Tabanan , 25/04 (Atnews) - Puja wali di Pura Sri Rambut Sedana di Desa Jatiluwih Tabanan dibanjiri warga masyarakat ( Pemedek ) baik dari luar maupun Bali sendiri untuk memohon keselamatan dan kelancaran usaha perorangan maupun berbadan usaha.
Wakil Gubernur Bali Cok Ace yang hadir di pura ini berbaur bersama penangkil lainnya menjelaskan kepada awak media antusias masyarakat untuk sembahyang ke Pura cukup bagus terbukti dari tahun ke tahun terus meningkat dan kesadaran masyarakat semakin tinggi.
Sementara Jero Mangku Pura Sri Rambut Sedana I Nengah Sukra yang menjadi pemangku sejak tahun 1974 sampai sekarang ini menjelaskan Pura Khayangan Sri Rambut Sedana merupakan pura Khayangan Jagat yang keseharianya diempon 31 kepala keluarga (KK) . Pura ini meruoakan Pura Warisan turun temurun dari desa Pekraman Jati Luwih.
Tetapi pada saat Puja Wali yang ikut menjadi pelaksana dari Desa Jati Luwih, dan sekitar kecamatan Penebel ikut ngayah.
Pura Sri Rambut Sedana dikenal masyarakat sejak tahun 197o dari bangunan yang sederhana kemudian direhab tahun 2004 kembali direhab seperti sekarang ini selesai tahun 2013 dengan upacara Ngenteg Linggih.
Dilanjutkan dengan pembangunan yang belum ada seperti wantilan dan toilet tahun 2016 yang selesai tahun 2019 dimana simber dananya bantuan dari Pemda Provinsi Bali sejumlah 350 juta rupiah, BTJ sejumlah 30 juta, Departemen Agama Kabupaten Tabanan 25,7 juta, dan kekuranganya bersal dari punia (sumbangan) pemedek sehari-hari maupun saat odalan , akhirnya selesai yang mengunakan total biaya Rp 1,2 miliar.
Umat yang sembahyang kepura ini datang dari seluruh Bali bahkan ada dari Jawa, Sulawesi mereka datang untuk memohon keselamatan dan rejekinya dilancarkan .
" Hampir semua pemedek memohon agar usahanya lancar dan murah rejeki baik perorangan maupun berbentuk badan usaha, " jelasnya
Jero Mangku Sukra yang juga menjadi ketua panitia penyelenggara pada Puja Wali kali ini menambahkan "menurut pemedek/masayarakat yang bersembahyang disini usahanya berjalan lancar dan akhirnya ikut menyumbang baik sarana dan prasarana dipura seperti tedung dan banyak lagi yang lainya " jelasnya
Dengan semakan banyaknya masyarakat yang nangkil kepura ini Jero Mangku berharap dan memohon kepada pemerintah agar membantu perbaikan jalan terutama karena jalanya kecil bisa diperlebar agar kendaraan roda emoat bisa dua arah sehingga tidak terjadi kemacetan serta masalah parkir kendaraan tidak mencukupi kalaupun sekarang ini ada 4 tempat parkir tetapi belum bisa menanmpung kendaraan pemedek.
Pada saat piodalan setiap harinya hampir 500 pemedek yang nangkil kepura ini.
Untuk upacara piodalan kali ini ada dua tingkatan upacara yaitu dua kali upacara alit dan sekali upacara besar dari pecaruan, memendak tirta ke beji, ngambe ulat, lanjut ngandeb piodalan lanjut ngider . nunas baos ring Ida Betare, nunas manik galih (padi), Puja Wali puncaknya sekaligus berakhir hari Sabtu tanggal 27/04 (*/ika)