Badung (Atnews) - Ketua Umum Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K) Jumat (4/12) mengatakan pihaknya menganugerahkan piagam penghargaan kepada Pdm. dr. Imanuel Yulius Malino, M.Biomed, Sp.A di Ruang Suci Kawasan MPB.
Dr. Oni panggilan karibnya itu , merupakan seorang dokter spesialis anak dan juga seorang pendeta yang telah belasan tahun mengabdikan dirinya di Tanah Papua, sebagai bentuk kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia tergabung dalam dokter lintas batas, dari sanalah mengenal papua saat menginjakkan kaki pertama kali pada 2006. "Sejak mengenal papua itu ada semacam belas kasihan yang muncul di hati Saya bahwa masyarakat ini perlu disayangi dirawat dan dikasihi", ujarnya
"Saya terinspirasi dari kisah seorang dr.David Livingstone yang tergerak untuk mengabdi bagi kemanusiaan di Afrika, dan saya mencari Afrika nya Indonesia yaitu Papua", tambahnya.
Dr. Arhana menjelaskan Dr. Oni merupakan sosok yang bertanggungjawab,konsisten, dan senantiasa semangat berbicara nilai-nilai kebangsaan. Ia tau betul sebab Dr. Oni adalah anak didiknya saat menempuh pendidikan dokter spesialis sehingga penghargaan ini layak diberikan atas dedikasinya.
Dalam keheningan Ruang Suci MPB, usai secara simbolis menyalakan 4 Lilin Advent (Harapan, Kasih Setia, Suka Cita, Kedamaian), dr. Oni menyerahkan
Kitab Mazmur dalam Bahasa Yawa Unat dan Bahasa Ambai yang keduanya dari Kepulauan Yapen, serta Kitab Injil Lukas dalam Bahasa Wondama yang diterjemahkan oleh Para Misionaris dari Yayasan Penerjemah Alkitab Kertidaya di Sentani, Papua. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti MPB.
Ia berharap masyarakat papua tetap berpegang pada nilai-nilai religius dan spiritualitasnya disamping kesetiaan terhadap NKRI sebab pemerintah tidak akan sempurna untuk menyenangkan banyak orang tetapi kita tetap harus menghargai pemerintah, dalam hal ini NKRI.
Dr. Arhana menyampaikan terima kasih karena partisipasinya untuk melengkapi koleksi Kitab Suci dari berbagai agama dan berbagai bahasa daerah di seluruh tanah air yang ditempatkan di Ruang Suci MPB.
Sebelumnya Dr. Oni juga menyempatkan diri untuk meninjau Monumen Resimen Mahasiswa Ugraçena. Danyon Menwa Ugraçena Yon A-901/Mayurajana Universitas Udayana, Mumtazah Mardliyah yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran menjelaskan monumen ini merupakan tonggak sejarah Setengah Abad Menwa Ugraçena dalam pengabdian kepada nusa dan bangsa yang diresmikan oleh Rektor Universitas Udayana (2013-2017) Prof. Dr. dr.Ketut Suastika Sp.PD-KEMD.
Ayah dengan 3 orang anak ini berpesan mari kita jaga dan rawat bangsa ini. Perbedaan itu bukan untuk dipertajam karena kalau kita tidak menghargai perbedaan maka kita tidak menghargai Tuhan. Semoga semakin banyak generasi yang mengerti dan maju dalam mempertahankan bangsa dan negara. (WM/02)