Banner Bawah

Prof Windia: Eksplotasi Kawasan Subak Jatiluwih Dihentikan

Artaya - atnews

2019-04-22
Bagikan :
Dokumentasi dari - Prof Windia: Eksplotasi Kawasan Subak Jatiluwih Dihentikan
Prof Windia: Eksplotasi Kawasan Subak Jatiluwih Dihentikan

Denpasar, 22/4 (Atnews) - Ketua Pusat Penelitian (Puslit) Subak Universitas Udayana (Unud) - Prof Wayan Windia meminta eksploitasi kawasan Subak Jatiluwih dihentikan.
“Kalau Pemda Tabanan tidak berubah mari kita boikot Jatiluwih,” tegas Prof Windia di Denpasar, Senin (22/4).
Hal itu ditegaskan menanggapi jumpa pers Direktur dan Diplomasi Budaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nadhamuddin Ramly untuk mencabut Kawasan Subak Jatiluwih yang ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia (world heritage) dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) ketika peringatan Hari Warisan Dunia beberapa waktu lalu.
Ia mengharapkan, Pemda Tabanan agar melakukan penataaan Kawasan Catur Angga Batu Karu agar tidak merusak alam.
“Saya sangat khawatir dengan perkembangan kawasan di sana,” ujarnya.
Apabila itu tidak dihiraukan pihaknya menghimbau wisatawan agar mengalihkan kunjunganya dari Subak Jatiluwih.  
“Alihkan kunjungan ke kawasan subak yang lain,” tegasnya.
Ia juga menilai, investor di Jatiluwih terlalu rakus. Dulu bahkan dirinya menentang pembangunan parkir di sana. 
Pembangunan tempat parkir sempat diperjuangkan dalam memecahkan masalah parkir. 
“Tetapi ternyata parkir itu untuk restoran kapitalis. Jadi, apakah alasan  tentang helikopter pada tersebut dapat dipercaya?,” katanya bernada tanya
Untuk itu, Pemda diharapkan membuat rencana detail tata ruang warisan budaya dunia (WBD) di Catur Angga Batukaru. 
Dalam memperjelas apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dibangun di sana.
Begitu juga, pembangunan lahan parkir harus dibuat jauh dari Subak Jatiluwih. Pemda juga membentuk WBD. Bukan badan pengelola Daerah Tujuan Wisata (DWT).
Sementara itu, Pengelola DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa SE mengaku pengembangan tersebut untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada para wisatawan.
Ia menanggapi tempat center point obyek DWT Jatiluwih yang dianggap sebagai helipad untuk komersial itu tidak benar adanya. 
Tempat itu dibangun di sebuah pertigaan jalan subak dimana ada lahan tidak produktif yang menjadi milik anggota subak (petani). 
Upaya itu bertujuan dari pembangunan center point obyek tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang mengharapkan informasi tentang obyek DWT Jatiluwih.
Sekaligus memberikan kenyamanan bagi petani (subak) supaya tidak terganggu karena sama-sama memakai jalan subak.
“Kita sebagai pengelola hanya menata tempat ini untuk kepentingan umum karena didalam mengelola kawasan subak yang menjadi hak milik petani supaya tidak ada gesekan yang tidak kita inginkan antara wisatawan dan petani karena sebuah pariwisata yang berbasis pertanian harus bersinergi supaya ada sebuah keberlanjutan,” ujarnya.
Obyek DWT Jatiluwih menyajikan panorama terasering persawahan yang juga menjual aktifitas alam sperti treking, hiking, cycling dan aktifitas alam lainnya.
Center point itu pun juga bisa menjadi alternatif untuk tim SAR mendarat jika memerlukan penanganan cepat karena DWT Jatiluwih berada jauh dari kota dan berada di kaki Gunung Batu Karu.  
Mengingat sebuah aktifitas alam yang juga tidak menutup kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. 
Namun, pihaknya mengakui ada helikopter yang sempat mendarat untuk kepentingan shooting promosi Festival Jatiluwih.
Tidak benar tempat itu sebagai helipad karena tidak memenuhi sarat kelayakan pendaratan helikopter.
Dirinya sebagai pengelola tetap menyiapkan segala kemungkinan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan dan juga bagi petani (subak). (ART/ika)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Populasi Perempuan Bali 40 persen, PKK Perlu Program Tepat Sasaran

Terpopuler

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

GTI se-Bali akan Temui Kajati Bali, Harap Masyarakat Sipil dan Aparat Penegak Hukum Menuju Bali Bersih Bebas dari  Korupsi

GTI se-Bali akan Temui Kajati Bali, Harap Masyarakat Sipil dan Aparat Penegak Hukum Menuju Bali Bersih Bebas dari  Korupsi

DPRD Badung Mengucapkan HUT Ke-16 Mangupura

DPRD Badung Mengucapkan HUT Ke-16 Mangupura

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Suasta; Pemprov Bali Ragu, Investor 'Duluan Terbang' daripada Pesawat Bandara Bali Utara

Suasta; Pemprov Bali Ragu, Investor 'Duluan Terbang' daripada Pesawat Bandara Bali Utara

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud