Denpasar, 9/5 (Atnews) - Anggota Komisi III DPRD Bali yang juga Wakil Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali Ketut Kariyasa Adnyana sepakat menghentikan eksploitasi warisan budaya dunia (WBD) Kawasan Subak Jatiluwih.
Mengingat Bali dikenal dunia internasional karena keunikan perpaduan wisata alam dan budaya.
“Jatiluwih tidak dieksploitasi pada alam dipetakan sebagai WBD Kawasan Subak Jatiluwih sehingga budaya pertanian tetap lestari,” kata Kariyasa di Denpasar, Kamis (9/5).
Dengan pembangunan itu kawasan tersebut terancam dicabut oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Untuk itu, pihaknya meminta kawasan tersebut agar diberlakukan subsidi daerah pembebasan pajak pada pemilik lahannya.
Selain itu, pemerintah agar membantu juga mengenai sarana produksi pertanian.
Penataan kawasan itu ditata kealamiannya sehingga lebih strelis.
“Bila perlu wisatawan yang datang menikmati jalan-jalan setapak sehingga merasakan keaslian budaya pertanian subak Jatiluwih,” ujarnya.
Dengan demikian, WBD layaknya “gadis cantik” tidak perlu tampil pulgar, lebih disembunyikan sehingga menjadi banyak tertarik.
Untuk itu, pemerintah agar turun tangan membongkar bangunan yang tidak sesuai dengan komitmen Indonesia dengan UNESCO.
“Itu dibongkar saja untuk citra Indonesia, khususnya Bali diberikan kepercayaan sebagai Pulau terbaik,” tutupnya. (ART/ika)