Program MBG di Buleleng, Baru Menyasar 48714 Orang Penerima Manfaat Setiap Hari dari 21 Dapur PPG yang Sudah Dibangun
Admin 2 - atnews
2025-12-09
Bagikan :
Ketua DPRD Buleleng Ngurah Arya (ist/Atnews)
Buleleng (Atnews) - Makan Bergizi Gratis(MBG) yang merupakan Program Setrategis Prediden RI Prabowo Subianto, untuk di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, baru menyasar 48714 penerima manfaat dari jumlah 21 dapur Pelayanan Pemenuhan Gratis(PPG) yang sudah dibangun dan beroperasi sampai saat ini.
Dari 21 unit Jumlah dapur PPG yang sudah berhasil melayani penerima manfaat program MBG itu tersebar di 8 Kecamatan di Buleleng, yakni di Kecamatan Buleleng(6) SPPG, Seritit(4), Sawan(3), Kecamatan Banjar, Sukasada, dan Kecamatan Tejakula, masing-Masing (2)SPPG serta Kecamatan Grokgak dan Busungbiu, masing-masing terbangun(1) PPG. Sementara, satu-satunya Kecamatan yang belum ada pembangunan dapur SPPG adalah Kecamatan Kubutambahan.
Hal itu, dijelaskan Kordinator Wilayah(Koorwil) Buleleng Badan Gizi Nasional(BGN) Rusdianto, saat ditemui Atnews, seusai Grand Launching SPPG Buleleng Kaliuntu 2 Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Buleleng, sekaligus penyerahan secara simbolis paket MBG kepada siswa, di SMA Negeri 1(SMANSA) Singaraja, Senen (8/12/2025).
Dikatakan Rusdianto, dari jumlah penerima manfaat program MBG itu, terdiri atas, anak sekolah dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA mencapai 47.664 orang perhari. Sedangkan untuk ibu hamil, menyusui, balita, Program Strategis Presiden RI Prabowo Subiyanto, baru terlayani 1050 orang.
Menurut Rusdianto, untuk melayani penerima manfaat MBG di Buleleng, sebenarnya memerlukan bangunan dapur SPPG sebanyak 63 hingga 67 unit, saat ini baru dibangun 21 dapur PPG, artinya realisasi dari target kurang dari 50 persen.
"Saat ini dalam membangun dapur SPPG kita masih menggunakan sistem kemitraan, bekerjasama dengan pihak swasta, maupun Yayasan. Rekanan, investor yang ingin membangun fasilitas dipersilahkan," tambahnya.
Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya, mengapresiasi prakarsa Polres Buleleng dibawah kepemimpinan AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, melalui Yayasan Kemala Bhyangakari Polres Buleleng telah berhasil membangun dapur SPPG, bahkan telah dilaunching hari ini(red) sebagai pertanda mulai memberikan pelayanan dalam program MBG untuk siswa SMA Negeri 1 Singaraja dan anak-anak TK Bhayangkari.
"Ini luar biasa gerakan Kapolres Buleleng telah membangun dapur PPG, guna memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. Mudah-mudahan ada lagi pihak swasta, pengusaha, pemilik modal, yayasan mengikuti jejak Kapolres Buleleng. Ini kan untuk menenuhi Satuan Pendidikan yang belum terlayani program MBG ini," harap Ngurah Arya.
Ketua DPRD Buleleng, yang politisi dari PDI Perjuangan, asal Kecamatan Grokgak ini berharap, dalam program MBG, tetap memastikan kualitas gizi, menjamin makanan yang disajikan, bergizi, bersih dan aman dengan alur produksi yang terstandar. "Kami percaya di Buleleng program ini akan terlaksana dan berjalan lancar dan aman," ungkapnya.
Ditemui, disela sela pemantauannya ke siswa SMANSA, sebagai penerima manfaat, untuk memastikan makanan yang disajikan betul- betul sesuai harapan, Kapolres Buleleng Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan, Polri mendukung kebijakan strategis yang dicanangkan bapak Presiden RI Prabowo Subianto. Program MBG ini kata Kapolres tujuannya menciptakan generasi muda yang cerdas dan sehat. Menurutnya dapur SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari, sejak launching telah mendistribusikan paket MBG untuk 1135 siswa SMA Negeri 1 Singaraja dan 80 anak TK Bhayangkari.
Kadis Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, mewakili Bupati, menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari program nasional. "Kami menyambut baik dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan pemberian makan bergizi gratis pada anak sekolah," kata Melandrat. Ia menekankan bahwa pemenuhan gizi merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak SDM unggul, sehat, dan cerdas.
Melandrat juga menyampaikan lima poin penting terkait gizi sehat: pertama, makanan sehat tidak harus mahal asal kombinasi karbohidrat, protein, sayur, buah, dan vitamin tepat; kedua, orang tua harus membiasakan anak makan sehat sejak dini; ketiga, pentingnya membaca label nutrisi untuk batasi gula, garam, dan lemak guna cegah penyakit tidak menular; keempat, peran sekolah dan guru dalam mengenalkan pola hidup sehat serta memantau gizi siswa; kelima, keterlibatan masyarakat dan swasta untuk mendukung program ini.
"Kami mengajak semua pihak, dari pemerintah hingga swasta, berkontribusi agar program berjalan optimal," tambahnya.
Respon positif datang dari siswa penerima manfaat. Gede Satya Pradnyana, siswa SMA Negeri 1 Singaraja, mengaku puas dengan menu yang disajikan. "Saya sangat menikmati menu MBG ini, rendang ayamnya enak, sayurnya juga enak, jadi gizi juga seimbang dan semoga bisa membuat kami lebih konsentrasi dalam belajar," ucapnya.
Selain Satya, Rena Sinthiadela, siswi SMA Negeri 1 Singaraja, juga menyebut MBG perdana ini menyenangkan.
"Seru banget MBG pertama ini, kita berharap ke depannya menunya juga tetap seimbang dan bisa membuat kami jauh lebih sehat dan pintar. Terima kasih kepada bapak/ibu yang sudah berperan besar dalam MBG kali ini, tanpa bapak/ibu kami tidak bisa makan makanan yang enak ini," ujar Rena. (WAN/002)