Yogyakarta, 27/4 (Atnews) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Bali meningkatkan produksi dan kapasitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berpotensi ekspor maupun menunjang sektor pariwisata.
Usaha itu dilakukan dengan mengajak para pelaku UMKM kelompok Gula Semut Mawar Sari Jembrana sebanyak 20 orang meninjau usaha sejenis ke Yogyakarta.
“Mereka agar belajar dari para pelaku UMKM yang merupakan binaan BI, dan berhasil mengekspor gula semut organik sekaligus menjaga kualitas dan kuantitas produknya secara berkelanjutan,” kata Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bali Leo Ediwijaya di Yogyakarta, Sabtu (27/4).
Pada kesempatan itu mengunjungi Koperasi Serba Usaha (KSU) Jaringan Petani Kulon Progo (Jatirogo), Kelompok Uperma Suropati (Control Prosessing Unit) dan Kokap.
Ia mengharapkan, kegiatan itu mampu membuka wawasan tentang penyiapan produk dan peluang pemasarannya.
Oleh karena, pengembangan gula semut akan digenjot di Jembrana dan di daerah desa wisata Tampaksiring.
Gula semut merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai Gula Kristal.
Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon Kelapa atau pohon aren.
Keistimewaan gula semut adalah memiliki rasa dan aroma yang khas yang berasal dari bahan pembuatnya, yaitu nira.
Dibandingkan dengan gula cetak, pengolahan nira menjadi gula semut akan lebih menguntungkan karena harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan gula cetak, berbentuk serbuk sehingga lebih luwes pemakaiannya dibandingkan gula cetak dan lebih mudah penyimpannya serta memiliki umur simpan lebih lama.
Industri gula semut atau gula merah bubuk di dalam negeri mampu menghasilkan produk yang diminati pasar internasional.
Meski pengolahannya masih banyak dilakukan secara konvensional, namun produk gula semut telah berhasil menembus pasar ekspor ke beberapa negara seperti Amerika, Eropa, Srilanka, Australia dan Jepang.
Oleh karena itu, KPwBI Provinsi Bali mulai mengidentifikasi pengembangan gula semut di Desa Pendem, Jembrana. Kelompok Mawar Bali, terdiri dari petani gula kelapa sejumlah 20 orang yang berada di sekitar Bukit Mawar, Desa Pendem, Jembrana akan dibina oleh KPwBI Provinsi Bali untuk menghasilkan produk gula semut berkualitas ekspor.
Untuk itu, petani gula kelapa tersebut diajak mengikuti kunjungan belajar ke Yogyakarta untuk meningkatkan produksi, juga melihat peluang pasar untuk ekspor.
Hasil ini diharapkan dapat berdampingan dengan hilirisasi produk coklat dan kopi.
Selain gula semut, KPwBI Provinsi
Sementara itu, Ketua KSU Jatirogo FX Hendro Utomo membagikan pengalamannya dalam pengelolaan usahanya.
Usahanya dibangun tahun 2013 yang sudah berhasil melakukan ekspor Amerika, Eropa, Jepang, New Zealand dan Australia.
Dalam pengembangannya mendapatkan dukungan penuh dari Bank Indonesia maupun Mendaptkan Lesman, Swiss Contact dan Hivos. (ART/ika)