.000 orang di seluruh kabupaten/kota di Bali.
“Buleleng sudah menyumbangkan medali emas di Porprov dan perunggu di PON. Ini luar biasa, menjadi modal penting untuk pengembangan ke depan,” jelasnya.
Ketua Harian IPSI Kabupaten Buleleng, Dewa Made Susastra Ginatra, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan apresiasi kepada Perisai Diri Buleleng atas konsistensinya menyelenggarakan kejuaraan secara mandiri.
Ia menyebut Perisai Diri merupakan salah satu perguruan bela diri yang aktif dibawah naungan IPSI Buleleng, selain SMI, Setembak, dan Pagar Nusa.
“Secara sumber daya, kita sangat memadai. Perguruan-perguruan Pencak Silat di Buleleng memiliki anggota besar dan rutin menyelenggarakan kejuaraan internal sehingga atlet punya jam terbang yang baik,” ungkapnya.
Salah satu keuntungan sistem ini, katanya, yaitu atlet yang mengikuti kejuaraan tingkat IPSI sudah tersaring dari tingkat perguruan. Dengan demikian, kualitas pertandingan lebih kompetitif.
Terkait kesiapan menuju Porprov 2027, Dewa Susastra selaku Ketua Harian IPSI Buleleng mengaku akan all out.
“Evaluasi dari tahun sebelumnya, kita hanya mampu menyumbangkan satu emas. Padahal prediksi dua emas sangat memungkinkan. Mental juara harus terus dibentuk,” tegasnya.
Pendekar muda dari PD ini juga menyampaikan, bahwa Perguruan Silat Militer (PSM) telah resmi bergabung dengan IPSI melalui SK terbaru. Sinergi dengan unsur TNI ini diharapkan memperkuat pembinaan mental atlet.
“Sebagus apa pun kemampuan atlet, tanpa pendampingan yang kontinu, mereka bisa hilang. Karena itu keberlanjutan pembinaan sangat penting," ujarnya.
Dengan dibukanya Kejuaraan Perisai Diri Bupati Cup III Tahun 2025, Buleleng mempertegas komitmennya dalam melahirkan atlet berprestasi, tidak hanya berteknik tinggi tetapi juga berkarakter mulia. Kolaborasi pemerintah daerah, perguruan, IPSI, dan seluruh stakeholder menjadi pondasi kuat untuk membawa nama Buleleng semakin bersinar di kancah pencak silat nasional hingga internasional.
Sementara itu, Ibu Asuh Perisai Diri Buleleng sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Wardhany Sutjidra saat ditemui, mengatakan, bahwa penyelenggaraan kejuaraan seperti ini harus menjadi bagian dari langkah pengembangan Perisai Diri di masa mendatang.
“Dalam olahraga ini diperlukan kebersamaan, keseriusan, dan kekuatan untuk menyatukan pikiran serta mentalitas yang baik,” ujarnya.
Ny. Wardhany mengungkapkan bahwa jumlah atlet Perisai Diri di Buleleng kini mencapai sekitar 400 orang bahkan kebih, yang menunjukkan minat besar masyarakat, khususnya generasi muda.
Ny.Wardhany Sutjidra, menekankan bahwa Perisai Diri bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga tentang hati.
“Perisai Diri adalah olahraga yang dibangun dari hati. Bukan hanya otot, tetapi bagaimana seseorang mempertahankan diri dengan hati yang bersih dan bijaksana,” ucapnya.
Terkait pengembangan selanjutnya, ia menerangkan bahwa langkah paling mendesak adalah memperluas sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Beberapa sekolah sudah aktif berlatih. Ke depan, dengan dukungan dinas terkait, kami ingin Perisai Diri menjadi kegiatan ekstrakurikuler. Ini penting karena olahraga ini membentuk karakter mulia,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa Perisai Diri tidak hanya mengajarkan teknik, tetapi mendidik generasi muda menjadi pribadi yang santun di keluarga dan masyarakat. (WAN/002).