Karangasem (Atnews) - Masyarakat memohon kepada pemerintah daerah untuk segera bisa membangun jembatan yang menghubungkan warga Desa Bhuana Giri, Bebandem Karangasem.
Banjir Gunung Agung beturut-turut memutuskan jalan menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Bebandem maupun mematikan aktivitas ekonomi masyarakat.
Pemerintah daerah mengakui berjanji akan membangun jembatan tersebut tahun 2020 mendatang.
“Jika menunggu Tahun 2020 itu waktu yang terlalu lama. Masyarakat sangat-sangat perlu jembatan itu sebagai jalur perekonomian dan pelintasan siswa SMPN 3 Bebandem,” kata Kelian Dusun Butus Gd Ngurah Sudarma di Karangasem, Senin (8/2).
Apabila hujan deras dan mengakibatkan bajir sudah dapat dipastikan masyarakat tidak berani menyebrang.
Akibat bajir itu juga telah melumpuhkan aktivitas galian C yang terbangun di tengah-tengah sungai dekat dengan pembungan sampah TPA Linggasana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem Ketut Sedana Merta mengatakan, pembangunan jembatan tahun 2020.
Dikatakan ketika konfirmasi wartawan Atnews, jalan tersebut termasuk sungai kering dimana ada air ketika musim penghujan saja.
“Saat tidak musim hujan bukan berupa sungai, sementara diturunkan pelintasnya tapi begitu banjir bisa terurug,” ungkapnya.
Sedangkan menganai tembok sekolah roboh dapat ditangai oleh BPBD atau Dinas Pendidikan untuk membuat pondasi pagar sekolah lebih kokoh. (ART)