Denpasar 2/5 (Atnews) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengutuk pelaku pelecehan seksual yang dilakukan oknum salah satu usaha industri pariwisata di area watersport Teluk Benoa.
Setelah ditelusuri oknum tersebut telah diamankan dan diproses secara hukum, dan dengan ini atas nama pemerintahan provinsi Bali saya memohon maaf atas terganggunya kenyaman dunia patiwisata, katanya dalam rapat pertemuan antara Konsulat Jenderal Tiongkok, Ketua Bali Tourism Board dan Kepala Dinas Pariwisata Bali digedung BTB, Kamis (2/5)
Lebih lanjut Cok Ace memberi arahan kepada perusahaan industri pariwisata agar kedepannya penerimaan pendamping (rekruitmen gudge) diseleksi dengan cara psikotes demi menjunjung tinggi nilai budaya karena negara Asia sangat menjunjung nilai kebudayaan terlebih Bali,
Wagub mengatakan ini merupakan pelajaran untuk mengevaluasi kinerja didunia industri pariwisata.
Peristiwa ini tidak akan berpebgaruh oleh sebab itu saya yakin kedatangan turis asing ke Bali tidak akan berpengaruh, karena yakin bahwa kebudayaan Indonesia khususnya Bali sangat berbudaya, ucapnya.
Sementara itu pihak Konjen Tiongkok Mr. Gou Haodong berterima kasih kepada pemerintah Bali yang segera menyikapi dan menangani kasus dengan cepat dan memantau hingga selesai.
Saya agak kaget dengan pemberitaan tersebut, setelah saya telusuri sudah ditangani oleh yang berwajib kata Gou Haodong
Dengan pertemuan ini kami berharap hubungan kerjasama dalam dunia pariwisata tetap terjalin baik, apalagi Bali merupakan wisata Internasional, dan saya yakin turis tiongkok makin banyak yang datang ke pulau Dewata.
Saya harap kasus seperti tidak berpengaruh karena hal ini tidak begitu fatal dan konjen menyakinkan bahwa Bali tetap menjadi daerah wisata yang aman, kata dia yang baru sebulan menempati Posnya di pulau Dewata.
Sementara itu perwakilan dari perusahaan BMR Ni Komang Ayu Krisna Dewi mengatakan oknum tersebut sudah diamankan dan diproses secara hukum, kami menyadari perlunya pembenahan dalam pencarian tenaga kerja.
Ia menyebutkan, oknum tersebut berasal dari luar daerah atau bukan asli orang Bali, walaupun demikian kami terus berupaya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.(*/ika)