Banner Bawah

Akses Informasi Pemilu Bagi Difabel Masih Terbatas, KPU Buleleng Lakukan Sosialisasi Di SLB N 2 Singaraja

Admin 2 - atnews

2025-12-12
Bagikan :
Dokumentasi dari - Akses Informasi Pemilu Bagi Difabel Masih Terbatas, KPU Buleleng Lakukan Sosialisasi Di SLB N 2 Singaraja
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Arya Suarnata (ist/Atnews)

Buleleng (Atnews) - Keterbatasan akses informasi kepemiluan bagi penyandang disabilitas masih menjadi salah satu tantangan dalam mewujudkan pendidikan pemilih yang inklusif. Kondisi tersebut mendorong KPU Kabupaten Buleleng untuk terus melakukan perluasan edukasi kepemiluan yang ramah difabel. 

Setelah melaksanakan pendampingan Pemilihan Ketua OSIS di SLB Negeri 2 Singaraja, KPU Buleleng kembali hadir di sekolah yang sama untuk menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Kamis (11/12/2025).

Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Buleleng, Putu Arya Suarnata. Selain menjelaskan materi dasar kepemiluan kepada para siswa—seperti berapa tahun sekali pemilu dilaksanakan, siapa yang dipilih, usia minimum memilih, dan syarat menjadi pemilih—ia juga menyampaikan pesan penting kepada Kepala Sekolah dan pihak SLB N 2 Singaraja.

Dalam pesannya, Putu Arya menegaskan bahwa setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama untuk memperoleh informasi kepemiluan secara utuh agar dapat berpartisipasi secara mandiri. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah atas keterbukaan dan dukungannya dalam mendampingi kegiatan pendidikan pemilih bagi siswa difabel.

Kepala Sekolah SLB N 2 Singaraja, Putu Dewi Resiani menyambut baik komitmen tersebut. Ia juga mengapresiasi upaya KPU Buleleng dalam memperkuat pendidikan pemilih bagi peserta didik difabel, terutama melalui metode penyampaian yang sederhana dan sesuai kebutuhan masing-masing siswa. Sinergi ini diharapkan dapat semakin memperluas akses informasi bagi siswa, sekaligus menumbuhkan pemahaman bahwa mereka juga memiliki peran dalam proses demokrasi.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diberikan untuk mengulang kembali materi utama. Metode ini tidak hanya untuk mengevaluasi pemahaman, tetapi juga untuk memperkuat ingatan dan mendorong partisipasi aktif, sehingga siswa merasa didengar dan mampu menginternalisasi pengetahuan tentang pemilu.

Melalui kegiatan ini, KPU Buleleng berharap dapat membantu menutup kesenjangan informasi kepemiluan di kalangan difabel. Edukasi yang inklusif menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa hak politik seluruh warga negara terpenuhi secara setara dan berkelanjutan. (WAN/002)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Sertijab, Kabasarnas Launching Buku  "Bekerja dengan Hati"

Terpopuler

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

Ingatkan OUV, Gaduh Jatiluwih Diakui UNESCO, Dewantama; Pemerintah Ingkar Janji!

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

DPRD Badung Mengucapkan HUT Ke-16 Mangupura

DPRD Badung Mengucapkan HUT Ke-16 Mangupura

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

UNESCO Subak Jatiluwih: Dari Janji Pelestarian Jadi Ujian Kejujuran Bali di Mata Dunia

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar